Sukses

Jejak Karier Mari Elka Pangestu, dari Direktur Bank Dunia Kini Jadi Utusan Khusus Presiden

Berikut profil singkat dan perjalanan karier mantan Direktur Bank Dunia Mari Elka Pangestu yang menjadi utusan khusus presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah resmi melantik tujuh utusan khusus presiden untuk periode 2024-2029 pada Selasa, 22 Oktober 2024. Dari tujuh utusan yang dilantik, empat di antaranya fokus pada bidang ekonomi, mencerminkan perhatian pemerintah terhadap pengembangan sektor ini.

Empat Utusan Khusus di Bidang Ekonomi

Empat utusan khusus yang ditunjuk untuk menangani urusan ekonomi adalah:

  • Muhamad Mardiono sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan.
  • Setiawan Ichlas sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan.
  • Ahmad Ridha Sabana sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Ekonomi Kreatif, dan Digital.
  • Mari Elka Pangestu sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan dan Kerjasama Multilateral.

Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76/M tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden RI periode 2024-2029. Dalam acara tersebut, Prabowo memimpin pengucapan sumpah jabatan yang diikuti oleh seluruh utusan khusus.

Profil Mari Elka Pangestu

Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Mari Elka Pangestu, Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan dan Kerjasama Multilateral. Nama beliau bahkan menjadi trending di Google pada hari pelantikan.

Menarik untuk dicatat, Mari Elka Pangestu memiliki pengalaman yang luas di bidang pemerintahan dan akademik. Sebelum menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan dan Kerjasama Multilateral, ia menjabat sebagai Managing Director of Development Policy and Partnerships di Bank Dunia sekitar 2020 hingga Maret 2023. Demikian mengutip berbagai sumber, Rabu (23/10/2024).

Perempuan kelahiran 23 Oktober 1956 ini pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada periode 2011-2014, menggantikan Jero Wacik.

Mari juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dari 2004 hingga 2011, serta Menteri Negara Koperasi dan UKM Indonesia Ad-Interim dari 1 Oktober 2008 hingga 20 Oktober 2009.

2 dari 4 halaman

Latar Belakang Pendidikan

Mari Elka Pangestu merupakan sosok yang berpengaruh dalam dunia akademik dan ekonomi di Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai profesor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Selain itu, Mari juga memegang posisi sebagai Ketua Senat di Universitas Prasetya Mulya, menunjukkan dedikasinya dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.

Pada Musim Gugur 2015, Mari Elka mendapatkan kesempatan berharga sebagai Profesor George Ball dalam urusan internasional di Universitas Columbia, Amerika Serikat. Pengalaman ini menambah wawasan dan jaringan internasionalnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Mari Elka menempuh pendidikan tinggi di Australian National University, di mana ia meraih gelar Bachelor dan Master of Economics. Untuk melanjutkan karir akademiknya, ia mendapatkan gelar Doktor dari Universitas California, Davis. Selain itu, Mari juga memperoleh gelar Ph.D dalam bidang perdagangan internasional, keuangan, dan ekonomi moneter di Amerika Serikat.

Keterlibatan dalam Forum Perdagangan Internasional

Aktivitas Mari Elka tidak hanya terbatas pada dunia akademik. Ia juga aktif berpartisipasi dalam berbagai forum perdagangan internasional, seperti Dewan Kerja Sama Ekonomi Pasifik (Pacific Economic Cooperation Council - PECC) dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Keterlibatannya dalam organisasi-organisasi ini menunjukkan komitmennya dalam memajukan kerjasama ekonomi di tingkat global.

Dengan pengalaman dan latar belakang yang kaya, Mari Elka Pangestu menjadi salah satu tokoh penting yang memberikan kontribusi signifikan dalam bidang ekonomi dan pendidikan di Indonesia.

3 dari 4 halaman

Ini 4 Utusan Khusus Presiden Prabowo Urus Ekonomi, Siapa Saja?

Presiden Prabowo Subianto baru saja melantik tujuh utusan khusus presiden untuk periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 22 Oktober 2024. Di antara yang dilantik terdapat nama-nama terkenal, seperti artis dan presenter Raffi Ahmad serta pendakwah Gus Miftah.

Fokus Utusan Khusus di Bidang Ekonomi

Dari tujuh utusan khusus yang dilantik, empat di antaranya memiliki tanggung jawab di bidang ekonomi. Mereka adalah:

  • Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan: Muhamad Mardiono
  • Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan: Setiawan Ichlas
  • Utusan Khusus Presiden Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Ekonomi Kreatif, dan Digital: Ahmad Ridha Sabana
  • Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan dan Kerjasama Multilateral: Mari Elka Pangestu

Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76/M tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden RI untuk periode 2024-2029. Dalam acara tersebut, Prabowo memimpin pengucapan sumpah jabatan yang diikuti oleh semua utusan yang dilantik.

Tugas dan Tanggung Jawab Utusan Khusus

Raffi Ahmad mendapat tugas sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, sementara Gus Miftah dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Ketujuh utusan khusus tersebut berkomitmen untuk menjalankan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam sumpah jabatan, mereka menyatakan, "Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara." Mereka juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi etika jabatan dan bekerja dengan penuh tanggung jawab.

Komitmen untuk Masyarakat

Dengan pelantikan ini, diharapkan para utusan khusus dapat memberikan kontribusi positif dalam berbagai bidang, terutama dalam pengembangan ekonomi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Tugas mereka sangat penting untuk mendukung visi dan misi pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan harmonis.

4 dari 4 halaman

Berikut Daftar Lengkap Utusan Khusus Presiden Periode 2024-2029

Pemerintah Indonesia menunjuk sejumlah utusan khusus presiden yang memiliki peran strategis dalam berbagai bidang. Berikut adalah daftar utusan khusus beserta bidang tugasnya:

1. Ketahanan Pangan

Muhamad Mardiono ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang ketahanan pangan. Tugasnya meliputi pengembangan strategi dan kebijakan untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.

2. Ekonomi dan Perbankan

Setiawan Ichlas menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden dalam bidang ekonomi dan perbankan. Ia bertanggung jawab untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi dan penguatan sektor perbankan.

3. Kerukunan Beragama

Miftah Maulana Habiburrahman, yang akrab disapa Gus Miftah, diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk kerukunan beragama. Fokus utusannya adalah memperkuat toleransi dan dialog antarumat beragama di Indonesia.

4. Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni

Raffi Farid Ahmad menjadi Utusan Khusus Presiden untuk pembinaan generasi muda dan pekerja seni. Ia berperan dalam mengembangkan potensi generasi muda serta mendukung industri seni dan kreatif.

5. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Ahmad Ridha Sabana ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang usaha mikro, kecil, dan menengah, serta ekonomi kreatif dan digital. Tugasnya adalah mendukung pengembangan UMKM dan mempromosikan inovasi di sektor digital.

6. Perdagangan dan Kerjasama Multilateral

Mari Elka Pangestu berperan sebagai Utusan Khusus Presiden untuk perdagangan dan kerjasama multilateral. Ia bertugas memperkuat hubungan dagang Indonesia dengan negara lain serta memfasilitasi kerjasama internasional.

7. Pariwisata

Zita Anjani ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang pariwisata. Tugasnya meliputi pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan dan menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Keberadaan utusan khusus ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan di berbagai sektor, serta meningkatkan kinerja pemerintah dalam melayani masyarakat.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence