Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, pada sisa tahun 2024 maskapai pelat merah tersebut menargetkan penambahan 4 unit pesawat. Sejauh ini, maskapai mengoperasikan dua tipe pesawat, yaitu narrow body dan wide body.
"Tahun ini kita berharap bisa mendatangkan 4 buah pesawat lagi. Mudah-mudahan menjelang akhir tahun sehingga bisa memastikan pelayanan menjelang libur Nataru (Natal dan Tahun Baru)," kata Irfan, dalam Public Expose Garuda Indonesia 2024 yang disiarkan secara daring pada Senin (11/11/2024).
Baca Juga
Hingga Oktober 2024, Garuda Indonesia secara keseluruhan memiliki 96 pesawat yang siap beroperasi. Jumlah itu berkurang dibandingkan ketika Garuda Indonesia memiliki 97 pesawat siap terbang pada September 2024.Adapun 96 pesawat ini mencakup operasional dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink.
Advertisement
"Di Oktober 2024 pesawat Garuda Indonesia itu ada 56 yang siap selalu operasi. Sementara di Citilink ada 40, sehingga total Garuda dan Citilink itu ada 96 pesawat yang selalu siap beroperasi," kata Direktur Teknik Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi.
Dengan kekurangan satu unit pesawat pada periode September ke Oktober, pesawat yang tak beroperasi tersebut adalah jenis Airbus 330-300.
Pada September 2024, Garuda Indonesia memiliki 10 pesawat jenis tersebut, sedangkan pada Oktober 2024 pesawat Airbus 330-300 yang dimiliki Garuda Indonesia tinggal sembilan unit.Di sisi lain, jumlah pesawat yang dioperasikan Citilink antara periode September dan Oktober tetap stabil yakni 40 unit.
Saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 38 pesawat narrow body berupa Boeing 737-8OONG. Adapun 18 pesawat wide body yang terdiri dari 6 unit Boeing 777-300ER, 1 unit Airbus 330-200, 9 unit Airbus 330-300 dan 2 unit Airbus 330-900 Neo.
Pendapatan Garuda Indonesia Naik 16,12% per Oktober 2024
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan pencapaian pendapatan usaha yang solid pada periode Januari-Oktober 2024. Garuda Indonesia mencatat pendapatan sebesar USD 2,8 miliar atau sekitar Rp 43,9 triliun hingga Oktober 2024.
Treasury Management Group Head Garuda Indonesia, Bima Tesdayu, menyatakan bahwa angka tersebut mengalami kenaikan 16,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu USD 2,4 miliar atau Rp 37,6 triliun.
“Dibandingkan Oktober 2023, pendapatan bersih kami meningkat cukup signifikan, naik 16% dari USD 2,4 miliar menjadi USD 2,8 miliar,” ujar Bima dalam Public Expose Garuda Indonesia 2024 yang disiarkan secara daring, Senin (11/11/2024).
Selain itu, EBITDA Garuda Indonesia juga tumbuh mencapai USD 780 juta atau sekitar Rp 12,2 triliun pada Oktober 2024, naik 13,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 685 juta atau Rp 10,7 triliun.
“Dari segi hasil operasional, kami juga mengalami peningkatan. Pada Oktober 2023, kami mencatat defisit sebesar USD 249 juta. Namun tahun ini berbalik menjadi positif USD 310,4 juta,” tambah Bima.
Strategi Utama Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menambahkan bahwa kinerja positif ini didukung oleh tiga strategi utama, yaitu sederhana (simple), menguntungkan (profitable), dan layanan penuh (full service).
“Strategi sederhana berarti kami menyederhanakan tipe pesawat, mempererat koordinasi dengan Citilink, dan fokus pada rute domestik dan internasional yang menguntungkan,” jelas Irfan.
Irfan juga mengungkapkan bahwa beberapa rute tidak dilanjutkan karena pertimbangan keuangan. “Kami memastikan hanya rute penerbangan yang menguntungkan yang akan kami pertahankan untuk menjaga keberlanjutan perusahaan,” ujarnya.
Advertisement
Garuda Indonesia Terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma per 1 November 2024
Garuda Indonesia (GIAA) akan mulai melayani penerbangan dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma menuju tiga destinasi utama, yaitu Medan, Padang, dan Surabaya, mulai 1 November 2024.
Dengan rute baru ini, Garuda Indonesia memberikan pilihan akses yang lebih dekat bagi penumpang dari pusat kota Jakarta.
Melalui pengumuman di akun media sosial resminya, Garuda Indonesia menyampaikan bahwa penerbangan dari Halim Perdanakusuma diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan bagi pengguna yang menuju ketiga kota tersebut.
“Garuda Indonesia lepas landas dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma mulai 1 November 2024,” demikian tertulis dalam pengumuman resmi Garuda Indonesia, dikutip Jumat (25/10/2024).
Jadwal Penerbangan dan TarifRincian Jadwal dan Tarif:
Jakarta - Medan (Bandara Kualanamu):
Rute ini akan beroperasi sekali setiap hari, dengan penerbangan Jakarta-Medan pukul 06.15 WIB dan Medan-Jakarta pukul 09.40 WIB. Harga tiket kelas ekonomi mulai dari Rp1,3 juta dan kelas bisnis Rp3,1 juta per penumpang.
Jakarta - Padang (Bandara Minangkabau):
Penerbangan Jakarta-Padang juga beroperasi setiap hari. Jadwal keberangkatan dari Jakarta pada pukul 17.45 WIB dan dari Padang pada 17.15 WIB. Harga tiket kelas ekonomi mulai Rp970.000, sedangkan kelas bisnis Rp2,4 juta per penumpang.
Jakarta - Surabaya (Bandara Juanda):
Rute ke Surabaya tersedia setiap hari, dengan keberangkatan dari Jakarta pukul 13.10 WIB dan dari Surabaya pukul 15.30 WIB. Harga tiket kelas ekonomi mulai Rp860.000, dan kelas bisnis dibanderol Rp2 juta per penumpang.
Pembukaan rute ini menegaskan komitmen Garuda Indonesia dalam menyediakan aksesibilitas yang lebih baik serta alternatif perjalanan bagi penumpang yang mencari kenyamanan penerbangan dari lokasi yang lebih dekat dengan pusat Jakarta.