Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam anjlok pada perdagangan Selasa, 12 November 2024.
Pada Selasa (12/11/2024) harga emas Antam dibanderol Rp 1.482.000 per gram. Pada perdagangan Senin, 11 November 2024, harga emas Antam ditetapkan Rp 1.517.000 per gram.
Baca Juga
Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback anjlok Rp 35.000 ke posisi Rp 1.336.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.336.000 per gram.
Advertisement
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.10 WIB sebagian besar kepingan emas Antam tersedia di Gedung Antam.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas Antam hari ini 0,5 gram: Rp 791.000
- Harga emas Antam hari ini 1 gram: Rp 1.482.000
- Harga emas Antam hari ini 2 gram: Rp 2.904.000
- Harga emas Antam hari ini 3 gram: Rp 4.331.000
- Harga emas Antam hari ini 5 gram: Rp 7.185.000
- Harga emas Antam hari ini 10 gram: Rp 14.315.000
- Harga emas Antam hari ini 25 gram: Rp 35.662.500
- Harga emas Antam hari ini 50 gram: Rp 71.245.000
- Harga emas Antam hari ini 100 gram: Rp 142.412.000
- Harga emas Antam hari ini 250 gram: Rp 355.765.500
- Harga emas Antam hari ini 500 gram: Rp 711.320.000
- Harga emas Antam hari ini 1000 gram: Rp 1.422.600.000.
Donald Trump Bikin Harga Emas Keok
Sebelumnya, harga emas dunia anjlok lebih dari 2% pada perdagangan hari Senin. Penurunan harga emas ini terbebani oleh kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
Selain itu, penurunan harga emas dunia juga dipengaruhi oleh implikasi yang lebih luas dari kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS terhadap kebijakan fiskal dan pemotongan suku bunga.
Mengutip CNBC, Selasa (12/11/2024), harga emas di pasar spot turun 2,5% menjadi USD 2.617,96 per ons. Harga emas berjangka AS ditutup 2,9% lebih rendah pada USD 2.617,70 per ons.
Dengan indeks dolar AS naik 0,5% ke level tertinggi sejak awal Juli, emas menjadi kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang di luar dolar AS.
Minggu lalu, indeks dolar AS melonjak lebih dari 1,5% menjadi 105,44 setelah pengumuman kemenangan Donald Trump.
"Perhatian pasar telah terfokus pada efek orde kedua sejak gelombang merah," kata analis komoditas TD Securities Daniel Ghali.
"Kemungkinan tarif diberlakukan relatif awal pada masa jabatan Trump dan permintaan dolar AS yang kuat yang ditimbulkannya. Dolar yang lebih kuat membebani harga emas untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan karena hal itu juga terkait dengan meningkatnya kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menunda siklus pelonggarannya." jelas dia.
Advertisement
Kinerja Terburuk
Emas batangan mencatat minggu terburuknya dalam lebih dari lima bulan setelah pemilihan Trump Selasa lalu untuk masa jabatan empat tahun kedua.
Kemenangan Donald Trump menimbulkan ketidakpastian baru bagi bank sentral AS karena terus mempertimbangkan pemotongan suku bunga sekarang karena inflasi mendekati target Fed sebesar 2%.
Fed memangkas suku bunga acuan seperempat poin persentase minggu lalu ke kisaran antara 4,5% dan 4,75%.
Pelaku pasar sekarang melihat peluang 65% dari pemotongan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada Desember, dibandingkan dengan peluang sekitar 80% sebelum kemenangan Trump.
Sementara itu, pejabat Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, dijadwalkan untuk berbicara minggu ini, sementara data indeks harga konsumen dan produsen AS, klaim pengangguran mingguan, dan angka penjualan ritel juga akan dirilis minggu ini.
Harga Perak
Harga perak spot turun 2,2% menjadi USD 30,60 per ons.
Analis Heraeus dalam sebuah catatan menulis, meskipun ada upaya untuk mengurangi penggunaan perak dan menggantinya dengan logam yang lebih murah, peningkatan pesat dalam pemasangan dan meningkatnya penggunaan sel tipe-N kemungkinan akan membuat permintaan perak tetap kuat pada 2024.
Advertisement