Sukses

Jumlah Pengangguran di RI Turun Jadi 7,47 Juta Orang

Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, menjelaskan tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2024 mencapai 4,91 persen

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2024 mencapai 4,91 persen, turun 0,41 persen dibandingkan angka pengangguran periode yang sama tahun 2023.

Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, menjelaskan bahwa pada Agustus 2024, jumlah penduduk usia kerja tercatat sebanyak 215,37 juta orang, meningkat 2,78 juta dibandingkan Agustus 2023.

"Angkatan kerja (AK) pada Agustus 2024 mencapai 152,11 juta orang, bertambah 4,40 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, bukan angkatan kerja (BAK) tercatat sebanyak 63,26 juta orang, turun sekitar 1,62 juta orang dibanding Agustus 2023," ujar Amalia dalam konferensi pers mengenai pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024, Senin (5/11/2024).

Dari jumlah angkatan kerja tersebut, sebanyak 144,64 juta orang di antaranya bekerja, meningkat 4,79 juta dibandingkan Agustus 2023.

Rincian Penduduk yang Bekerja

  • Pekerja penuh: 98,45 juta orang (bertambah 2,06 juta orang)
  • Pekerja paruh waktu: 34,63 juta orang (bertambah 0,51 juta orang)
  • Setengah pengangguran: 11,56 juta orang (naik 2,22 juta orang)

Di sisi lain, data BPS juga mencatat, jumlah angkatan kerja yang tidak terserap pasar kerja mencapai 7,47 juta pengangguran, atau turun 0,39 juta dibandingkan Agustus 2023.

 

2 dari 2 halaman

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan. Pada Agustus 2024, TPAK tercatat sebesar 70,63 persen, lebih tinggi dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar 69,48 persen.

"Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki masih lebih tinggi dibanding perempuan, dengan TPAK laki-laki mencapai 84,66 persen dan TPAK perempuan sebesar 56,42 persen," tambahnya.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2024 tercatat 7,47 juta penganggur, setara dengan 4,91 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dan bahkan lebih rendah dibandingkan TPT sebelum pandemi Covid-19 pada Agustus 2019, yang mencapai 5,23 persen.

Penurunan TPT ini tercatat pada penduduk laki-laki dan perempuan, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan.