Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap kabar terbaru rencana ekspor material baterai kendaraan listrik ke perusahaan Elon Musk, Tesla. Dia menyebut, prosesnya sudah rampung dalam waktu dekat.
Bahlil bilang, prekursor berbasis nikel nantinya akan diekspor oleh Huayou Indonesia dari pabriknya di Kawasan Industri Weda Bay, Maluku Utara.
Baca Juga
"Udah, udah mampir selesai. Mungkin bulan depan ini peresmian pabriknya. (Perusahaannya) Huayou," kata Bahlil, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Sabtu (2/11/2024).
Advertisement
Dia mengungkapkan, pembangunan pabrik milik Huayou Indonesia itu masih terus berjalan. Targetnya, pabrik itu akan diresmikan paling lambat Desember 2024 ini. "Insya Allah November ini. Paling lama Desember," tegasnya.
Rencana ekspor ini sebelumnya diungkap Bahlil pada Oktober 2024 lalu. Dia menyebut, akan ada ekspor material baterai kendaraan listrik ke Tesla.
"Kami akan mengekspor prekursor ke AS bulan depan, ke Tesla dari Weda Bay," ucap Bahlil, pada Oktober 2024 lalu.
Rencana Huayou
Saat Bahlil menjabat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dia mengungkap rencana pembangunan pabrik Huayou Indonesia di Weda Bay. Pabrik itu dibangun pada semester II tahun ini.
Pabrik Huayou ini yang akan mengirim prekursor ke produsen mobil listrik Tesla. Kala itu, dia menyebut proses ekspor bisa dilakukan mulai Januari 2025.
"Huayou semester 2 bangun prekursor di Maluku Utara untuk suplai permintaan dari Tesla. Jadi kedepan, 1 Januari 2025, Indonesia akan mengirim material bahan baterai berbentuk prekursor dari Indonesia, pabriknya di Weda Bay," jelas Bahlil dalam paparan Realisasi Investasi Triwulan II di Jakarta, Juli 2024 lalu.
Saham Tesla Melambung, Kekayaan Elon Musk Bertambah Rp 406,5 Triliun
Miliarder Elon Musk menambah kekayaannya sebesar USD 26 miliar atau sekitar Rp 406,55 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 15.636) dalam sehari pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Hal ini terjadi setelah saham Tesla mengalami lonjakan terbesar sejak 2013. Menurut Forbes, total kekayaan Musk mencapai sekitar USD 269 miliar atau Rp 4.206 triliun, lebih tinggi USD 50 miliar dari Larry Ellison, pendiri Oracle dan mantan anggota dewan Tesla.
Dikutip dari CNBC pada Minggu (27/10/2024), sebagian besar kekayaan Musk berasal dari 13% kepemilikan sahamnya di Tesla. Selain itu, dia juga memiliki saham mayoritas di SpaceX, yang kini bernilai lebih dari USD 200 miliar di pasar swasta. Musk juga mengendalikan media sosial X dan perusahaan kecerdasan buatan bernama xAI.Â
Nilai kekayaan ini bisa bertambah lebih besar tergantung hasil persidangan terkait bonus yang ia terima pada 2018.Â
Advertisement
Saham Tesla Melonjak
Lonjakan saham Tesla terjadi setelah laporan keuangan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan dipublikasikan pada Rabu. Dalam konferensi pers, Musk optimistis Tesla bisa tumbuh 20%-30% pada 2024. Saham Tesla melonjak 22% hari itu, kenaikan terbesar kedua sejak IPO perusahaan pada 2010.Â
Sebelum ini, saham Tesla sempat mengalami penurunan dan menuju bulan terburuknya sejak Januari. Namun, dengan kenaikan baru-baru ini, saham Tesla kembali positif 5% sepanjang 2024, meski masih di bawah kinerja Nasdaq yang tumbuh 23%.Â
Laba Tesla tercatat USD 0,72 per saham, melampaui ekspektasi analis yang hanya USD 0,58. Pendapatan didorong oleh USD 739 juta dari kredit regulasi lingkungan dan USD 326 juta dari sistem Full Self-Driving (FSD). Musk menyatakan bahwa Tesla segera meluncurkan layanan taksi otonom di Texas dan California pada 2024. Dua minggu sebelumnya, Tesla juga menggelar acara khusus memperkenalkan konsep taksi otonom Cybercab.Â