Sukses

Dukung Swasembada Pangan, Jasindo Tingkatkan Asuransi Usaha Tani Padi

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memperkuat skema Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai upaya perlindungan bagi petani dari risiko gagal panen.

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI, Prabowo Subianto, menargetkan pencapaian swasembada pangan dalam 3-4 tahun mendatang, dengan upaya meningkatkan luas lahan panen hingga empat juta hektare. Untuk mendukung pencapaian tersebut, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memperkuat skema Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai upaya perlindungan bagi petani dari risiko gagal panen.

Komitmen ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yang menekankan pentingnya asuransi pertanian untuk memberikan perlindungan bagi petani.

Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan Jasindo, menyatakan bahwa AUTP merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam melindungi petani, khususnya di sektor padi, untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Melalui skema AUTP, petani mendapatkan proteksi terhadap risiko gagal panen yang berdampak pada ekonomi mereka. Dengan adanya perlindungan asuransi, petani tetap memiliki modal kerja untuk memulai musim tanam berikutnya.

Ada Subsidi Premi 80%

Pemerintah juga memberikan subsidi premi sebesar 80%, yang membuat petani hanya perlu membayar Rp36 ribu per hektare dengan nilai pertanggungan hingga Rp6 juta per hektare.

Hingga 31 Agustus 2024, Jasindo telah menyediakan perlindungan terhadap gagal panen bagi lebih dari 400 ribu petani di 22 provinsi, mencakup lebih dari 250 ribu hektare lahan. Total klaim yang telah dicairkan mencapai Rp3,17 miliar dengan luas lahan sekitar 500 ribu hektare.

 

2 dari 2 halaman

Sosialisasi

Provinsi dengan jumlah kepesertaan AUTP terbesar meliputi Jawa Barat dengan lebih dari 140 ribu petani, Jawa Timur 79 ribu petani, dan Jawa Tengah 64 ribu petani.

Brellian mengakui pentingnya peningkatan sosialisasi agar AUTP dapat diakses oleh petani di seluruh Indonesia, meskipun terdapat tantangan seperti jangkauan wilayah dan pengelolaan lahan endemis.

Jasindo juga terus mengembangkan tata kelola serta manajemen risiko melalui penerapan GRC (Governance, Risk, dan Compliance) untuk menjaga amanah dari para pemegang polis serta memastikan keberlanjutan bisnis yang profitable dan berkelanjutan.