Sukses

Cetak Sejarah, Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi Baru

Meningkatnya ketegangan geopolitik mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas, didorong oleh penghindaran risiko dan kekhawatiran atas ketidakstabilan pasar global.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia melonjak di atas batas historis di USD 2.700 per ons pada perdagangan hari Jumat. Kenaikan harga emas dunia ini didorong oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, ketidakpastian pemilihan umum Amerika Serikat (AS), hingga ekspektasi kebijakan moneter yang longgar.

Mengutip CNBC, Sabtu (19/10/2024), harga emas di pasar spot naik 1% menjadi USD 2.720,05 per ons pada pukul 02.58 PM dan telah naik 2,4% sejauh minggu ini.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS berakhir 0,8% lebih tinggi menjadi USD 2.730 per ons.

"Dengan meningkatnya konflik terutama setelah pengumuman Hizbullah untuk meningkatkan perang dengan Israel, investor berbondong-bondong ke emas, aset safe haven tradisional," kata pedagang logam mulia Heraeus Metals Germany Alexander Zumpfe.

Janji Israel dan musuh-musuhnya Hamas dan Hizbullah untuk terus bertempur di Gaza dan Lebanon memupus harapan bahwa kematian seorang pemimpin militan Palestina dapat mempercepat berakhirnya perang yang meningkat di Timur Tengah.

Meningkatnya ketegangan geopolitik mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas, didorong oleh penghindaran risiko dan kekhawatiran atas ketidakstabilan pasar global.

"Menambah momentum, kekhawatiran seputar pemilihan presiden AS dan antisipasi kebijakan moneter yang lebih longgar telah semakin memicu reli," tambah Zumpfe.

 

2 dari 3 halaman

Keputusan Bank Sentral

Emas memecahkan rekor beberapa kali tahun ini karena ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral dan ketidakpastian geopolitik mendorong harga lebih dari 30% sepanjang tahun ini. Menurut data LSEG,  pertumbuhan harga emas mencapai pertumbuhan tahunan terbaiknya sejak 1979.

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan, yang tidak menghasilkan bunga sendiri.

Sumber mengatakan kepada salah satu media internasional bahwa Bank Sentral Eropa kemungkinan akan memangkas lagi suku bunga pada Desember kecuali data ekonomi menunjukkan sebaliknya.

Sedangkan menurut alat CME Fedwatch, pelaku pasar juga memperkirakan peluang 92% untuk pemangkasan suku bunga Federal Reserve atau Bank Sentral AS pada November.

 

3 dari 3 halaman

Prediksi Harga Emas

Max Layton, kepala penelitian komoditas global di Citi, memperkirakan harga emas mencapai USD 3.000per oz selama 6-12 bulan ke depan, sebagai penyimpan kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi AS dan Eropa yang tinggi, sehingga mendorong permintaan ETF dan investasi.

Sedangkan harga perak diperkirakan akan berkinerja kuat hingga USD 35 per oz selama tiga bulan ke depan.

Harga perak spot naik 6% menjadi USD 33,58. Platinum naik 2,4% menjadi USD 1.016,25 dan paladium naik sekitar 4% menjadi USD 1.083,25.

Video Terkini