Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akan membangun dua tower rumah susun (rusun) di Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Pegunungan. Proyek ini diupayakan bakal dimulai di sisa 2024 ini.Â
Pembangunan ini diinisiasi setelah dirinya mengadakan pertemuan bersama Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY9, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, dam Pj Gubernur Papua Pegunungan Velix Vernando Wanggai para Rabu malam, 6 November 2024.
Baca Juga
"Tahun ini akan kami mulai pembangunan 2 tower Rusun di Papua Pegunungan," ujar Maruarar Sirait di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, dikutip Kamis (7/11/2024).
Advertisement
Ara menyatakan, anggaran untuk pembangunan Rusun di wilayah tersebut sudah dianggarkan dalam APBN kontrak tahun jamak. Dengan estimasi angka sekitar Rp 22 miliar. "Sudah kami anggarkan pembangunan Rusunnya unyuk tahun jamak," imbuhnya.Â
Untuk proses pembangunan, Kementerian PKP akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Utamanya dalam mendatangkan sejumlah bahan material seperti semen dari Kota Jayapura, Papua.Â
"Doakan agar pembangunannya berjalan lancar. Tentu kita pertimbangkan semua aspek teknis, bagaimana logistik tidak mudah. Karena kalau tidak salah semua dari Jayapura musti pakai pesawat termasuk alat berat. Bagaimana juga aspek keamanan kita pertimbangkan juga," ungkapnya.Â
Ara juga turut menyertakan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, untuk menghindari tindak korupsi dalam pembangunan perumahan. Ia turut menyinggung masih banyaknya rusun yang hingga saat ini belum ditempati, lantaran secara posisi atau perencanaan belum matang.Â
"Dalam Rapat kabinet Presiden Pak Prabowo juga selalu mengingatkan kita semua untuk tidak korupsi. Jangan sampai membangun tapi tidak diisi dan ditempati. Yang paling penting harus direncanakan dan dikoordinasi secara matang," tegasnya.Â
Â
Prabowo Melancong ke Luar Negeri, Cari Investasi Asing Bangun 3 Juta Rumah?
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan melakukan lawatan ke sejumlah negara pada Jumat, 8 November 2024. Kunjungan tersebut disebut bakal turut menggaet potensi kerjasama dengan mitra asing untuk sejumlah program strategis pemerintah, semisal pembangunan 3 juta rumah.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Iwan Suprijanto memperkirakan, Prabowo akan turut menyuarakan potensi kerjasama dengan investor asing untuk program 3 juta rumah.
Pada waktu bersamaan, Iwan mengatakan, Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah juga tengah berada di salah satu negara yang buka potensi menyumbang investasi untuk program tersebut, yakni China.
"Kebetulan pak Wamen sedang ke China, juga pak Presiden ke beberapa negara. Tampaknya memang ada beberapa negara yang tertarik mendukung program ini," kata Iwan seusai kunjungan di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, dikutip Kamis (7/11/2024).
3 Negara Tertarik
Menurut kabar yang diterimanya, sejauh ini sudah ada tiga negara yang tertarik ikut serta mendanai program 3 juta rumah. Selaras dengan ucapan adik dari Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, yang mengaku telah bernegosiasi dengan China dan dua negara Arab.
"Yang saya dengar pertama Tiongkok, yang kedua dari Dubai, Qatar," ucap Iwan.
Meskipun belum tahu apakah kucuran dana dari ketiga negara tersebut akan berbentuk investasi atau hibah, namun disinyalir sudah ada rencana untuk melakukan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
"Tapi kami sebagai birokrasi ingin lebih memastikan itu clear, jangan sampai juga menjadi investasi kemudian menjadi beban negara atau beban rakyat di kemudian hari," ujar Iwan.
Â
Â
Advertisement
Kunjungan Prabowo ke Luar Negeri
Seperti diagendakan sebelumnya, Prabowo akan melangsungkan kunjungan kerja ke beberapa agenda di luar negeri dalam waktu dekat ini.
Menurut Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, kunjungan itu terbagi dalam tiga kunjungan kehormatan dan dua kunjungan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).
"Presiden menyampaikan bahwa beliau akan melaksanakan perjalanan ke luar negeri, dimulai dari hari Jumat (8 November 2024)," kata Hasan usai mengikuti sidang kabinet paripurna, Rabu (6/11/2024).
Adapun tiga kunjungan kehormatan yakni menuju China, Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, RI 1 juga akan mengikuti dua konferensi tingkat tinggi di bidang ekonomi, yakni KTT APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) di Peru, dan KTT G20 2024 di Brazil.
Hasan mengatakan, Prabowo mengaku sejatinya tetap ingin berada di dalam negeri saja. Namun mengingat perjalanan tersebut sangat strategis dan membawa dampak positif bagi negara, maka hal itu akan dijalankan.
"Dampak (kunjungan) untuk mengembangkan potensi-potensi kerja sama dan ekonomi Indonesia, maka beliau menjalankan perjalanan ke luar negeri," ujar Hasan.
Â
Gebrakan Baru Maruarar Sirait, Lobi Sri Mulyani Bebaskan Pajak Demi Turunkan Harga Rumah
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bakal melobi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan jajarannya, agar pembelian rumah bisa bebas pajak. Tujuannya, demi menurunkan harga rumah yang semakin melambung, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Saya juga berharap nanti Kementerian Keuangan bisa mengurangi atau menghilangkan pajak bagi rumah rakyat, ya mudah-mudahan kita bisa berharap harga rumah buat rakyat bisa turun," ujar Ara di Jakarta, dikutip Rabu (6/11/2024).
"Bagaimana beban-beban apakah pajak bisa dikurangi atau dihilangkan, itu bisa menurunkan harga," dia menekankan.
Tak hanya di pemerintah pusat, Ara pun meminta bantuan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk bisa menghilangkan pajak daerah dari sektor perumahan.
"Kemarin saya rapat dengan Mendagri (Tito Karnavian), dia akan berikan kemudahan, arahan kepada pemerintah daerah untuk supaya pajaknya bisa berkurang atau dihilangkan," ungkapnya.
Selain pajak, ia juga akan melobi Kementerian Keuangan supaya wong cilik bisa membeli rumah tanpa dibebani harga tanah. Khususnya pada pembangunan rumah yang masih berada di atas tanah negara.
"Jadi kita kan minggu depan akan berbicara dengan Dirjen Kekayaan Negara. Jadi kami berusaha tanahnya itu gratis buat rakyat kecil," kata Ara.
Tak hanya itu, Ara juga meminta bantuan dari pelaku usaha guna memangkas harga pengadaan material untuk membangun rumah.
"Bayangkan nanti kalau tanahnya gratis, udah kita melakukan efisiensi dari semen dan sebagainya. Kita bisa berharap harga rumah buat rakyat bisa turun," pungkas Maruarar Sirait.
Â
Â
Advertisement