Liputan6.com, Jakarta Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Sanur, Bali diprediksi akan rampung pada kuartal I-2025, tahun depan. Ekosistem di wilayah KEK kesehatan itu bakal semakin lengkap.
Plt. Direktur Utama InJourney Maya Watono mengatakan, dia akan fokus melanjutkan pengembangan yang jadi perhatian BUMN pariwisata tersebut.
Baca Juga
"Kalau untuk KEK Sanur ekspektasi kita akan ready di Q1 2025," kata Maya di Kantor InJourney, Sarinah, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan, ekosistem pariwisata kesehatan di KEK Sanur akan semakin lengkap. Mulai dari hotel, yakni The Meru dan Bali Beach Hotel serta dilengkapi dengan aula acara.
"Jadi KEK Sanur ini kan ada beberapa komponen Ada hotel, ada convention center, hotel ada dua, ada The Meru, lalu juga ada Bali Beach Hotel, which is a heritage hotel, jadi memang hotel bersejarah Indonesia," ujarnya.
Kemudian, pada aspek kesehatannya akan dilengkapi dengan rumah sakit berteknologi tinggi. Baik layanan kardiologi, onkologi, dan neurologi, hingga klinik bertaraf internasional.
"Klinik ini kita ada Stem Cell klinik dari Jerman, Jepang, dan Amerika. Kita ada estetik klinik, kosmetik dari Korea, kita ada fertility dari Malaysia dan dari berbagai area internasional lainnya," ucapnya.
"Dan ini sudah melakukan groundbreaking, jadi kita harapkan ini by Maret 2025 kita akan bisa ready untuk launch kawasan ekonomi khusus ini," jelas Maya.
Pembangunan Mencapai 80 Persen
Lebih lanjut, secara kawasan Sanur, pembangunan disebut mencapai 80 persen. Namun, untuk pembangunan convention center sudah mencapai 90 persen.
"Kurang lebih saya rasa bisa dibilang (80 persen), kalau untuk hotel dan convention Kita sudah 90 persen ya kita sudah ready," kata Maya.
Di sisi lain, aspek pembangunan klinik dan rumah sakit internasional masih membutuhkan waktu. Hanya saja, dia membidik seluruhnya bisa rampung dan diresmikan pada Maret 2025.
"Tapi memang klinik ini karena kita bekerja dengan internasional dan kita ingin ensure kualitas yang terbaik, begitu juga hospital. Pastinya kita ingin lebih baik kualitasnya ini, terbaik ya, sehingga kita memang menargetkan Maret 2025," pungkasnya.
InJourney Cari Investor KEK Kesehatan Sanur, Siapa Minat?
Sebelumnya, PT Hotel Indonesia Natour atau InJourney Hospitality, yang berperan sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, sukses menggelar Investor Gathering Sanur Special Economic Zone di Hotel The Darmawangsa pada 6 September 2024.
KEK Sanur merupakan kawasan ekonomi khusus kesehatan pertama di Indonesia, dengan visi menjadi "World Class Medical & Wellness Destination".
Dikembangkan di atas lahan seluas 41,26 hektar, kawasan ini menawarkan fasilitas kesehatan dan pariwisata bertaraf internasional.
Salah satu fasilitas unggulannya adalah International Medical Facility, yang menghadirkan merek-merek medis top dunia, teknologi terkini, serta layanan kesehatan terbaik, sehingga memberikan pengalaman yang seamless bagi para pengunjung.
Investor Gathering KEK Sanur menjadi momen penting dalam memperkuat sinergi antara pengelola kawasan, stakeholder, dan pelaku usaha.
Acara ini juga menjadi wadah diskusi dan berbagi informasi antara regulator dan pelaku usaha untuk memastikan kelancaran serta percepatan operasional International Medical Facility di kawasan tersebut.
Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin memberikan apresiasi atas kemajuan signifikan di KEK Sanur.
"Kami sangat mengapresiasi InJourney Hospitality sebagai BUPP KEK Sanur yang berhasil menyelesaikan pembangunan kawasan dan siap beroperasi dalam waktu kurang dari 3 tahun. Hingga Semester I 2024, KEK Sanur telah merealisasikan investasi sebesar Rp2,99 triliun dan menyerap 2.853 tenaga kerja," ujar Rizal Edwin, Jumat (13/9/2024).
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa LPEM UI menempatkan KEK Sanur pada peringkat ke-4 dari keseluruhan KEK di Indonesia, dan peringkat ke-2 untuk kategori KEK Jasa.
Â
Advertisement
Tantangan dan Solusi
Investor Gathering ini juga menghadirkan sesi Forum Group Discussion dan One-On-One Session, yang bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan solusi terkait percepatan perizinan dan kesiapan operasional KEK Sanur.
Para pelaku usaha menyambut baik kesempatan ini, karena dapat berkomunikasi langsung dengan regulator serta memahami lebih dalam proses perizinan dan kebijakan yang berlaku di KEK Sanur.
Direktur Utama InJourney Hospitality Christine Hutabarat menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, khususnya dari kementerian dan lembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Dengan dukungan yang luar biasa dari berbagai pihak, kami optimis dapat mewujudkan visi KEK Sanur sebagai destinasi International Medical & Wellness yang akan memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional," tambahnya.
Â