Sukses

Erick Thohir dan Strategi Rumah Murah: Cicilan hingga 30 Tahun

Menteri BUMN Erick Thohir terus berupaya menghadirkan solusi agar masyarakat dapat memiliki rumah dengan harga terjangkau

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir terus berupaya menghadirkan solusi agar masyarakat dapat memiliki rumah dengan harga terjangkau, termasuk skema cicilan rumah yang lebih ringan. Inisiatif ini dilakukan melalui kolaborasi dengan beberapa BUMN sektor perumahan.

Erick menyebutkan, isu rumah murah juga menjadi perhatian Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. BUMN seperti Perum Perumnas turut dilibatkan untuk mewujudkan program ini.

"Kami menawarkan kepada Pak Ara sejumlah aset BUMN yang dapat dimaksimalkan dengan bekerja sama bersama Perumnas," ujar Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Salah satu konsep yang dikembangkan adalah pembangunan hunian berkonsep transit-oriented development (TOD), yaitu hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik. Saat ini, telah ada sembilan stasiun yang memiliki hunian TOD, dengan target pengembangan di lokasi stasiun lain yang memiliki lahan kurang produktif.

Gunakan Lahan BUMN

Erick menjelaskan, lahan milik BUMN yang tidak produktif akan dioptimalkan untuk pembangunan rumah rakyat. Konsep kerja sama akan dilakukan melalui mekanisme bisnis ke bisnis (B2B).

"Mekanismenya tetap B2B. Kami juga mendorong agar cicilan rumah diperpanjang dari 15 tahun menjadi 30 tahun, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat," tambah Erick.

Selain itu, pemerintah juga akan mencari lahan murah, baik dari instansi pemerintah maupun BUMN, serta melakukan negosiasi pengurangan pajak untuk rumah rakyat.

"Pak Ara juga sedang berdiskusi dengan Kemenkeu agar pajak untuk perumahan rakyat bisa dihapuskan, berbeda dengan perumahan kelas menengah ke atas," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Merger BUMN Karya untuk Efisiensi dan Percepatan

Dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir mengungkapkan rencana konsolidasi atau merger BUMN Karya. Erick memastikan langkah ini tidak akan mengganggu pelaksanaan tugas negara oleh perusahaan konstruksi milik pemerintah.

Nantinya, tujuh BUMN Karya akan dikonsolidasikan menjadi tiga induk perusahaan. Proses ini merupakan bagian dari restrukturisasi untuk meningkatkan efisiensi dan percepatan.

"Kami sudah bahas bersama Menteri PUPR Dody Hanggodo. Ketujuh BUMN ini akan dipayungi oleh tiga induk. Restrukturisasi ini tidak akan mengganggu penugasan negara," tegas Erick.

Rencana konsolidasi tersebut meliputi:

  • PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan digabungkan ke dalam PT Hutama Karya (Persero).
  • PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan digabungkan dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya.
  • PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) akan digabungkan dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Erick menegaskan bahwa restrukturisasi ini juga bertujuan memperkuat keahlian masing-masing BUMN Karya.

"Insyaallah ini akan berjalan lancar. Kami juga telah memastikan BUMN Karya bekerja secara profesional, transparan, dan efisien," pungkasnya.