Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap rencana pertemuannya dengan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, pekan ini. Salah satu topik yang akan dibahas adalah konsolidasi BUMN Karya.
Erick menyebutkan bahwa pada Rabu, 6 November 2024, ia akan bertemu dengan Dody untuk mendapatkan persetujuan terkait konsolidasi BUMN Karya, yang akan menyusutkan jumlah perusahaan dari 7 menjadi 3.
"Rabu akan bertemu Pak Menteri PU yang baru. Salah satu isunya adalah mendapat persetujuan bahwa BUMN Karya ini akan dikonsolidasikan dari 7 menjadi 3," ujar Erick Thohir di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Advertisement
Awalnya, Erick dijadwalkan bertemu dengan Dody Hanggodo pada pekan lalu, namun pertemuan tersebut ditunda.
Bikin BUMN Karya Makin Sehat
Menurut Erick, konsolidasi BUMN Karya ini penting untuk memperkuat dan menyehatkan perusahaan konstruksi pelat merah.
"Dengan begitu, kita bisa melakukan restrukturisasi dan penyehatan, serta membangun keahlian di masing-masing BUMN," jelasnya.
Erick berharap proses konsolidasi ini bisa segera terlaksana, karena langkah tersebut tinggal menunggu persetujuan dari Menteri PU.
"Jika minggu depan diteken, selesai," pungkasnya.
Masih Dalam Proses
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, juga memberikan kabar terbaru terkait proses merger BUMN Karya. Ia mengungkapkan bahwa proses merger tersebut tinggal menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP).
Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan bahwa merger keseluruhan BUMN masih dalam proses, meski ada beberapa langkah yang sudah bisa dilakukan lebih dahulu.
"Belum, itu masih dalam proses," ujar Tiko saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, pada Jumat (6/9/2024).
Salah satu yang telah dipastikan adalah penggabungan PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, di mana Waskita akan menjadi anak usaha Hutama Karya. Proses ini hanya tinggal menunggu peraturan pemerintah.
"Yang pasti, Waskita masuk ke Hutama Karya, dan PP-nya sedang dalam proses," tambahnya.
Sementara itu, nasib BUMN Karya lainnya masih akan dikaji. Terdapat sejumlah perusahaan yang masih dalam proses pengkajian, seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).
"Kami sedang mengkaji langkah yang bisa diambil untuk perusahaan lainnya," lanjut Tiko.
Advertisement
Persiapan Holding BUMN Karya
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memberikan perkembangan terbaru terkait proses pembentukan holding BUMN Karya. Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, menjelaskan bahwa Menteri BUMN telah menyampaikan rencana pembentukan holding BUMN Karya. Holding ini akan melibatkan Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan Nindya Karya.
"Saat ini sedang dalam proses persiapan holding bersama konsultan," kata Entus dalam laporan Public Expose yang dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 2 September 2024.
Entus menambahkan, dalam jangka panjang, proses holding ini diharapkan akan meningkatkan nilai bagi perusahaan. Holding antara Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan Nindya Karya akan berfokus pada proyek konstruksi di sektor sumber daya air, rel, dan kereta.