Sukses

Tencent Investasi Rp 7,8 Triliun ke Indonesia, Ini Tujuannya

Tencent tidak hanya fokus pada perangkat keras, tetapi juga membawa keahlian mereka dalam solusi cloud canggih untuk mendukung bisnis lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Tencent semakin memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara dengan komitmen sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,8 triliun untuk Indonesia hingga 2030. Hal ini bertujuan mentransformasi infrastruktur digital negara ini.

Pengumuman ini disampaikan dalam Forum Bisnis Indonesia-Tiongkok. Dalam investasi ini mencakup rencana pembangunan pusat data ketiga di Indonesia. Tencent juga bermitra dengan GoTo Group dan Alibaba untuk mempercepat pengembangan kemampuan cloud dan AI di kawasan ini. 

Dikutip melalui Yahoo Finance, Kamis (14/11/2024), Tencent tidak hanya fokus pada perangkat keras, tetapi juga membawa keahlian mereka dalam solusi cloud canggih untuk mendukung bisnis lokal. 

Sementara itu, Alibaba berperan dalam melatih generasi baru talenta teknologi di Indonesia. Langkah ini merupakan strategi yang matang bagi Tencent untuk memperkuat pijakannya di salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Mobile gaming tetap menjadi aset utama Tencent, dengan game seperti Honor of Kings dan PUBG Mobile yang mendominasi tangga lagu global. Namun, ambisi perusahaan ini melampaui dunia game.

Tencent memanfaatkan basis pengguna besar WeChat yang mencapai 1,3 miliar untuk memperluas kehadirannya di bidang pembayaran, layanan cloud, dan perangkat lunak perusahaan. 

Integrasi WeChat terhadap layanan sehari-hari – mulai dari pembayaran hingga pengiriman – terus membuka nilai yang belum tergarap, menempatkan Tencent sebagai pemimpin dalam monetisasi ekosistem digital. 

2 dari 2 halaman

Gaming dan Iklan Sebagai Arus Utama Kas

Dengan gaming dan iklan sebagai penggerak utama arus kasnya, dorongan Tencent di Indonesia menunjukkan strategi untuk mendiversifikasi sumber pendapatan dan memperkuat posisinya di kancah global.

Tentu saja, jalan Tencent tidak sepenuhnya mulus. Tekanan regulasi di Tiongkok tetap menjadi tantangan besar, mengancam strategi monetisasi dan akuisisi, sementara persaingan teknologi semakin memanas di seluruh dunia. 

Namun, kemampuan Tencent untuk menguji dan mengadaptasi strategi monetisasi di dalam ekosistem terintegrasi memberikan keunggulan unik. Investasi USD 500 juta di Indonesia bukan sekadar soal pangsa pasar – ini adalah langkah awal untuk mendominasi kawasan secara lebih luas.

Bagi para investor, pergerakan Tencent ini patut diamati dengan seksama saat mereka menyeimbangkan risiko dan peluang dalam upaya mencapai tingkat baru dalam skala global.

Video Terkini