Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mendukung kehadiran tiga wakil menteri keuangan di pemerintahan baru. Khususnya untuk membantu Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengurusi ekonomi negara di Kabinet Merah Putih.Â
Anindya tak memungkiri bahwa tugas seorang bendahara negara sangat besar. Oleh karenanya, kehadiran tiga wakil menteri keuangan dinilai akan sangat membantu Sri Mulyani, khususnya dari sisi politik.Â
Baca Juga
"Tiga wamen ini mempunyai kekuatan politik untuk melaksanakan tugas-tugas yang selama ini dikerjakan oleh menteri. Yang mungkin kalau dilakukan oleh dirjen efeknya bisa berbeda," ujar Anindya di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Advertisement
Lebih lanjut, ia juga menyambut baik kabinet Prabowo-Gibran yang total memiliki 48 menteri dan 56 wakil menteri. Khususnya dilihat dari nama-nama yang mengisi daftar kabinet, termasuk tiga wakil menteri keuangan.Â
"Bahwa memang jumlah menteri banyak, termasuk wamen. Tapi ujungnya apakah menghasilkan jauh lebih atau tidak, nilai tambahnya terlihat tidak. Kalau kita sih merasa optimis dari personilnya," ungkapnya.Â
Adapun tiga nama yang menjadi asisten Sri Mulyani dalam menjalankan tugas di Kementerian Keuangan punya latar belakang yang beragam. Mulai dari Suahasil Nazara, sosok yang kembali naik menjadi Wakil Menteri Keuangan dari era pemerintahan sebelumnya.Â
Suahasil merupakan seorang ekonom dan akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia. Sebelum jadi Wakil Menteri Keuangan, dirinya terlebih dulu mengisi posisi sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal di instansi yang sama.Â
Â
Thomas dan Anggito
Berikutnya, ada nama Thomas Djiwandono. Keponakan Prabowo ini sebelumnya menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014. Ia bersama Suahasil Nazara pun sempat berduet sebagai Wakil Menteri Keuangan di masa-masa akhir pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).Â
Terakhir, Anggito Abimanyu yang juga bukan merupakan orang baru. Beliau sempat menjadi staf ahli menteri keuangan di periode 1999-2003. Anggito pun sempat didapuk menjadi Kepala Badan Kebijakan Fiskal di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2003-2010.
Tak hanya di Kementerian Keuangan, ia juga sempat menjabat beberapa tugas di instansi lain. Semisal jadi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (2012-2014), Komisaris BRI Syariah (2015-2017), dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 2017-2022. Â
Advertisement