Sukses

Danantara Panggil Bos BRI, Bahas Apa?

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memanggil sejumlah BUMN yang rencananya akan masuk kelolaannya, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Pertemuan tersebut jadi langkah awal perkenalan yang dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memanggil sejumlah BUMN yang rencananya akan masuk kelolaannya, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Pertemuan tersebut jadi langkah awal perkenalan yang dilakukan.

Wakil Kepala Danantara, Kaharuddin Djenod mengatakan pihaknya tengah melakukan persiapan model badan baru tersebut. Secara paralel, dia menggelar pertemuan dengan para direksi BUMN.

"Jadi, ini adalah pertemuan untuk perkenalan sebenarnya," kata Djenod, di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

"Sementara Danantara melakukan persiapan-persiapan formalitas, kemudian kita ingin juga mengenal lebih lanjut dengan BUMN-BUMN yang akan bergabung dengan Danantara," sambung dia.

Pertemuan dengan BUMN

Menurutnya, pertemuan dengan BUMN itu untuk bertukar informasi soal rencana kerja keduanya sebelum resmi bergabung. Djenod menyebut, BRI memberikan respons positif setelah pertemuan tersebut.

Diketahui, pertemuan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam. Kemudian, pada pukul 11.30 WIB, Direktur Utama BRI, Sunarso dan Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto meninggalkan lokasi pertemuan.

"Sangat positif. Sangat positif setelah mengetahui bahwa kita akan bergerak seperti apa dan kita semuanya, Danantara, BRI, sangat-sangat mendukung visi Presiden untuk membangun Indonesia yang kuat," jelasnya.

 

2 dari 3 halaman

Jadi Semakin Besar

Djenod menyampaikan, Danantara akan semakin besar usai BRI bergabung dengan badan baru bentukan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

"Ini khusus perkenalan dulu, ya. Menjelaskan Danantara kepada BRI. BRI kemudian juga memperkenalkan diri dan menjelaskan apa sih kelebihan-kelebihan BRI, dan ternyata itu luar biasa ketika akan digabungkan," urai Kaharuddin Djenod.

Kelola 7 BUMN Raksasa

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) batal diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto imbas lawatannya ke luar negeri. Lembaga yang bakal jadi superholding BUMN ini akan dikembangkan dalam beberapa tahap.

BP Danantara telah dibentuk Prabowo belum lama ini. Bahkan, lokasi kantornya sudah dipersiapkan di aset milik Bank Mandiri. Lantas bagaimana bentuk Danantara nantinya?

Mengutip dokumen yang diterima Liputan6.com, BP Danantara akan mengonsolidasikan Indonesia Investment Authority (INA) ditambah 7 BUMN raksasa.

BUMN dengan skala terbesar itu di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID. Danantara juga mengonsolidasi INA.

 

3 dari 3 halaman

Kelalo AUM

Nantinya, BP Danantara dibidik bisa mengelola assets under management (AUM) mencapai USD 600 miliar atau setara Rp 9.502 triliun dari konsolidasian 7 BUMN plus INA tersebut.

Sebagai rincian, 7 BUMN raksasa memiliki AUM yang beragam. Misalnya, Bank Mandiri dengan sekitar Rp 2.174 triliun, BRI sekitar Rp 1.965 triliun, PLN sekitar Rp 1.671 triliun, Pertamina sekitar Rp 1.412 triliun.

Lalu, BNI sekitar Rp 1.087 triliun, Telkom Indonesia sekitar Rp 318 triliun, dan MIND ID sekitar Rp 259 triliun. Serta ditambah INA dengan AUM sekitar Rp 163 triliun.

Masih mengacu dokumen yang sama, aset dalam pengelolaan nantinya bisa meningkat hingga USD 982 miliar atau sekitar Rp 15.552 triliun setelah aset negara lainnya masuk dalam portofolio Danantara.

"Danantara akan menjadi SWF terbesar ke-4 di dunia," seperti dikutip dalam dokumen itu, Kamis (7/11/2024).