Liputan6.com, Jakarta Guna mewujudkan swasembada pangan, berbagai strategi terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian. Salah satu strategi yang tengah digenjot Kementan adalah program optimasi lahan atau oplah.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman meminta jajaran Kementan untuk bekerja keras mengawal jalannya program Oplah. Ia menyebut, semua Direktorat Jenderal dan Badan-badan beserta satuan kerja di bawahnya harus mengambil peranan dalam menyukseskan optimasi lahan.
Baca Juga
“Terkait benih saya minta BSIP betul-betul bertangung jawab, begitu juga dengan Ditjen Hortikultura, Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Perkebunan, Ditjen Peternakan, Ditjen PSP, dan BPPSDMP, semua harus bergandengan tangan,” ujarnya.
Advertisement
“Saya mau kalian cinta terhadap merah putih dan saya yakin dengan cara kita kemarin (bekerja cepat) kita bisa berhasil, saya senang kalau kalian saling pikul dan saling berkolaborasi," jelas Amran.
Ia pun menegaskan, jajaran eselon 1 dan para kepala dinas baik di provinsi, kabupaten, dan kota untuk menentukan tim yang akan diberi tanggung jawab pada program optimasi lahan. Bagi Amran, kewenangan tersebut diharapkan mampu mempercepat oplah dalam beberapa tahun ke depan.
“Silakan kalian tentukan sendiri koordinatornya dan cari orang yang betul-betul mau bekerja untuk merah putih,” tegas Amran.
"Pengerjaan oplah nantinya akan dibuat target harian, target mingguan, target bulanan, hingga target tahunan yang dikawal ketat oleh jajaran brigade pangan, baik dari Kementan maupun jajaran TNI/Polri," jelasnya.
Bentuk Brigade Pangan
Amran menyebut bahwa Kementan membentuk brigade pangan di 12 provinsi di Indonesia guna mengawal jalannya berbagai program menuju swasembada pangan. Ia mengungkapkan, Kementan memperkuat kolaborasi dengan jajaran TNI terutama untuk pelaksanaan cetak sawah maupun oplah.
“Kemudian untuk hortikultura kita berkolaborasi bersama Kementerian Desa dan intinya ada 2 konsep besar yang kita kerjakan," sebutnya.
"Pertama intensifikasi dan yang kedua ekstensifikasi, targetnya adalah meningkatkan indeks pertanaman khususnya padi,” imbuh Amran.
(*)
Advertisement