Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyatakan keputusan terkait pengembalian Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rapid Transit (ART) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) sepenuhnya berada di tangan Otorita IKN (OIKN).
Trem Otonom Terpadu merupakan bagian dari upaya transformasi transportasi ramah lingkungan di IKN. Namun, hingga kini, sistem tersebut belum memenuhi persyaratan untuk dioperasikan sebagai angkutan umum.
Baca Juga
“"Sepenuhnya (pengembalian) ada di Otorita IKN," kata Dudy kepada media, Jakarta, Kamis (14/11).
Advertisement
Perlu diketahui, Otorita IKN melalui Kedeputian Bidang Transformasi Hijau dan Digital telah menyelesaikan tahap Proof-of-Concept (PoC) untuk teknologi trem otonom ini. Uji coba dilakukan untuk menilai keandalan ART di lingkungan IKN yang masih dalam tahap pembangunan.
Namun, hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem otonom tersebut memerlukan perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut sebelum dapat digunakan secara optimal.
Teknologi Otonom ART
Hasil evaluasi tim PoC menyimpulkan bahwa teknologi otonom ART berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai transportasi publik di Indonesia. Namun, hal ini disertai rekomendasi agar dilakukan penyempurnaan teknologi guna memenuhi standar performa yang dipersyaratkan. Hingga saat ini, sistem otonom ART belum mampu beroperasi secara penuh sesuai dengan kebutuhan IKN.
“Karena IKN kan sebetulnya ada di bawah otorita, kami menunggu otorita yang akan menyampaikan," terang dia.
Selain itu, Kementerian Perhubungan sempat merencanakan showcase atau unjuk kerja trem otonom ini pada Oktober hingga Desember 2024. Namun, rencana tersebut dibatalkan lantaran hasil pengujian yang belum memenuhi kriteria OIKN.
Dudy menegaskan pihaknya sepenuhnya menghormati keputusan Otorita IKN terkait kelanjutan proyek ini. “Kalau otorita mengatakan itu tidak memenuhi kirteria atau persyaratan OIKN, saya akan menyerahkan sepenuhnya ke OIKN," pungkas dia.
Â
Trem Otonom Jalani Uji Coba Transportasi Publik di IKN, Ini Hasilnya
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menyelesaikan uji coba Trem Otonom Terpadu atau Autonomous Rapid Transit (ART) di kawasan Nusantara. Langkah uji coba ini untuk menilai keandalan teknologi trem otonom ART di IKN.
"Kegiatan Proof-of-Concept (PoC) atau uji coba ini dilakukan sesuai kerjasama Otorita IKN dengan Norinco International Cooperation Ltd. dengan menggunakan sarana ART milik CRRC Qingdao Sifang," kata Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, Kamis (7/11/2024).
Berdasarkan hasil evaluasi, tim penilai menyimpulkan bahwa teknologi otonom ART direkomendasikan untuk dapat dimanfaatkan di Indonesia sebagai transportasi publik, dengan catatan untuk dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan teknologi lebih lanjut.
Hal ini diperlukan untuk mencapai performa optimal sistem otonom sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, karena sejauh ini sistem otonom belum dapat difungsikan.
"Kinerja ART dalam kegiatan PoC pada kondisi lingkungan saat ini di IKN belum menunjukkan sistem kendali otonom yang reliabel sebagaimana ditunjukkan pada sarana serupa di Tiongkok," ujar Ali.
Â
Advertisement
Rekomendasi Penilaian
Rekomendasi penilaian juga termasuk perlunya penyempurnaan operasional trem secara otonom, peningkatan fitur adaptasi dan keselamatan pada situasi mixed traffic, dan pembaruan sistem komunikasi. Evaluasi ini sejalan dengan persyaratan keamanan siber di IKN.
Penilaian PoC dilakukan di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara dengan dua rute pengujian yang mencakup area di sekitar Kemenko 1–4 dan Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur. Pengujian dilakukan pada jalur khusus yang bersifat mixed traffic, di mana ART berbagi jalan dengan kendaraan lain.
Meski kondisi kawasan masih dalam pembangunan, tim penilai PoC telah selesai melaksanakan evaluasi, dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan jalur jalan yang memungkinkan untuk dilakukan penilaian uji coba.