Liputan6.com, Jakarta - Claudia Sheinbaum resmi dilantik sebagai Presiden Meksiko, menggantikan Andrés Manuel López Obrador (AMLO). Namun, dia tak hanya menerima selempang kepresidenan, tetapi juga tantangan ekonomi yang kompleks, dengan beberapa aspek positif dan sejumlah masalah besar yang harus segera ditangani.
Dilansir dari BBC pada Senin (28/10/2024) salah satu pencapaian yang diwariskan oleh AMLO adalah relokasi manufaktur dari Tiongkok ke Meksiko, berkat tarif tinggi yang diterapkan AS terhadap produk Tiongkok. Hal Ini memperkuat hubungan perdagangan Meksiko dengan AS serta menjadikannya mitra dagang terbesar bagi tetangga utaranya tersebut.
Baca Juga
"Meksiko sangat menarik untuk investasi karena lokasi geografis dan perjanjian perdagangan bebasnya," kata mantan negosiator perdagangan Meksiko, Juan Carlos Baker Pineda. Bahkan, Amazon berencana menginvestasikan USD 5 miliar di Meksiko dalam 15 tahun, dan Volkswagen menambah USD 1 miliar investasi mereka.
Advertisement
Namun, para kritikus mengingatkan bahwa manfaat ini bisa bersifat jangka pendek jika pemerintah dan perusahaan tidak membuat keputusan strategis. "Yang penting adalah membuat keputusan yang tepat agar tren ini bertahan," tambah Pineda.
Beragam Tantangan Besar
Salah satu masalah mendesak yang dihadapi Sheinbaum adalah kondisi keuangan buruk Pemex yaitu perusahaan minyak negara, dengan jumlah utang sekitar USD 100 miliar, jumlah sebesar ini menobatkannya Pemex sebagai perusahaan minyak dengan utang terbesar di dunia.
Selama masa kepemimipinan AMLO, pemerintah mengurangi pajak untuk Pemex dari 60% menjadi 30%. Namun tetap harus memberikan suntikan dana berkala. Produktivitas Pemex juga menurun, sehingga sulit untuk membiayai operasionalnya dan menghadapi utang.
Utang Meksiko Menjadi Masalah Nasional
"Utang ini bukan hanya masalah Pemex, tapi juga masalah nasional, kata salah satu perwakilan Natural Resource Governance Institute, Fernanda Ballesteros.
Ballesteros menyoroti bahwa 90% investasi Pemex belakangan ini dihabiskan untuk membangun kilang di Dos Bocas dan membeli kilang di Deer Park, Texas. Pemex kini menghadapi dilema, karena selain harus meningkatkan produktivitas bahan bakar fosil, perusahaan juga perlu beradaptasi dengan tuntutan lingkungan yang lebih ramah iklim.
Tantangan Hubungan Luar Negeri
Sheinbaum juga harus bersiap menghadapi negosiasi ulang perjanjian dagang USMCA pada 2026, dengan AS dan Kanada. Di sisi lain, hubungannya dengan Washington bisa jadi rumit, apalagi jika AS dipimpin oleh Kamala Harris ataupun Donald Trump setelah Pemilu mendatang.
Tantangan lainnya yaitu terkait reformasi peradilan di Meksiko. AMLO dan Sheinbaum mendukung gagasan bahwa 7.000 hakim dan pejabat tinggi peradilan akan dipilih langsung oleh rakyat. Namun, rencana ini mendapat kritik tajam dari Duta Besar AS untuk Meksiko, Ken Salazar, yang khawatir akan memicu ketegangan dan memengaruhi negosiasi ulang USMCA.
Advertisement
Tantangan Stabilitas Ekonomi
Sheinbaum juga harus menjaga kestabilan mata uang peso, yang sempat melemah usai kemenangan pemilihannya. Reformasi besar-besaran di bidang hukum yang diusulkan pemerintah dianggap memicu kekhawatiran di pasar.
Namun, Sheinbaum memulai masa jabatannya dengan dukungan kuat, baik dari partainya maupun masyarakat. Ia berjanji akan melanjutkan dan memperluas program sosial AMLO, seperti pensiun dan beasiswa. "Ia berpeluang besar untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi utama Meksiko," ujar para analis.
Dalam beberapa bulan mendatang, kepemimpinan Sheinbaum akan diuji untuk menyeimbangkan tuntutan ekonomi dan lingkungan, sekaligus menjaga hubungan baik dengan AS dan mengelola utang besar Pemex.