Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait inisiatif melakukan renovasi rumah Bu Hasna di kawasan Johar Baru, Jakarta. Rumah tersebut viral lantaran dihuni oleh 13 orang dalam hunian dua lantai berukuran 2x3 meter.
Dalam renovasi ini, Menteri Ara menggunakan dana pribadinya dan langsung menerjunkan tim untuk membongkar dan merenovasi rumah Bu Hasna agar bisa lebih layak huni.
Baca Juga
"Saya ingin membantu Ibu Hasna dan keluarga supaya bisa memiliki rumah yang layak huni," ujar Maruarar Sirait saat melakukan kunjungan ke rumah Ibu Hasna di Kecamatan Johar Baru, Jakarta, Rabu (11/11/2024).
Advertisement
Menurut dia, dirinya ingin memberi contoh dan bukti semangat gotong royong dalam membangun rumah layak huni di Jakarta. Namun demikian, dirinya enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait nominal bantuan untuk renovasi rumah tersebut.
Ara mengaku ingin mengembalikan budaya gotong royong semangat saling membantu dari kelompok masyarakat mampu, untuk membantu mereka yang membutuhkan dan memerlukan bantuan, khususnya di bidang perumahan.
"Bantuan ini dari saya pribadi dan sekarang kita bergerak apa yang bisa kita tangani ya langsung ditangani. Saya juga sudah mengajak teman-teman pengusaha besar untuk membantu dan gotong royong dalam membangun rumah untuk rakyat yang membutuhkan," imbuhnya.
Dalam kunjungan tersebut, Ara juga sempat berbincang kepada pemilik rumah di samping Bu Hasna dan mengajukan permohonan agar rumahnya bisa dijual. Sehingga rumah bu Hasna menjadi lebih luas.
Â
Sempat Viral
Rumah tetangganya yang berukuran 2,6 meter x 3 meter pun akhirnya setuju dijual pemiliknya. Nantinya, itu akan disambung dengan rumah Bu Hasna yang tengah direnovasi.
Untuk diketahui, Hasna yang berusia lanjut tinggal di rumah tak layak huni di RT 008/RW 012 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Dirinya tinggal bersama 3 orang anak dan mantunya serta 9 orang cucunya di rumah berukuran hanya 2 x 3 meter. Kisah nenek tersebut viral lantaran dirinya harus rela berbagi ruangan yang sangat kecil, dan tidur bergantian karena tidak ada tempat tinggal yang layak.
Kisah Bu Hasna sempat viral di berbagai kanal media sosial dan mendapatkan perhatian khusus dari Maruarar Sirait. Beberapa waktu lalu, melalui akun Instagram @KementerianPKP, Ara bahkan membagikan video saat dirinya melakukan kunjungan khusus ke rumah Bu Hasna.
Pada proses pembangunan rumah itu, Menteri PKP menerjunkan tim serta tukang bangunan bersama warga sekitar agar bahu membahu merenovasi rumah. Ia berharap rumah baru Bu Hasna ke depan bisa dibangun 4,6 meter x 3 meter sehingga nanti lebih layak dan di desain khusus rumah tingkat dan memiliki ventilasi yang baik.
Â
Advertisement
Pembangunan 2,5 Bulan
Proses pembangunan rumah diharapkan dapat selesai selama kurang lebih 2,5 bulan. Sehingga awal tahun depan Bu Hasna dan keluarga bisa segera pindah dan kembali ke rumah yang telah direnovasi.
"Intinya saya tidak ingin ada anggaran APBN dalam pembangunan rumah ini. Silakan bagi masyarakat yang ingin membantu dan menyalurkan rejekinya untuk membantu rumah layak," kata Ara.
Pasca menerima bantuan tersebut, Hasna mengaku tidak pernah menyangka bisa mendapatkan bantuan khusus dari Menteri PKP. Apalagi dirinya yang sudah renta hanya pasrah menerima nasib kondisi rumahnya seperti apa adanya.
"Saya mah enggak nyangka bisa dapat bantuan rumah dari Pak Menteri Perumahan. Alhamdulillah banget," katanya saat ditemui di rumah kontrakan sementara.
Menurutnya, dirinya sempat kaget ketika Menteri PKP tiba-tiba datang ke rumah petaknya beberapa hari lalu. Dan kini dirinya dan anak cucunya merasa senang bisa mendapat bantuan bedah rumah dari Menteri PKP. "Terimakasih pak Prabowo atas bantuan rumahnya," ungkapnya.