Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam akhirnya perkasa perdagangan Senin ini, setelah pada pekan kemarin mengalami tekanan yang sangat besar.
Pada hari ini, Senin (18/11/2024), harga emas Antam naik Rp 8.000 per gram. Harga emas Antam dipatok Rp 1.476.000 per gram. Pada perdagangan Minggu, 17 November 2024, harga emas Antam dibanderol Rp 1.468.000 per gram.
Baca Juga
Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback juga naik Rp 8.000 ke posisi Rp 1.326.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.326.000 per gram.
Advertisement
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.44 WIB sebagian besar kepingan emas Antam belum tersedia di Gedung Antam.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas Antam hari ini 0,5 gram: Rp 788.000
- Harga emas Antam hari ini 1 gram: Rp 1.476.000
- Harga emas Antam hari ini 2 gram: Rp 2.896.000
- Harga emas Antam hari ini 3 gram: Rp 4.324.000
- Harga emas Antam hari ini 5 gram: Rp 7.184.000
- Harga emas Antam hari ini 10 gram: Rp 14.290.000
- Harga emas Antam hari ini 25 gram: Rp 35.562.500
- Harga emas Antam hari ini 50 gram: Rp 71.005.000
- Harga emas Antam hari ini 100 gram: Rp 141.890.000
- Harga emas Antam hari ini 250 gram: Rp 354.337.500
- Harga emas Antam hari ini 500 gram: Rp 708.375.000
- Harga emas Antam hari ini 1000 gram: Rp 1.416.600.000.
Prediksi Harga Emas Minggu Ini, Terjun Bebas Lagi?
Sebelumnya, harga emas mengalami tekanan signifikan dalam beberapa hari terakhir, dengan sejumlah faktor utama menjadi penyebab, termasuk euforia risk-on pasca pemilu Presiden Amerika Serikat, sikap hawkish Federal Reserve (Fed), serta penguatan dolar AS.
Pada awal minggu kemarin, harga emas spot dibuka di level USD 2.683,02 per ons dan bertahan di atas USD 2.660 per ons sebelum mulai melemah. Penurunan tajam terjadi pada Senin sore (11/11), saat harga emas turun mendekati USD 2.610 per ons dan terus melandai hingga menyentuh level terendah mingguan di USD 2.592 per ons pada Selasa pagi (12/11).
Tekanan pada harga emas utamanya disebabkan oleh sikap hawkish Fed yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi.
Sikap ini mendorong investor untuk mengalihkan aset mereka ke instrumen berisiko rendah seperti dolar AS, yang menguat signifikan. Kondisi ini berimbas pada pelemahan harga emas yang secara tradisional dianggap sebagai aset safe haven.
Advertisement
Prediksi Pergerakan Harga Emas
Menurut survei Kitco News, dikutip Liputan6.com, Senin (17/11/2024), mayoritas memprediksi bahwa harga emas akan terus melemah dalam waktu dekat.
Sebanyak 50% memperkirakan penurunan lebih lanjut, 25% melihat potensi konsolidasi dengan bias menurun, dan hanya 25% yang optimis terhadap kenaikan harga emas.
Namun, para analis juga menyebutkan bahwa harga emas masih memiliki potensi stabilisasi di kisaran USD 2.600 hingga USD 2.625 per ons. Mereka mengingatkan bahwa penurunan signifikan ke level sekitar USD 2.400 per ons dapat membawa harga kembali ke rata-rata pergerakan 200 hari, yang dianggap sebagai titik support jangka panjang.
Data Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap Emas
Kalender ekonomi minggu depan menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi pergerakan harga emas. Beberapa data utama yang akan dirilis, termasuk laporan pembangunan perumahan dan izin bangunan AS serta indeks manufaktur Philly Fed, dapat memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi AS dan dampaknya terhadap pasar emas.
Alex Kuptsikevich dari FxPro melihat penurunan ini lebih sebagai koreksi daripada akhir dari tren bullish jangka panjang emas. Sementara itu, Adam Button dari Forexlive.com mencatat bahwa meskipun emas telah kehilangan banyak keuntungan dalam beberapa bulan terakhir, ada peluang untuk kembali ke kisaran USD 2.600 hingga USD 2.625.
Di sisi lain, Marc Chandler dari Bannockburn Global Forex memperkirakan fase konsolidasi harga emas dapat berlanjut, dengan potensi kenaikan terbatas. Namun, ia mengingatkan bahwa berbagai faktor eksternal, termasuk data ekonomi AS, dapat memengaruhi dinamika harga emas dalam minggu-minggu mendatang.
Advertisement
Kesimpulan
Meskipun harga emas sedang mengalami tekanan, analis optimis bahwa dalam jangka panjang emas tetap menjadi instrumen investasi yang menarik. Dukungan dari faktor fundamental seperti inflasi dan potensi koreksi di pasar dapat membuka peluang pemulihan harga emas ke level yang lebih tinggi.