Liputan6.com, Jakarta Nuraeni atau yang biasa dipanggil Eni, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Di usia 52 tahun, wanita tangguh ini merasakan manisnya hasil kerja kerasnya selama ini.
Dahulu, ia memulai usaha dengan menjual es teh manis yang ia titipkan di kantin-kantin sekolah. Kini, berkat ketekunannya, Eni bisa bangga membuka warung kecil miliknya sendiri.
Baca Juga
Eni menceritakan perjalanan panjangnya dalam merintis usaha. Semuanya dimulai dari jualan es teh manis yang ia kelola dengan sabar. Namun, ia merasa usaha tersebut bisa berkembang lebih besar lagi.
Advertisement
Dengan keberanian yang luar biasa, Eni memutuskan untuk meminjam uang sebesar Rp2 juta dari PNM Mekaar, sebuah lembaga yang memberikan pembiayaan kepada perempuan pelaku usaha mikro.
Dari pinjaman tersebut, Eni membeli kulkas freezer yang memungkinkannya untuk menyimpan lebih banyak stok es teh manis, sekaligus memperbesar keuntungan. Tak disangka, usahanya semakin berkembang pesat.
Setiap hari, semakin banyak pelanggan yang datang. Hingga akhirnya, Eni memutuskan untuk mengambil langkah berani lainnya, yakni membuka warung makan kecil di rumah.
"Alhamdulillah, selain es teh manis, sekarang saya juga jualan minuman-minuman lain dan mie, warung ini kini menjadi tempat pelanggan berkumpul, dan saya bisa buka usaha di rumah sendiri," kata Eni.
Dapat Pendanaan KUR BRI
Usahanya terus berkembang dan pada November 2023, Eni mendapat kesempatan baru, yakni sebuah pendanaan KUR dari BRI. Dengan modal tersebut, Eni memperluas usahanya, membuka warung yang lebih besar dan menawarkan berbagai macam makanan selain es teh manis.
"Perekonomian keluarga saya pun semakin membaik. Semua dagangan saya lancar, dan saya sangat bersyukur atas semua ini," ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Dari usaha kecil-kecilan yang dimulai dengan berjualan es teh manis, Eni telah berhasil membangun kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarganya. Semua ini berkat ketekunan, keberanian mengambil langkah besar, dan tentu saja, doa yang tak putus-putusnya.Â
Dalam pelaksanaanya, BRI tidak saja memberikan pinjaman bagi Eni untuk membuka usaha. BRI juga memberikan pendampingan dalam pengembangan usaha seperti pelatihan dalam bertransaksi digital. Misalnya memberikan literasi tentang transaksi digital seperti QRIS dan BRIMo untuk memudahkkan penjualan usaha.
Kisah sukses lainnya juga hadir dari Rini Susmita, seorang ibu rumah tangga yang berhasil membesarkan warung nasinya dalam kurun empat tahun. Keberhasilannya itu setelah dirinya mendapat pinjaman dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar.
"Pertama kali pinjaman Mekaar Rp3 juta, karena angsuran saya bagus, jadi saya ditawarin lagi untuk pinjaman yang kedua dan setelah pinjaman kedua bagus, akhirnya sampai pinjaman keempat. Iya, awalnya Rp3 juta, sekarang pinjaman sudah Rp6 juta," ujarnya.
Dengan adanya pinjaman dari PNM Mekaar, warung nasi yang berada di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara ini semakin ramai pelanggan. Rini juga mengaku tempat usahanya semakin besar bahkan pelanggan terus bertambah hingga membuat kesejahteraan ekonomi keluarganya bertumbuh.
Advertisement
Lakukan Pemberdayaan
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan, ekosistem Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) secara konsisten terus melakukan pemberdayaan pelaku UMKM di Indonesia. Ia menyebut, pertumbuhan ekosistem UMi tak lepas dari penyaluran kredit yang selektif.
"BRI akan memperkuat bisnis mikro dengan pendekatan ecosystem centric dan strategi Pemberdayaan Berada di Depan Pembiayaan," ungkapnya.
Supari juga mengatakan, BRI akan fokus pada penguasaan micropayment dengan pembentukan ekosistem berbasis pemberdayaan.
"Melalui langkah itu, kami yakin mampu meningkatkan penghimpunan simpanan masyarakat sekaligus kedalaman inklusi keuangan yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat," katanya.
Â
(*)