Sukses

PrismaLink Permudah Akses Pembayaran Mahasiswa

Pesatnya perkembangan teknologi turut mempengaruhi berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Para tenaga pendidik di kampus atau universitas kini dituntut untuk mengintegrasikan teknologi dalam metode pengajaran.

 

Liputan6.com, Jakarta Pesatnya perkembangan teknologi turut mempengaruhi berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Para tenaga pendidik di kampus atau universitas kini dituntut untuk mengintegrasikan teknologi dalam metode pengajaran.

Namun, belum semua institusi pendidikan mampu mengikuti perkembangan ini, salah satunya dalam hal sistem pembayaran yang masih banyak dilakukan secara manual.

Menanggapi hal tersebut, PrismaLink sebagai penyedia layanan payment gateway hadir dengan solusi untuk mendukung transformasi digital di institusi pendidikan. Salah satu bentuk kontribusinya adalah kemitraan dengan Universitas Dian Nusantara (UNDIRA). 

“Digitalisasi pembayaran di sektor pendidikan saat ini menjadi salah satu perhatian khusus kami. Selain membantu meminimalisasi risiko, implementasi pembayaran digital turut meningkatkan efisiensi proses pembayaran mahasiswa,” ujar CEO PrismaLink Laksono dikutip Selasa (19/11/2024).

Melalui kemitraan ini, PrismaLink menyediakan berbagai layanan pembayaran online untuk UNDIRA seperti virtual account, QRIS, dan kartu kredit. Dengan hadirnya solusi ini, mahasiswa diharapkan dapat melakukan transaksi pembayaran dengan lebih mudah dan praktis.

Dalam rangka memudahkan pelaksanaan kegiatan perkuliahan, UNDIRA selalu mencari cara terbaik demi meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan universitas bagi para mahasiswa. Direktur Keuangan UNDIRA, Edy Suryadi, menyebutkan bahwa seiring berjalannya waktu, UNDIRA telah membuka akses pembayaran mahasiswa dengan PrismaLink sebagai pihak penyedia layanan teknologi finansial (fintech) yang menawarkan solusi pembayaran digital dan manajemen transaksi.

“Dengan PrismaLink sebagai mitra, kami harap akses pembayaran mahasiswa kini semakin mudah. Dan bila ke depannya terjadi kendala operasional maupun teknis, maka dapat  ditanggulangi dan diselesaikan dengan cepat” jelas Edy.

Selain menyediakan sistem pembayaran online, PrismaLink juga aktif berpartisipasi dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh UNDIRA, seperti Pameran Karya Mahasiswa Fakultas Teknik & Informatika (FTI) 'TechNoFest 2024' dan Perlombaan Video Karya Berbasis IT Siswa SMA/SMK 'TechTok EduFest 2024'. PrismaLink juga telah menjalin kerja sama program magang bagi mahasiswa UNDIRA, guna mendorong peningkatan keterampilan dan pengalaman kerja.

“Sebagai bagian dari dukungan terhadap kampanye pemerintah untuk mengadopsi pembayaran digital, PrismaLink terus berkomitmen membantu digitalisasi pembayaran di berbagai industri, termasuk pendidikan, kesehatan, makanan dan minuman, serta travel,” tutup Laksono.

2 dari 3 halaman

PrismaLink Permudah Pembayaran Perusahaan Multifinance

Industri pembiayaan (multifinance) mengalami pertumbuhan signifikan selama 2022. Otoritas Jasa Keungan (OJK) mencatat akumulasi laba bersih dari 153 pemain multifinance per Desember 2022 naik hingga 33,17 persen (yoy).

Kondisi ekonomi nasional yang berdampak terhadap daya beli masyarakat dan optimisme para pelaku usaha turut mempengaruhi tren pertumbuhan ini.

Multifinance sendiri merupakan salah satu kategori bisnis yang diminati di Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya orang yang memilih untuk membeli produk dengan metode pembayaran cicilan. Menanggapi tren ini, PrismaLink turut memberikan solusi kemudahan bagi para pemain multifinance di Indonesia.

CEO PrismaLink Laksono mengatakan bahwa sebagai perusahaan fintech, PrismaLink percaya bahwa untuk mengembangkan ekosistem pembayaran digital diperlukan adanya kolaborasi. Salah satunya dengan mitra multifinance di Indonesia.

“Saat ini masih cukup banyak multifinance di Indonesia yang menerima pembayaran pelanggan mereka secara manual atau offline melalui agen penagih. Di sini kami menyediakan sistem dan layanan yang dapat membantu multifinance langsung menerima pembayaran melalui berbagai kanal PrismaLink,” tambah Laksono, dikutip Jumat (31/3/2023).

Dalam penyediaan layanan bagi multifinance, PrismaLink membuka seluruh kanal pembayaran yang tersedia, baik melalui sembilan bank besar di Indonesia hingga gerai retail seperti Alfamart dan Indomaret. Penerimaan pembayaran pelangganpun jadi lebih mudah, dengan mengurangi biaya operasional penggunaan agen penagih.

“Kami ingin mempermudah proses pencatatan pembayaran secara otomatis bagi perusahaan multifinance, khususnya bagi mereka yang berada di daerah. Bila belum ada sistemnya, kami bisa siapkan. Kami juga berikan pelatihan kepada mitra multifinance untuk bisa menggunakan sistem siap pakai Prismalink, hingga layanan bantuan bila terjadi kendala,” lanjut Laksono.

Saat ini PrismaLink telah bekerjasama dengan puluhan perusahaan multifinance. Perusahaan-perusahaan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Tasikmalaya, Bandung, Palembang, Solo, Cirebon, Pontianak, Sukabumi, Bogor, Tegal, Semarang, Padang, Bengkulu, Gorontalo, Solok dan masih banyak lagi.

 

3 dari 3 halaman

Kesulitan Mendata Pembayaran

Salah satu mitra multifinance PrismaLink yaitu PT. Columbus Mitra Adi Sarana telah bekerjasama sejak tahun 2021. Head ACC & Fin PT. Columbus Mitra Adi Sarana, Soni Triduta Purbolarang pun menceritakan bagaimana sistem PrismaLink membantu memberikan kemudahan bagi perusahaannya.

“Awalnya kami alami kesulitan mendata pembayaran pelanggan karena data yang tidak akurat dan tidak tahu pembayaran diterima dari pelanggan yang mana. PrismaLink memberikan sistem siap pakai. Ini mempermudah pelanggan kami melakukan pembayaran dan juga memudahkan kami untuk memiliki data pembayaran pelanggan yang lengkap,” jelas Soni.

Sebagai payment gateway, PrismaLink menyediakan all-in-one payment solution bagi mitra-mitra multifinance di Indonesia, baik yang sudah memiliki teknologi hingga yang belum.

“Ke depannya, kami akan terus meningkatkan jumlah mitra multifinance yang tersebar di Indonesia, baik di perkotaan maupun di daerah,” tutup Laksono.

 

Video Terkini