Sukses

Menteri Wajib Deg-degan, Prabowo Bakal Evaluasi Tiap 6 Bulan

Prabowo-Gibran memiliki program pengentasan kemiskinan. Untuk itu, Prabowo turut membentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan yang dikepalai Budiman Sudjatmiko.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus adik dari Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan bahwa Prabowo akan melakukan evaluasi kepada seluruh menteri dan wakil menterinya setiap 6 bulan. 

Pasalnya, Hashim menyebut dirinya kerap dihujani komentar soal kabinet gemuk di era pemerintahan Prabowo-Gibran. Lantaran total memiliki 48 menteri dan 56 wakil menteri di Kabinet Merah Putih. 

Untuk itu, ia menegaskan, Prabowo bakal rutin mengevaluasi kinerja seluruh jajarannya tiap satu semester. Sehingga pemerintah bisa menghasilkan output yang jelas. 

"Saya sudah dengar, bahwa setelah 6 bulan, bulan Maret/April tahun depan, setiap menteri dan wakil menteri akan dievaluasi," ujar Hashim dalam sesi bincang di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

"So ini kalau dalam 6 bulan pertama, maaf, yang kurang efisien, korup, atau kurang berdaya atau mungkin lelah, kurang tenaga, akan dievaluasi. Dia (Prabowo) orangnya tegas. Saya kira banyak yang sudah tahu," tegas dia. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, Prabowo-Gibran memiliki program pengentasan kemiskinan. Untuk itu, Prabowo turut membentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan yang dikepalai Budiman Sudjatmiko. 

Hashim menyebut, Budiman Sudjatmiko cs nantinya akan mengorkestrasi seluruh kementerian untuk berjalan mengikuti visi Prabowo dalam menghapus kelaparan. 

"Berarti badan ini diberikan tugas untuk jadi koordinator dari kementerian-kementerian yang 48 kementerian. Ini agak gemuk memang, tapi yang penting kita harus lihat output-nya apa," tuturnya.

2 dari 3 halaman

Prabowo Akui Jumlah Anggota Kabinet Merah Putih Sangat Banyak: Kita Negara Besar

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengakui bahwa jumlah anggota Kabinet Merah Putih memang sangat banyak dibandingkan pemerintah-pemerintah sebelumnya. Total ada 48 orang yang menduduki kursi kementerian, serta ada sejumlah kepala badan baru di Kabinet Prabowo-Gibran.

"Jumlah anggota kabinet kita sebanyak 48 menteri, juga ada badan-badan yang secara strategis, ini memang lebih banyak dari pemerintah-pemerintah sebelumnya," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (23/10/2024).

"Jumlah ini saya sadari memang bisa dianggap tergolong besar," sambungnya.

Namun, kata dia, Indonesia merupakan negara besar sehingga membutuhkan banyak kementerian untuk mengurusinya. Prabowo menuturkan, Indonesia memiliki luas yang sama dengan Benua Eropa.

Menurut Prabowo Subianto, setidaknya ada 27 Menteri Keuangan dan Pertahanan di setiap negara-negara Benua Eropa. Sementara dengan luas yang sama, Indonesia hanya memiliki 1 Menteri Keuangan dan 1 Menteri Pertahanan.

"Tapi memang bangsa kita bangsa yang besar. Kita tidak dapat pungkiri bahwa kita negara keempat terbesar di dunia dari jumlah penduduk, dari luas wilayah, kita luasnya sama dengan Eropa, dimana Eropa itu terdiri dari 27 negara, kita 1 negara," tutur Prabowo.

"Mengelola Eropa itu membutuhkan 27 Menteri Keuangan, 27 Menteri Pertahanan, 27 Menteri Dalam Negeri saudara-saudara. Kita seluas Eropa barat," sambung dia.

3 dari 3 halaman

Kabinet Terbesar Sejak Orde Baru

Sebagai informasi, Prabowo telah melantik 109 orang anggota Kabinet Merah Putih yang terdiri dari 48 menteri termasuk 7 di antaranya menteri koordinator (Menko), 5 kepala lembaga negara setingkat menteri tidak di bawah koordinasi Menko, serta 55 wakil menteri, dan 1 wakil kepala staf kepresidenan.

Jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, jumlah anggota Kabinet Merah Putih ini meningkat drastis hampir dua kali lipat. Jumlah tersebut membuat Kabinet Prabowo-Gibran menjadi yang tergemuk sepanjang sejarah pemerintahan Indonesia terhitung sejak Orde Baru.   

Membengkaknya komposisi Kabinet Merah Putih lantaran Prabowo dan Gibran membentuk pos kementerian baru serta memecah sejumlah kementerian warisan Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kabinet Prabowo-Gibran memiliki 7 kementerian koordinator, bertambah 3 dari periode sebelumnya.