Liputan6.com, Jakarta Presiden RI, Prabowo Subianto, mengajak seluruh negara anggota G20 untuk berkomitmen membangun ketahanan pangan sebagai upaya kolektif untuk mengurangi angka kemiskinan dan kelaparan.
Bagi Presiden, pangan merupakan sektor strategis yang juga memiliki potensi besar untuk mendukung kemajuan suatu bangsa di masa depan. Sebagai langkah konkret, pemerintah saat ini tengah mengejar target swasembada pangan dalam waktu 4 tahun ke depan. Presiden yakin upaya tersebut akan membantu mengatasi masalah kelaparan dan kemiskinan.
Baca Juga
“Kami akan mandiri dari sisi energi dalam empat tahun, dan dalam lima tahun kami percaya diri dapat berkontribusi pada Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan,” ucap Presiden.
Advertisement
Sebelumnya dalam pertemuan bersama para pengusaha Indonesia-Brazil Presiden juga mengajak mereka untuk memperkuat sektor pertanian sebagai sebuah pondasi kuat bagi pembangunan negara.
Presiden menggarisbawahi bahwa saat ini pemerintah memiliki program makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia. Program tersebut merupakan prioritas utama pada pemerintahannya, seraya mempelajari keberhasilan Brasil dalam program serupa.
“Indonesia ingin belajar dari program Brasil yang telah sukses, dan saya telah meminta tim saya untuk mengatur kerja sama lebih lanjut dengan Duta Besar Brasil di Indonesia,” katanya.
Targetkan Swasembada Pangan dalam Waktu 4 Tahun
Sebagai informasi, Presiden Prabowo memiliki perhatian besar terhadap pembangunan sektor pertanian. Perhatian itu salah satunya ditunjukkan melalui program cetak sawah dan juga optimasi lahan rawa sebagai upaya mempercepat swasembada.
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman langsung tancap gas dengan membentuk brigade swasembada pangan sebagai langkah cepat dalam mewujudkan swasembada.
Mentan mengatakan Brigade swasembada pangan merupakan kelompok kerja lintas kementerian dan juga jajaran TNI Polri yang didalamnya juga terdapat ribuan petani milenial. Mereka nantinya akan mengawal langsung jalannya program cetak sawah dan juga optimasi lahan atau Oplah.
Melalui brigade swasembada pangan, Mentan berkomitmen akan menuntaskan target swasembada dalam waktu 4 tahun mendatang. Mentan optimis, target tersebut dapat tercapai mengingat sebelumnya Indonesia juga berhasil menghadirkan swasembada selama 4 kali, yaitu pada 2017, 2018, 2019 dan 2021.
"Kami yakin swasembada bisa dicapai karena sebelumnya kita bisa mencapai empat kali swasembada, kita dapat penghargaan Agricola Medal. Jadi kita siap melaksanakan arahan Bapak Presiden Prabowo,” katanya.
Sebagai informasi, kementerian pertanian gencar mengerjakan cetak sawah baru alias ekstensifikasi seluas 1 juta hektare di Kabupaten Merauke. Program serupa juga dilakukan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan.
(*)
Advertisement