Sukses

BI Pede Pertumbuhan Ekonomi 2024 Sentuh 5% Meski Kuartal III Melambat

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku tetap optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024 bisa tembus diangka 5 persen.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku tetap optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024 bisa tembus diangka 5 persen.

Meskipun berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) dilaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2024 mengalami perlambatan di kisaran 4,95 persen. Namun, Bank Indonesia menilai secara keseluruhan perekonomian RI tetap terjaga baik.

Perry menyampaikan, sebelumnya Bank Indonesia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 dikisaran 4,6 - 5,5 persen, atau diangka 5,1 persen.

"Kami memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa berkisar 4,7-55 persen, kurang lebih sekitar 5,1 persen didorong tentu saja ekspor masih baik, investasi yang cukup tinggi, dan konsumsi khususnya kelompok menengah ke atas yang cukup baik," kata Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Di sisi lain, Bank Indonesia mengakui saat ini daya beli masyarakat kelas bawah masih perlu didorong. Adapun pihaknya memproyeksikan inflasi Indonesia di tahun 2024 berada dikisaran 1,71 persen.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Bank Indonesia dengan Pemerintah dalam menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.

Sejalan dengan hal itu, Perry menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah relatif stabil di tengah gejolak global yang terus berlanjut. Namun, sesuai dengan kebijakan moneter Bank Indonesia akan terus melakukan intervensi di pasar dan mengoptimalkan instrumen moneter supaya aliran masuk portofolio asing bisa masuk ke Indonesia dengan lancar.

"Sejauh ini, rata-rata nilai tukar pada triwulan III adalah Rp15,789 dan secara keseluruhan untuk tahun ini di triwulan IV Rp15.825. Kami berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," pungkasnya.

2 dari 4 halaman

Menko Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi 2024 Tembus 5%

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengaku tetap optimistis perekonomian Indonesia pada 2024 mampu tumbuh di 5 persen (year-on-year/yoy). Walaupun kinerja ekonomi di kuartal III-2024 mengalami pelambatan dibanding kuartal sebelumnya menjadi 4,95 persen.

Meski secara historical, kuartal ketiga 2024 relatif turun sedikit dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya, tetapi Pemerintah berharap kuartal keempat dan sepanjang 2024 bisa mencapai 5 persen.

"Kalaupun dari kuartal ke kuartal masih naik sebesar 1,5 persen dan kalau kita bandingkan 3 kuartal di awal dengan 3 kuartal sekarang, kita masih tumbuh 5,03 persen. Artinya kalau tumbuh 5,03 persen kita masih bisa berharap bahwa perekonomian kita bisa jaga di akhir tahun, masih di level 5 sesuai dengan APBN kita," kata Airlangga dalam konferensi pers, di Kantor Kemenko Perekonomian, dikutip Rabu (6/11/2024).

Adapun melambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2024 ini dikarenakan tidak ada hari besar keagamaan atau momentum besar lainnya yang mampu mendorong perekonomian. Namun, jika dibandingkan dengan negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2024 masih tinggi. Tercatat Singapura pertumbuhan ekonominya di kuartal yang sama hanya 4,1 persen, Arab Saudi 2,8 persen.

"Kalau kita bandingkan dengan negara lain, kita lihat Singapura juga relatif rendah di 4,1 persen, Arab Saudi 2,8 persen dan Meksiko 1,5 persen. Dan pertumbuhan kita ini diikuti oleh inflasi yang rendah yang 1,7 persen," ujar dia.

Selain pertumbuhan ekonomi yang masih positif, kata Airlangga, rasio utang Indonesia juga masih terkendali di bawah 40 persen, yaitu di 39,4 persen

 

3 dari 4 halaman

BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kisaran 4,7%-5,5%

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga baik di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 tumbuh sebesar 4,95% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tercatat 5,05% (yoy).

"Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5% (yoy) didukung oleh permintaan domestik," kata Direktur Eksekutif​ Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2024 didukung oleh aktivitas ekonomi domestik yang terjaga. Konsumsi rumah tangga tetap baik dengan tumbuh sebesar 4,91% (yoy) seiring dengan daya beli yang terjaga dan mobilitas masyarakat yang meningkat.

Pertumbuhan investasi secara keseluruhan meningkat menjadi 5,15% (yoy) ditopang berlanjutnya pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan aktivitas konstruksi lainnya. Konsumsi Pemerintah meningkat dengan tumbuh sebesar 4,62% (yoy) seiring dengan kenaikan belanja negara.

Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh tinggi sebesar 11,69% (yoy) sejalan dengan peningkatan aktivitas persiapan Pilkada 2024 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Ekspor Meningkat

Sementara itu, ekspor meningkat dengan tumbuh sebesar 9,09% (yoy) ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap tumbuh positif serta beberapa harga komoditas utama ekspor Indonesia yang meningkat. Ekspor jasa meningkat didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.

Pertumbuhan ekonomi yang terjaga baik juga tecermin dari sisi Lapangan Usaha (LU) dan spasial. Dari sisi LU, seluruh LU pada triwulan III 2024 menunjukkan kinerja positif. LU Industri Pengolahan sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring permintaan domestik dan global yang terjaga.

LU Akomodasi dan Makan Minum serta LU Transportasi dan Pergudangan tumbuh positif seiring dengan peningkatan mobilitas yang didorong oleh pelaksanaan event nasional dan internasional.

Sementara itu, dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 secara tahunan tumbuh positif di semua wilayah. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.

Â