Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meminta mobil Maung buatan PT Pindad digunakan sebagai kendaraan operasional menteri, wakil menteri, hingga eselon I di pemerintahannya. Rencana ini disambut baik pelaku industri Tanah Air.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto menyambut positif rencana tersebut.Â
Baca Juga
"Gaikindo menyambut baik kehadiran Maung di Indonesia dan akan dipakai sebagai mobil Menteri dan eselon 1," kata Jongkie melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Rabu (30/10/2024).
Advertisement
Menurutnya, penggunaan Maung Pindad sebagai kendaraan operasional pejabat negara akan bisa menstimulasi produksi otomotif dalam negeri. Â
Menindaklanjuti rencana tersebut, Jongkie berharap pemerintah segera menyusun peta jalan dalam penggunaan Maung di pemerintahan. Termasuk pada sisi produksinya.
"Tinggal Pemerintah menyusun rencana dan strategi jangka pendek atau panjang untuk Maung di Indonesia," ujarnya.
Maung Pindad Jadi Kendaraan Menteri
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mendukung penggunaan mobil Maung dari PT Pindad sebagai kendaraan operasional pejabat negara. Itu jadi arahan Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo meminta mobil operasional menteri, eselon I, hingga pejabat negara lainnya menggunakan produk lokal. Salah satunya merujuk pada mobil Maung Pindad.
"Kita mendukung rencana program pemerintah," ujar Erick di Jakarta, dikutip Rabu (30/10/2024).
Dia juga menegaskan perintah Prabowo untuk penggunaan produk dalam negeri. Senada, Erick pun ingin produksi dalam negeri ikut ditingkatkan.
"Kami mendukung bagaimana produksi dalam negeri harus ditingkatkan," ucap Erick.Â
Â
Â
Alokasi Produksi Maung
Terkait kesiapan Pindad, Erick menyebut anggota Holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID itu tengah memulai produksi mobil Maung. Menyusul ada pesanan sebanyak 4.600 unit mobil Maung dari Kementerian Pertahanan.
Kendati begitu, ruang produksi bagi Maung untuk operasional menteri tadi perlu disesuaikan dengan kapasitas yang ada.
"Alokasi produksinya di situ, apakah ada tambahan order kementerian kembali, nanti bisa tanya ke Dirut Pindad, agar ini line of production-nya ini untuk diproyeksikan," kata Erick.
Advertisement