Liputan6.com, Jakarta Kondisi perbankan di tengah persaingan suku bunga yang ketat tetap terkelola dengan baik. Hal tersebut diungkapkan Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto.
Bank DKI fokus menjaga likuiditas yang memadai, dengan rasio Loan to Deposit (LDR) sebesar 86,19%, AL/NCD sebesar 103,24%, AL/DPK sebesar 18,14%, dan NSFR sebesar 104,17%.
Baca Juga
Selain itu, Bank DKI terus melakukan upaya untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui optimalisasi dana murah dan repricing dana mahal. Hingga September 2024, DPK mencapai Rp63,50 triliun, relatif stabil dibandingkan tahun lalu.
Advertisement
Dengan berbagai pencapaian ini, hingga akhir Q3/2024, total aset Bank DKI meningkat sebesar 3,19%, menjadi Rp80,74 triliun dibandingkan Rp78,24 triliun pada September 2023.
"Konsistensi ekspansi bisnis yang berkelanjutan turut mendorong peningkatan laba bersih sebesar Rp513,23 miliar," tutur dia dikutip Kamis (31/10/2024).
Bank DKI berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah melalui inovasi produk serta pelayanan yang optimal, memastikan setiap langkah menuju masa depan yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Bank DKI melaporkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar 15,54% secara Year-on-Year (YoY), dari Rp4,93 triliun pada September 2023 menjadi Rp5,70 triliun pada September 2024.
Pertumbuhan ini mencakup peningkatan sebesar 14,33% pada segmen mikro, yang naik dari Rp3,27 triliun pada September 2023 menjadi Rp3,74 triliun pada periode yang sama di 2024. Segmen UKM juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,91%, dari Rp1,66 triliun pada September 2023 menjadi Rp1,96 triliun pada tahun ini.
Stabilitas Ekonomi
Peningkatan ini memperkuat posisi Bank DKI dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional dan daerah, serta menegaskan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada pengembangan sektor UMKM.
“Bank DKI berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas dan berkelanjutan, mendukung ketahanan ekonomi nasional melalui sektor UMKM,” kata Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo Bank DKI juga optimis dapat mencapai pertumbuhan yang positif hingga akhir 2024 dengan melakukan berbagai konsolidasi internal, termasuk perbaikan sistem dan bisnis proses. Hal ini diimbangi dengan penekanan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.
Secara keseluruhan, total kredit dan pembiayaan Bank DKI tumbuh sebesar 9,55% dari Rp49,96 triliun pada September 2023 menjadi Rp54,73 triliun pada September 2024, dengan rasio NPL Gross tetap terjaga di level 2,21%. Segmen komersial mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 10,29% YoY, meningkat dari Rp23,45 triliun menjadi Rp25,86 triliun.
Advertisement
Bank DKI Komitmen Dukung Kemudahan Pembayaran MRT Jakarta
Sebagai bentuk sinergi BUMD DKI Jakarta dalam sektor transportasi, Bank DKI mendukung peluncuran MartiPay oleh MRT Jakarta sebagai metode pembayaran non-tunai untuk moda transportasi MRT Jakarta.
Dukungan ini diwujudkan melalui kerja sama co-branding produk digital Bank DKI, JakOne Pay, menjadi MartiPay yang resmi diluncurkan pada acara HUB SPACE 2024 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (6/9/2024).
Peluncuran tersebut dilakukan oleh Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono, bersama Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda), Farchad Mahfud.
"Dengan memanfaatkan platform digital JakOne Pay yang sudah ada, Bank DKI menyediakan infrastruktur teknologi dan layanan perbankan digital untuk mendukung operasional MartiPay sebagai alternatif pembayaran digital yang terintegrasi dengan aplikasi MyMRTJ," kata Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono, Minggu (8/9/2024).
Senada dengan itu, Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menjelaskan, melalui aplikasi ini, pengguna dapat dengan mudah melakukan top-up saldo, membayar tiket menggunakan QRIS, serta memantau riwayat transaksi dalam satu platform terintegrasi.
"Diharapkan ini dapat meningkatkan kenyamanan dan kemudahan dalam mobilitas sehari-hari,” katanya.
Komitmen Bank DKI
Bank DKI terus menunjukkan komitmen dalam mendukung transformasi digital di sektor transportasi melalui berbagai sinergi.
Misalnya, JakCard kini digunakan sebagai alat pembayaran digital berbasis kartu di transportasi terintegrasi di DKI Jakarta seperti Transjakarta, Mikrotrans, MRT, LRT, Commuter Line Jabodebek, serta untuk tiket masuk tempat wisata yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.
Bank DKI juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta dalam menghadirkan Jakarta Tourist Pass, solusi digital berbasis kartu elektronik (JakCard) dan aplikasi (JakOne Pay) untuk mendukung pariwisata di DKI Jakarta.
Advertisement