Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengerahkan alat-alat berat untuk membantu penanganan bencana akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Alat berat digerakkan untuk membuka kembali akses jalan nasional ruas Waerunu-Larantuka, dan membersihkan material debu vulkanik yang menutupi jalan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra mengatakan, alat berat yang dikerahkan difokuskan untuk membersihkan material vulkanik gunung merapi, serta membuka jalan akses untuk mengalirkan bantuan dan logistik.
Advertisement
"Penanganan dan langkah-langkah antisipasi dilaksanakan seluruh Unit Organisasi Kementerian PU, salah satunya Tim Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi NTT. Dengan membuka akses jalan nasional dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan monitoring kondisi terkini," kata Rachman Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (6/11/2024).
Mobilisasi alat berat telah dilakukan sejak Senin (4/11/2024) dengan mengerahkan 1 unit Wheel Loader untuk pembersihan material vulkanik, 1 unit water tank untuk penyiraman badan jalan.
Kemudian, 1 unit truck crane, 1 unit pick up, dan 1 unit chain saw untuk kegiatan pemotongan ranting pohon. Selain itu juga dilakukan pengerahan tenaga kerja sebanyak 20 orang.
Ruas Waerunu-Larantuka merupakan akses utama dari Kota Maumere menuju Larantuka atau sebaliknya. Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki pada Minggu dini hari (3/11/2024), sekitar pukul 23:57 WITA mengakibatkan ruas Jalan Waerunu-Larantuka, tepatnya di Km 217+100-Km 232+000 tertutup debu lumpur vulkanik, dan pohon tumbang yang mengganggu arus lalu lintas.
Rachman Arief menyampaikan, Kementerian PU telah memasang rambu peringatan dan menyiapkan posko siaga tanggap bencana di sekitar lokasi.
"Saat ini lalu lintas sudah berfungsi namun pengguna jalan tetap berhati-hati karena kondisi jalan licin pasca hujan. Dan di beberapa titik terdapat lubang akibat muntahan batu yang mengenai badan jalan," pungkas dia.
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Wings Air dan Maskapai Lain Batal Terbang
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menaikan status dari Level III (Siaga) sejak 3 November 2024 menjadi Level IV (Awas).
Alhasil, sejumlah bandara melakukan pemantauan secara berkala kaitan dengan sebaran abu vulkanik. Membuka potensi dilakukannya penutupan sementara demi menjaga keselamatan penerbangan.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lukman F Laisa mengatakan, sejauh ini, beberapa penerbangan telah dibatalkan. Termasuk rute-rute Wings Air yang menghubungkan Maumere dengan Kupang dan Makassar.
"Akibat sebaran abu vulkanik, beberapa maskapai melakukan pembatalan penerbangan agar tidak membahayakan keselamatan penerbangan. Kami akan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan otoritas dan bandara terkait," ujar Lukman, Selasa (5/11/2024).
Â
Advertisement
Aktivitas Vulkanik Masih Tinggi
Menurut informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik gunung ini masih tinggi dengan warna kode merah untuk abu vulkanik, yang terpantau hingga ketinggian FL400.
AirNav Indonesia telah mengeluarkan ASHTAM VAWR0350, VAWR0355 dan VAWR0357. Memperingatkan penyebaran abu vulkanik di wilayah udara sekitar Bandara Fransiskus Xaverius Seda serta bandara-bandara terdekat lainnya. Mulai dari Bandara Soa, Bandara Haji Hasan Aroeboesman, Bandara Frans Sales Lega, Bandara Komodo, Bandara Gewayantana, Bandara Wunopito, dan Bandara Kabir.
Lebih lanjut, Lukman juga telah memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk dapat melakukan pengamatan secara berkala. Kemudian melakukan koordinasi secara intensif dengan AirNav Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya.
"Kami berkomitmen menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan dengan terus berkoordinasi agar langkah-langkah sesuai prosedur dapat dilakukan dengan optimal," ungkapnya.
Â