Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini 21 Oktober 2024 Stabil, Cek Daftar Lengkapnya

Harga jual dan buyback emas Antam kompak stagnan pada perdagangan Senin, 21 Oktober 2024 usai cetak rekor harga tertinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam stagnan pada perdagangan Senin (21/10/2024). Harga emas Antam Pada perdagangan hari ini stabil usai cetak rekor tertinggi pada akhir pekan lalu.

Mengutip laman logam mulia, harga emas Antam stabil di posisi Rp 1.514.000 per gram. Pada perdagangan terakhir ditetapkan Rp 1.514.000 per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback ikut stabi. Harga buyback emas Antam stagnan di posisi Rp 1.364.000 per gram.

Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.364.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Hingga pukul 07.47 WIB sebagian besar kepingan emas Antam masih tersedia terutama di lokasi butik di Gedung Antam.

Harga Emas di Butik LM Gedung Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 807.000
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.514.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.972.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 4.438.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 7.374.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 14.670.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 36.512.500
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 72.905.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 145.690.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 363.837.500
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 727.375.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.454.600.000. 
2 dari 4 halaman

Prediksi Harga Emas Dunia Pekan Ini

Sebelumnya, analis optimistis harga emas kembali positif pada pekan ini, demikian juga investor ritel. Hal itu ditunjukkan dari survei emas mingguan Kitco.

Mengutip laman Kitco, ditulis Senin (21/10/2024), pada pekan ini, 16 analis berpartisipasi dalam survei emas kitco mingguan. 15 dari 16 ahli, 94 persen dari yang disurvei percaya harga emas akan naik pada pekan depan. Sedangkan satu-satunya analis yang mewakili 6 persen bersikap netral terhadap prospek emas dalam jangka pendek.

Sementara itu, 159 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco. Mayoritas investor Main Street kembali bergabung untuk harga emas yang berpotensi positif. 115 pelaku pasar atau 72 persen prediksi harga emas akan naik pekan ini. Sedangkan 27 atau 17 persen yang perkirakan emas akan melemah. Sedangkan sisanya 17 mewakili 11 persen dari total suara melihat harga emas akan sideways pada pekan ini.

Chief Market Strategist SIA Wealth Management, Colin Cieszynski optimistis terhadap harga emas ke depan. “Reli saat ini tampak tak henti-hentinya dan dengan harga yang menembus level tertinggi baru dan tidak ada kalender penting, momentum positif emas,” ujar dia.

Ia menambahkan, hal yang penting bagi emas adalah reli didorong oleh apresiasi terhadap mata uang dan bukan hanya dolar AS. “Pada kasus pekan ini, lonjakan dipicu oleh pemangkasan suku bunga bank sentral Eropa,” kata Colin.

 

3 dari 4 halaman

Momentum Harga Emas

Demikian juga disampaikan Direktur Bannockburn Global Forex. Ia menuturkan, emas masih memiliki momentum naik. “Emas mencapai level tertinggi baru sebelum akhir pekan mendekati USD 2.717. Kenaikan terakhir telah terjadi bersamaan dengan dolar AS yang lebih kuat dan suku bunga AS lebih tinggi,” tutur dia.

Ia menilai, ketegangan di Timur Tengah juga masih tinggi. Selain itu, KTT BRICS mendatang menyoroti permintaan bank sentrasl terhadap emas.

“Meskipun indikator momentum konstruktif, emas di pasar spot berada di atas Bollinger band atasnya,” ia menambahkan.

Ia menuturkan, pemilihan umum di Amerika Serikat juga mulai menjadi fokus. “Implikasi dari kemungkinan kemenangan Trump signifikan dan kemungkinan mendukung emas,” kata dia.

Analis Senior Barchart.com, Darin Newsom menuturkan, harga emas akan naik. Hal ini seiring investor global harus terus melindungi dari ketidakpastian dan potensi kekacauan menjelang pemilihan Presiden AS berikutnya. “Sekali lagi, ada pemakin global yang semakin putus asa untuk menciptakan perubahan politik,” kata dia.

Head of Currency Strategy Forexlive.com, Adam Button menuturkan, harga emas akan menguat. “Momentumnya mengesankan, tidak perlu melawannya,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Sentimen yang Bayangi Harga Emas

Pada pekan ini kemungkinan besar akan didominasi pertemuan ekonomi tingkat tinggi di AS dan luar negeri. Hal ini seiring Dana Moneter Internasional (IMF) mengadakan pertemuan dua tahunannya di Washington DC mulai Senin. Sedangkan negara-negara BRICS+ akan bertemu di Rusia untuk pertemuan tahunannya mulai Selasa pekan ini. Blok perdagangan itu diharapkan akan mengumumkan anggota baru dan sistem pembayaran baru yang keduanya berpotensi memengaruhi dolar AS dan harga emas ke depan.

Seiring dengan ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan pemilihan umum yang semakin dekat di Amerika Serikat, pasar akan mencermati pengumuman kebijakan moneter Bank of Canada dan penjualan rumah lama di AS pada hari Rabu, survei PMI sektor manufaktur dan jasa Flash S&P Global, klaim pengangguran mingguan, dan penjualan rumah baru di AS pada harKamis, serta rilis pesanan barang tahan lama AS pada Jumat pagi.

 Sementara itu, Direktur Walsh Trading Sean Lusk mengamati pasar yang mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa pada Jumat, 18 Oktober 2024. Pelaku pasar mungkin bertanya-tanya apa yang dapat hentikan momentum emas.

“Anda mengalami kenaikan dolar AS baru-baru ini, itu tidak masalah, bukan? Maksud saya tidak ada. Saham, tidak masalah, apa pun yang dilakukan atau tidak dilakukan pasar obligasi, itu juga tidak masalah,” kata dia.

Ia menambahkan, imbal hasil obligasi yang akan bebani harga emas.”Dolar AS yang lebih tinggi menyebabkan logam menderita, dan itu tidak masalah. Itu hanya memberi tahu Anda hal ini sangat kuat. Semua orang mematoknya secara teknis hingga USD 2.770,USD 2.780,dan kemudian kita akan melihat ke mana kita akan pergi,” ia menambahkan.