Liputan6.com, Jakarta HSBC Indonesia secara resmi mengumumkan kerja sama dengan PT Cipta Mortar Utama (CMU), anak perusahaan dari Saint Gobain dan meluncurkan produk Sustainable Supply Chain Finance (SSCF) di Asia Tenggara.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan di sektor rantai pasokan dan untuk membantu PT Cipta Mortar Utama mengurangi emisi karbon dalam rantai pasok mereka, sejalan dengan tren global menuju praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga
Pada acara peluncuran, President Director PT Bank HSBC Indonesia, Francois De Maricourt menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Saint-Gobain atas kolaborasi ini.
Advertisement
"Saint-Gobain merupakan perusahaan dengan sejarah panjang yang berdiri sejak 1665, 200 tahun sebelum HSBC. Kami sangat bangga bekerja sama dalam program ini untuk membantu rantai pasok perusahaan-perusahaan kecil dan menengah dalam mencapai target keberlanjutan.” ujar Francois saat Press Conference di Langham Hotel, Selasa (12/11/2024).
Selanjutnya, Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia, Riko Tasmaya juga mengungkapkan dengan SSCF, pemasok menengah dan kecil didorong untuk bergabung dalam transisi menuju keberlanjutan dan tantangan besar bagi mereka.
"Ini adalah solusi pertama di Asia Tenggara, dan kami percaya program ini akan berdampak signifikan pada ekosistem ekonomi di Indonesia," tambahnya.
Pembiayaan Pertama di Asia Tenggara
Kerja sama ini menjadi tonggak penting, mengingat pembiayaan rantai pasok berkelanjutan ini merupakan yang pertama yang diberikan HSBC di Asia Tenggara.
Melalui pembiayaan ini, HSBC dan PT Cipta Mortar Utama berharap dapat mendukung proses pengurangan emisi karbon di seluruh rantai pasok, sebuah langkah penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
"HSBC berkomitmen penuh untuk mendukung para mitra kami dalam menjalankan bisnis yang lebih berkelanjutan. Dengan solusi Sustainable Supply Chain Financing ini, kami membantu PT Cipta Mortar Utama mengambil langkah konkret dalam upaya pengurangan emisi karbon, yang kami yakini akan berdampak positif bagi lingkungan dan bisnis," ujar Riko Tasmaya.
Pembiayaan ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagi perusahaan lain di Asia Tenggara untuk beralih ke praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Advertisement