Sukses

CEO Bogg Bag Ungkap Sifat yang Perlu Dimiliki oleh Karyawan, Apa Itu?

Beberapa CEO atau bos melihat etos kerja yang kuat atau kemauan untuk belajar sebagai kualitas terbaik yang mereka cari pada karyawan.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bos melihat etos kerja yang kuat atau kemauan untuk belajar sebagai kualitas terbaik yang mereka cari pada karyawan. Namun berbeda dengan Kim Vaccarella. Ia tidak suka dengan prinsip yang konvensional. Ia lebih suka karyawan yang bersenang-senang. 

Untuk diketahui, Kim Vaccarella adalah pencipta Bogg Bag, sebuah tas jinjing besar dan tahan lama yang dirancang untuk digunakan di pantai yang banyak disukai anak muda.

Dikutip dari CNBC, Senin (21/10/2024) Kim Vaccarella merupakan pendiri dan CEO Bogg Bag yang membuat tas pantai dan aksesori anti air. Awalnya diluncurkan pada tahun 2008, sekarang bisnis ini telah menjual lebih dari 3 juta tas secara total dan diproyeksikan menghasilkan pendapatan USD 100 juta di tahun ini, katanya kepada CNBC Make It.

Sebelum menjalankan perusahaannya secara penuh waktu, Vacarella bekerja keras yaitu sebagai pengawas untuk perusahaan pinjaman real estat selama lebih dari 20 tahun.

Namun seringkali dia melakukan dua pekerjaan atau lebih untuk mendapatkan penghasilan tambahan bahkan tugas sebagai badut saat ada pesta ulang tahun.

Suatu ketika, dia berhasil meluncurkan Bogg Bag dan saat itu dia benar-benar dapat menemukan kepuasan dalam bekerja, kata Vacarella. Dia memuji kesuksesannya berkat 50 karyawannya. Mereka sering mengobrol dan bercanda saat bekerja, katanya, dan berpartisipasi dalam tren TikTok untuk akun media sosial merek tersebut.

Semua itu berperan dalam memupuk keakraban dan meningkatkan budaya kantor secara keseluruhan, menurut Vaccarella, para karyawannya sering berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efisien.

2 dari 4 halaman

Ini Hal yang buat Vaccarella Tertarik Rekrut Karyawan

Jika anda menunjukkan bahwa anda bersemangat dan menjawab pertanyaan dengan sikap positif selama wawancara kerja, Vaccarella cenderung lebih tertarik kepada Anda daripada seseorang yang memberi kesan bahwa mereka hanya ingin menundukkan kepala, katanya.

“Menanyakan tentang pekerjaan, keluarga, dan suasana hati mereka sebelumnya selalu membuka percakapan yang baik dan memberikan gambaran yang bagus tentang apakah kandidat tersebut berfokus pada keluarga atau karyawan yang mandiri,” katanya. “Kami akan bekerja, tetapi kami akan bersenang-senang.”

Karyawan dengan pola pikir tersebut dapat melihat dampak positif dalam kreativitas, hubungan, produktivitas, dan kesehatan psikologis, menurut sebuah studi tahun 2023 dari Universitas Pusat Nasional Taiwan, yang mensurvei 508 pekerja.

Dengan kata lain, bos yang ceria dan menikmati diri mereka sendiri sering kali mendapatkan hasil maksimal dari para pekerjanya. Itulah sebabnya CEO dan pemimpin bisnis lainnya, termasuk Barbara Corcoran, memiliki pandangan yang sama.

 

3 dari 4 halaman

Mengutamakan Kesenangan

“Saya mengutamakan kesenangan daripada segalanya,” katanya dalam sebuah video TikToknya.

“Dalam penjualan, anda menyukai orang yang bekerja dengan anda, tetapi anda tidak benar-benar menyukai mereka karena mereka mengincar pasar Anda. Jadi anda memiliki teman sekaligus musuh. Saya percaya ketika Anda bersenang-senang dengan orang-orang Anda, itu adalah penyeimbang yang hebat.” Ungkap Vaccarella.

 “Ketika orang tertawa bersama, mereka akan memunculkan ide-ide baru karena mereka menjadi lebih rileks,” imbuhnya.

Pola pikir seperti ini tidak boleh disamakan dengan sikap positif yang beracun, yaitu ketika orang merasa tertekan untuk selalu bersikap optimis terhadap berbagai hal. Di tempat kerja, hal itu dapat berarti meyakini bahwa anda harus menekan atau mengabaikan perasaan negatif agar dapat mempertahankan pekerjaan.

Tidak seorang pun akan menjadi “orang paling bahagia setiap hari,” kata Vaccarella. Berpura-pura antusias dan ceria sepanjang waktu dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan perasaan tidak mampu seiring berjalannya waktu, menurut penelitian.

4 dari 4 halaman

Budaya Perusahaan yang Menyenangkan

Vacarella menginginkan karyawan yang dapat membantunya menumbuhkan budaya perusahaan yang terlibat dan menyenangkan namun produktif. Itu juga dapat berarti bersikap terbuka ketika ada sesuatu yang salah.

Ketika pekerja merasa nyaman berbicara tentang masalah yang mengganggu mereka atau ketika mereka mengalami kesulitan bekerja sama dengan rekan kerja, hal itu dapat memungkinkan seorang manajer untuk menawarkan dukungan dan membantu menyelesaikan masalah sebelum memburuk dan bertambah buruk, menurut artikel Harvard Business Review tahun 2023 yang ditulis oleh pakar kepemimpinan Dr. Timothy Clark.

Bagi Vacarella, menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan cepat akan memudahkannya untuk kembali ke inti budaya perusahaannya.