Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, pengajuan Indonesia untuk bergabung menjadi anggota BRICS (Brazil, Russia, India, China, dan South Africa) tidak akan mengganggu proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD.
"Tidak, kita negara non blok dan itu sudah dipahami oleh seluruh anggota OECD," kata Airlangga usai menghadiri ISEF ke-11 tahun 2024, di JCC, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Baca Juga
Pernyataan Airlangga tersebut mengacu pada pernyataan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono sebelumnya, Indonesia tengah menjajaki keanggotaan bersama kelompok BRICS. Hal itu berbeda arah dengan Indonesia yang akan menjadi anggota OECD.
Advertisement
Menlu menjelaskan, BRICS dan OECD adalah dua kelompok negara yang berbeda dalam tujuan, latar belakang, dan karakteristik anggotanya. Sugiono menjelaskan, bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif.
Bergabung dengan BRICS atau OECD membawa berbagai keuntungan bagi negara anggotanya, terutama dalam bidang ekonomi, politik, dan pembangunan sosial. Keuntungan dari sisi kerja sama ekonomi dan investasi. BRICS menyediakan platform bagi negara anggotanya untuk mengembangkan kerja sama ekonomi, termasuk perdagangan, investasi, dan proyek pembangunan.
Melalui lembaga seperti New Development Bank (NDB), negara anggota dapat mengakses pendanaan untuk proyek infrastruktur dan pembangunan tanpa ketergantungan pada institusi keuangan barat seperti Bank Dunia atau IMF. Selanjutnya, keuntungan di sisi penguatan posisi di arena internasional.
Negara-negara BRICS dapat memanfaatkan kekuatan kolektif mereka untuk menyeimbangkan pengaruh negara-negara maju dalam politik global dan keuangan internasional. Misalnya, BRICS sering mendorong reformasi dalam institusi seperti IMF agar lebih inklusif terhadap kepentingan negara berkembang.
Keuntungan lainnya, adalah inovasi dan teknologi. Negara-negara BRICS sering bekerja sama dalam bidang riset dan inovasi. Misalnya, kerja sama dalam proyek kesehatan, teknologi, dan energi dapat memberikan akses pada pengetahuan dan teknologi baru yang mungkin tidak tersedia secara lokal.
Â
Â
Keuntungan Bergabung dengan BRICS
Sebelumnya, bergabung dengan BRICS atau OECD membawa berbagai keuntungan bagi negara anggotanya, terutama dalam bidang ekonomi, politik, dan pembangunan sosial.
Pertama, dari sisi kerja sama ekonomi dan investasi. BRICS menyediakan platform bagi negara anggotanya untuk mengembangkan kerja sama ekonomi, termasuk perdagangan, investasi, dan proyek pembangunan. Melalui lembaga seperti New Development Bank (NDB), negara anggota dapat mengakses pendanaan untuk proyek infrastruktur dan pembangunan tanpa ketergantungan pada institusi keuangan barat seperti Bank Dunia atau IMF.
Penguatan posisi di arena internasional. Negara-negara BRICS dapat memanfaatkan kekuatan kolektif mereka untuk menyeimbangkan pengaruh negara-negara maju dalam politik global dan keuangan internasional. Misalnya, BRICS sering mendorong reformasi dalam institusi seperti IMF agar lebih inklusif terhadap kepentingan negara berkembang.
Keuntungan lainnya, adalah inovasi dan teknologi. Negara-negara BRICS sering bekerja sama dalam bidang riset dan inovasi. Misalnya, kerja sama dalam proyek kesehatan, teknologi, dan energi dapat memberikan akses pada pengetahuan dan teknologi baru yang mungkin tidak tersedia secara lokal.
Kelompok ini juga memiliki pasar yang lebih luas. Bergabung dalam BRICS membuka akses ke pasar negara berkembang lainnya, memungkinkan peningkatan ekspor dan perdagangan antarnegara anggota. Dengan populasi besar dan pertumbuhan konsumsi di negara-negara BRICS, ini menjadi peluang besar untuk ekspansi bisnis.
Â
Advertisement
Keuntungan Gabung OECD
Sementara, bagaimana keuntungan bergabung dengan OECD?
Pertama, standar dan kebijakan internasionalOECD membantu negara anggotanya dalam menyusun kebijakan yang efektif dan mengikuti standar internasional di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Anggota OECD juga dapat memanfaatkan pengalaman negara-negara maju lainnya dalam meningkatkan daya saing ekonomi dan membangun kebijakan yang lebih baik.
Analisis dan data ekonomi berkualitas. OECD terkenal dengan analisis dan laporan data yang komprehensif tentang tren ekonomi global. Negara anggota mendapatkan akses ke data ekonomi yang mendalam serta rekomendasi kebijakan yang berdasar penelitian, yang dapat membantu perumusan kebijakan nasional.
Kepercayaan investor yang lebih tinggi. Menjadi anggota OECD dapat meningkatkan kredibilitas sebuah negara di mata investor internasional, karena mereka dianggap memiliki standar yang tinggi dalam transparansi, keadilan, dan stabilitas ekonomi. Hal ini seringkali dapat menarik lebih banyak investasi asing langsung (FDI).
Â
Keuntungan Lain
Keuntungan lainnya, yakni akses ke praktik terbaik (best practices). OECD memungkinkan anggotanya untuk belajar dari praktik terbaik di berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pajak. Ini membantu negara anggota untuk mengembangkan kebijakan publik yang lebih efektif dan efisien, yang dapat mendorong pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Selanjutnya, kerja sama dalam isu sosial dan lingkungan. Negara-negara OECD sering kali bekerja sama dalam menangani isu-isu global seperti perubahan iklim, pendidikan, dan ketimpangan ekonomi. Dengan menjadi anggota, negara dapat berpartisipasi aktif dalam kebijakan lingkungan dan sosial yang progresif.
Advertisement