Sukses

Pemerintah Harus Jadikan Desa Pesisir Sentral dan Lumbung Perikanan

12.510 desa pesisir yang ada di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mendorong kemajuan Indonesia, mulai dari potensi sektor perikanannya hingga lingkungannya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengusung visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045". Dalam mewujudkan visi tersebut, salah satunya misinya membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Ketua Umum Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI) Hendra Wiguna mengatakan, sangat penting melakukan penguatan desa pesisir dari dampak perubahan iklim.

“Perlu diperkuat dari sisi ketahanan iklim, yang mana akan terwujud bilamana sudah ada upaya mitigasi dan adaptasi desa pesisir terhadap perubahan iklim. Strategi yang komprehensif untuk hal tersebut perlu dihadirkan, tentunya dihasilkan dari pelibatan masyarakat pesisir sejak dari perencanaannya hingga evaluasi strategi.” Ujar Hendra dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/11/2024).

Perubahan iklim menjadi persoalan bersama, tidak hanya desa pesisir di Indonesia akan tetapi menjadi persoalan masyarakat dunia. Namun, Indonesia menjadi salah satu negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Sebanyak 199 kabupaten dan kota yang terletak di wilayah pesisir terancam dampak perubahan iklim.

Selain itu terdapat 40 kabupaten dan kota mempunyai indeks kerentanan pesisir yang sangat tinggi, dimana kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim menyebabkan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir akan kehilangan tempat tinggal.

Sambung Hendra, 12.510 desa pesisir yang ada di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mendorong kemajuan Indonesia, mulai dari potensi sektor perikanannya hingga lingkungannya.

Sektor perikanan dapat dioptimalkan dengan penambahan nilai produk, sehingga meningkatkan penghasilan dan penyerapan tenaga kerja. Kemudian konservasi mangrove yang akan menciptakan peluang usaha wisata bagi masyarakat pesisir, baik penambahan nilai produk perikanan maupun konservasi mangrove ini keduanya memiliki semangat keberlanjutan.

“Kendati demikian perlu banyak hal yang dibereskan di desa pesisir, sehingga potensi tersebut dapat menghadirkan pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.” Ujar Hendra.

 

2 dari 2 halaman

Lima Cara

Menurut Hendra, dalam upaya penguatan desa pesisir dari perubahan iklim, pertama, mendorong setiap desa pesisir memiliki roadmap adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Kedua, penegakan dan pengawasan yang nyata terhadap setiap perusakan ekosistem pesisir dan laut. Baik yang dilakukan perorangan, maupun korporasi besar seperti industri yang acap kali membuang limbah ke laut.

“Ketiga, mempermudah akses pendidikan dan keterampilan bagi masyarakat pesisir. Kegiatan usaha di laut yang dilakoni oleh nelayan semakin berisiko, oleh karena itu perlu adanya peningkatan keterampilan nelayan untuk menyesuaikan dengan perubahan iklim.” Terang Hendra

Adapun pendidikan akan berperan penting dalam peningkatan daya saing masyarakat pesisir terutama pemuda pesisir, kata Hendra, akses pendidikan baik itu infrastruktur maupun informasi seputar pendidikan di desa pesisir masih minim. Bersyukur, saat ini katanya mulai banyak perguruan tinggi yang hadir berkegiatan di desa-desa pesisir.

“Harapannya kehadiran akademisi di desa-desa pesisir ini akan menstimulasi hadirnya inovasi dan teknologi yang dapat mempermudah usaha kelautan perikanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.” Ujar Hendra

Kemudian keempat, kata Hendra, penting bagi pemerintah melakukan usaha pengendalian dan mengurangi resiko akibat dari perubahan iklim.

“Kelima, menjadikan desa pesisir sebagai sentral dan lumbung perikanan. Sehingga tenaga kerja di pesisir, terutama pemuda akan terserap. Hal ini akan meminimalisir terjadinya urbanisasi. ” Terang Hendra.

 

Video Terkini