Sukses

AS Catat Inflasi 2,6% di Oktober 2024, Peluang Suku Bunga Turun Sirna?

Angka-angka inflasi bulan Oktober menambah peluang bagi bank sentral AS, Federal Reserve untuk tidak menurunkan suku bunga

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat mencatat kenaikan inflasi pada bulan Oktober 2024. Mengutip BBC, Kamis (14/11/2024) Departemen Tenaga Kerja AS mencatat bahwa inflasi Amerika naik 2,6% selama 12 bulan hingga Oktober 2024, didorong oleh kenaikan biaya perumahan dan pangan.

Angka inflasi AS di bulan Oktober menandai sedikit kenaikan dari 2,4% di bulan sebelumnya.

Angka-angka inflasi bulan Oktober menambah peluang bagi bank sentral AS, Federal Reserve untuk tidak menurunkan suku bunga sebanyak yang diperkirakan sebelumnya.

Seperti diketahui, Federal Reserve menargetkan penurunan suku bunga jika inflasi AS berhasil turun ke angka 2%.

Tetapi analis memperingatkan risiko baru, karena Presiden terpilih AS Donald Trump membidik kebijakan pemotongan pajak, tarif, dan deportasi migran yang menurut sebagian pengamat kemungkinan akan terus meningkatkan tekanan pada bisnis dan konsumen.

"Meskipun kemajuan substansial telah dicapai dalam upaya melawan inflasi yang tinggi, 'tahap terakhir' akan lebih menantang," kata Josh Jamner, analis strategi investasi di ClearBridge Investments.

Tak Sesuai Prediksi

Jamner mengatakan ia tidak memperkirakan akan melihat pergeseran pasar yang signifikan sebagai akibat dari data inflasi AS terbaru, yang sesuai dengan ekspektasi.

"Meskipun inflasi AS sesuai dengan ekspektasi, bukan berarti tidak ada kejutan yang tidak menyenangkan bagi pasar, dilema sebenarnya bagi Federal Reserve adalah apa yang akan mereka lakukan dengan suku bunga mulai saat ini," ungkap Lindsay James, ahli strategi investasi di Quilter Investors.

 

2 dari 2 halaman

Penyebab Inflasi

Selama 12 bulan terakhir, biaya perumahan di AS, termasuk sewa, naik 4,9%, menurut catatan Departemen Tenaga Kerja negara ekonomi terbesar di dunia itu.

Kontributor besar lainnya pada inflasi AS termasuk asuransi mobil, yang naik lebih dari 14% dari tahun lalu, serta perawatan medis dan pendidikan.

Harga bensin, yang telah turun 12% selama setahun terakhir, menandai pengecualian utama terhadap kenaikan biaya hidup secara keseluruhan.

Video Terkini