Sukses

Produsen Chip AMD PHK 4% Tenaga Kerja Global

PHK di AMD terjadi karena pembuat chip komputer itu berusaha mendapatkan pijakan yang lebih kuat dalam ruang chip Kecerdasan Buatan yang sedang berkembang yang didominasi oleh Nvidia.

Liputan6.com, Jakarta Produsen prosesor komputer ternama asal Amerika Serikat, AMD mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 4% dari staf globalnya.

Melansir CNBC International, Kamis (14/11/2024) PHK di AMD terjadi karena pembuat chip komputer itu berusaha mendapatkan pijakan yang lebih kuat dalam ruang chip Kecerdasan Buatan yang sedang berkembang yang didominasi oleh Nvidia.

"Sebagai bagian dari penyelarasan sumber daya dengan peluang pertumbuhan terbesar kami, kami mengambil sejumlah langkah terarah yang sayangnya akan mengakibatkan pengurangan tenaga kerja global kami sekitar 4%," kata seorang perwakilan AMD, dalam sebuah pernyataan.

"Kami berkomitmen untuk memperlakukan karyawan yang terdampak dengan hormat dan membantu mereka melalui transisi ini,” tuturnya.

Punya 26.000 Karyawan

Diketahui, AMD memiliki 26.000 karyawan pada akhir 2023 lalu, menurut pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS.

Perusahaan tersebut mengatakan AI mewakili salah satu peluang pertumbuhan terbesarnya. Saham AMD turun 5% pada tahun 2024 sementara saham Nvidia naik 200%, menjadikannya perusahaan publik paling mahal di dunia.

AMD memproduksi akselerator AI yang canggih untuk pusat data, termasuk MI300X, yang dibeli oleh perusahaan seperti Meta dan Microsoft sebagai alternatif sistem berbasis Nvidia.

 

2 dari 2 halaman

Dominasi Pasar

Namun Nvidia mendominasi pasar chip AI yang canggih, dengan pangsa pasar lebih dari 80%, sebagian karena mengembangkan perangkat lunak inti yang digunakan oleh teknisi AI untuk mengembangkan program seperti ChatGPT milik OpenAI.

Pada Oktober 2024, AMD mengatakan bahwa mereka membidik penjualan chip AI sebesar USD 5 miliar (Rp.79 triliun) tahun ini, sekitar seperlima dari total penjualan sebesar USD 25,7 miliar (Rp.406,2 triliun) yang diproyeksikan FactSet untuk AMD pada tahun 2024.

Perusahaan pun optimis total pasar chip AI akan mencapai USD 500 miliar (Rp.7,9 kuadriliun) pada tahun 2028, tetapi total penjualannya saat ini jauh lebih kecil dibandingkan Nvidia, yang diperkirakan FactSet akan membukukan pendapatan sebesar USD 125,9 miliar (Rp.1,9 kuadriliun) untuk tahun 2024.