Sukses

KKP Pakai Teknologi Baru Bersihkan Sedimen Laut Tanpa Rusak Ekosistem

Wamen Didit Ashaf mengungkapkan rasa syukurnya atas kemampuan kementerian untuk segera mengakselerasi berbagai kebijakan yang telah dirancang dalam empat tahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Ashaf menyampaikan beberapa poin penting terkait kebijakan yang akan diambil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan kinerja kementerian selama periode 2024-2029.

Wamen Didit Ashaf mengungkapkan rasa syukurnya atas kemampuan kementerian untuk segera mengakselerasi berbagai kebijakan yang telah dirancang dalam empat tahun terakhir, menyebut periode 2024-2029 sebagai waktu yang tepat untuk menjalankan berbagai rencana.

"Kami sedang dalam proses mempercepat kebijakan yang sudah disiapkan, sehingga bisa langsung bergerak cepat," ujar Didit di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa (22/10/2024) dengan didampingi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

Dalam acara tersebut, Wakil Menteri juga menegaskan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menerima beberapa masukan penting yang akan segera diimplementasikan untuk memperkuat kinerja kementerian hingga tahun 2029. 

"Kebijakan-kebijakan yang akan kita laksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan negara," tuturnya.

Didit Ashaf juga menegaskan pentingnya sinergi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan TNI Angkatan Laut untuk menjaga keamanan dan kedaulatan laut Indonesia. 

Didit menyebutkan bahwa kerja sama ini akan melibatkan berbagai instansi terkait, seperti KKP, TNI AL,Bea Cukai, Imigrasi, serta pihak lainnya. 

"Kerja sama yang solid antara berbagai pihak sangat diperlukan mengingat luasnya laut Indonesia, yang mencapai dua pertiga dari total wilayah negara kita. Ini menjadi tantangan besar yang membutuhkan koordinasi yang erat," ujar Didit.

2 dari 2 halaman

Sinergi KKP dan TNI AL Kunci Jaga Kedaulatan Laut Indonesia

Selain itu, Didit juga menyoroti pentingnya teknologi dalam upaya pelestarian laut, termasuk untuk menangani sedimentasi dan pencurian sumber daya laut.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, juga menambahkan bahwa penggunaan teknologi ramah lingkungan sudah mulai diterapkan, terutama dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.

Menteri Trenggono menegaskan bahwa teknologi ini sangat membantu dalam menjaga kekayaan laut Indonesia dari eksploitasi berlebihan. 

"Kami telah bekerja sama dengan beberapa negara untuk mengadopsi teknologi terbaru dalam membersihkan sedimentasi tanpa merusak ekosistem laut," jelasnya.

Kerja sama antara KKP dan TNI AL bukanlah hal baru, tetapi Didit Ashaf, yang sebelumnya pernah menjadi prajurit di TNI Angkatan Laut, menekankan bahwa sinergi ini harus terus ditingkatkan untuk menghadapi tantangan maritim di masa depan.

“Dengan dukungan dari berbagai pihak, kita yakin potensi laut Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat,” kata Didit.

Di akhir sambutannya, Didit mengajak seluruh pihak untuk ikut berperan dalam menyebarkan berita positif tentang kinerja KKP. 

“Kami butuh dukungan teman-teman media untuk memberitakan hal-hal positif yang telah dikerjakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bangsa,” tutup Didit.