Liputan6.com, Jakarta PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengumumkan masih membuka kesempatan bagi pemegang polis yang belum mengikuti Program Restrukturisasi Jiwasraya untuk segera mendaftarkan polis mereka.
Program ini tetap tersedia sebelum perusahaan masuk tahap likuidasi atau pembubaran sesuai dengan kesepakatan dengan pemegang polis dan regulator.
Baca Juga
"Program Restrukturisasi Jiwasraya bersifat equal treatment, yang artinya kesempatan ini terbuka bagi semua pemegang polis sebelum pembubaran dimulai," ungkap R. Mahalen Prabantarikso, Direktur yang menjabat sebagai Direktur Utama Jiwasraya di Jakarta, ditulis kamis (31/10/2024).
Advertisement
Mahelan menjelaskan bahwa fase pembubaran Jiwasraya diharapkan dimulai pada Desember 2024. Oleh karena itu, ia menghimbau pemegang polis yang belum mengikuti program untuk segera menghubungi Tim Layanan Khusus atau Tim Operasional dan Pelayanan Pasca Restrukturisasi (OPPR).
"Apabila hingga batas waktu terakhir para pemegang polis tidak ikut serta, maka status polis mereka akan tetap berada di Jiwasraya dan manfaat akan disesuaikan dengan sisa aset perusahaan setelah likuidasi," tambah Mahelan.
99,8% Pemegang Polis Ikut Program Restrukturisasi
Mendekati fase pembubaran, Program Restrukturisasi Jiwasraya mencatat peningkatan peserta.
Pada September 2024, sebanyak 648 pemegang polis yang semula menolak, akhirnya bergabung dalam program ini. Angka tambahan ini mencakup 128 polis bancassurance, 11 polis korporasi, dan 545 polis ritel.
"Sampai awal Oktober 2024, Program Restrukturisasi Jiwasraya telah diikuti oleh 313.775 pemegang polis asuransi atau sekitar 2,4 juta orang,” jelas Mahelan.
Jiwasraya Catat 2,4 Juta Peserta Ikut Program Restrukturisasi Polis
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah berhasil menarik 2,4 juta peserta untuk bergabung dalam Program Restrukturisasi Polis mereka. Berdasarkan data hingga 31 Juli 2024, sebanyak 313.490 polis tercatat telah berpartisipasi dalam program ini.
Program restrukturisasi ini bertujuan untuk menyelamatkan manfaat polis yang terancam akibat tekanan likuiditas perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, masih ada sekitar 298 pemegang polis dari segmen korporasi dan bancassurance yang belum ikut serta dalam program ini. Dengan demikian, 99,7% dari seluruh pemegang polis Jiwasraya telah mengikuti program yang diinisiasi oleh pemerintah ini.
Mahelan Prabantarikso, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Jiwasraya, optimis bahwa jumlah peserta akan terus bertambah.
"Kami percaya, dengan upaya jemput bola yang dilakukan tim pelayanan kami, semakin banyak pemegang polis yang akan bergabung," katanya, Sabtu (31/8/2024).
Langkah Proaktif Jiwasraya dalam Restrukturisasi
Untuk meningkatkan partisipasi, Jiwasraya telah membentuk Tim Operasional dan Pelayanan Pasca Restrukturisasi (OPPR). Tim ini didedikasikan untuk membantu pemegang polis yang belum mengikuti program restrukturisasi.
Selain itu, Jiwasraya juga menyediakan berbagai kanal komunikasi untuk memudahkan akses informasi bagi para pemegang polis.
Program ini dirancang untuk melindungi pemegang polis dari kerugian yang signifikan, terutama karena kondisi likuiditas perusahaan yang semakin tertekan dan pembatasan kegiatan usaha yang akan diterapkan dalam waktu dekat. Asuransi Jiwasraya berharap langkah ini dapat memberikan keamanan finansial bagi para peserta.
Advertisement