Sukses

ASDP Indonesia Ferry Rombak Susunan Pengurus, Ini Jajaran Terbarunya

Hasil RUPS ASDP Indonesia Ferry menyetujui pergantian jajaran Dewan Komisaris dan perubahan nomenklatur Direksi Perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memutuskan mengubah susunan pengurus pada Selasa, 19 November 2024.

Hasil RUPS ASDP Indonesia Ferry menyepakati pergantian jajaran Dewan Komisaris dan perubahan nomenklatur Direksi Perseroan sebagai bagian dari langkah strategis perusahaan. Hal ini untuk memperkuat struktur organisasi dan menjawab tantangan bisnis di masa depan. Demikian mengutip dari keterangan, Rabu (20/11/2024).

Perseroan merombak susunan komisaris, berikut susunan terbaru antara lain:

 • Komisaris Utama: Achmad Baidowi

 • Anggota Komisaris: Joddy Hernady

 • Anggota Komisaris: Elba Damhuri

 • Anggota Komisaris: Siti Ariani

 • Anggota Komisaris: Susi Tarigan (tidak berubah)

“Kami berharap Dewan Komisaris yang baru dapat membawa perusahaan mencapai kemajuan yang lebih besar,” ujar Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin.

Perubahan Nomenklatur dan Penunjukan Direksi Baru

Bersamaan dengan itu, Kementerian BUMN sebagai pemegang saham juga menetapkan perubahan nomenklatur serta penunjukan anggota direksi baru sebagai berikut:

 1. Direktur Utama: Heru Widodo

 2. Wakil Direktur Utama: Yossianis Marcianis

 3. Direktur Operasi & Transformasi: Rio Theodore Natalianto Lasse

Sementara Direktur Keuangan, TI & Manajemen Risiko, Direktur SDM & Layanan Korporasi dan Direktur Tehnik dan Fasilitas, masih tetap dan tidak berubah.

Shelvy menuturkan, pihaknya percaya bahwa kepemimpinan baru ini akan membawa semangat baru dalam mencapai target strategis perusahaan serta memperkuat sinergi di seluruh lini operasional.

“Demikian informasi ini kami sampaikan dan manajemen mengajak seluruh karyawan untuk terus memberikan dukungan dan bekerja sama dengan segenap jajaran komisaris dan direksi demi keberhasilan perusahaan,” tutur dia.

Dewan Komisaris Lama

Shelvy menambahkan, pihaknya juga mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada anggota Dewan Komisaris periode sebelumnya atas dedikasi dan kontribusinya. Berikut susunan komisaris lama:

 • Komisaris Utama: Saiful Haq Manan

 • Anggota Komisaris: Hendar Ristriawan

 • Anggota Komisaris: Iwan Sugiarto

 • Anggota Komisaris: Budi Setiadi

 • Anggota Komisaris: Edmil Nurdjamil

2 dari 4 halaman

Jadi Perusahaan Pelayaran Terbesar, Aset ASDP Indonesia Ferry Tembus Rp 11,05 Triliun

Sebelumnya, aset perusahaan pelat merah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meroket 34,48% senilai Rp2,8 triliun menjadi Rp11,05 triliun pada akhir 2023 berkat inovasi.

Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, menjelaskan lonjakan aset tersebut terjadi pada kurun waktu 2 tahun, aset ASDP tercatat hanya Rp8,22 triliun pada laporan keuangan per 31 Desember 2021.

“Pada 2019 ASDP mengoperasikan 167 unit kapal laik laut. Dan pada saat ini, posisi Juli 2024, sudah menjadi 220 unit kapal laik laut. Ini menjadikan kami operator penyeberangan dengan armada terbesar di Indonesia denhan 311 lintasan,” kata Shelvy dikutip Selasa (3/9/2024).

Saat bersamaan, liabilitas ASDP juga naik dari Rp1,31 triliun pada 2021 menjadi Rp2,67 triliun pada Desember 2023. Demikian pula dengan ekuitas ASDP yang melonjak 21,39% menjadi Rp8,38 triliun per Desember 2023.

Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ASDP Indonesia Ferry melonjak 88,49% dari Rp325,45 miliar pada Desember 2021 menjadi Rp613,45 miliar.

Shelvy Arifin menjelaskan peningkatan kinerja keuangan perusahaan juga merupakan hasil dari penerapan strategi efisiensi dan peningkatan operasional oleh manajemen.

“Kami melihat tren positif dalam kinerja keuangan sebagai hasil dari komitmen untuk terus mengoptimalkan operasional layanan sehingga perusahaan mampu melayani kepentingan publik,” ujar Shelvy.

ASDP saat ini melayani sekitar 290 rute penyeberangan di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 70% adalah rute angkutan perintis yang menghubungkan daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), serta memfasilitasi mobilitas penumpang dan barang untuk memperluas konektivitas di wilayah tersebut. Sisanya, 30%, adalah rute komersial yang menopang rute perintis.

3 dari 4 halaman

Jumlah Rute

Dengan jumlah rute tersebut, ASDP mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan terbesar di bisnis pelayaran penyeberangan dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan.Mengenai inovasi, Shelvy juga menekankan bahwa inovasi digital ASDP sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

“Transformasi digital, termasuk sistem pemesanan tiket online dan manajemen operasional berbasis teknologi, telah membantu meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan layanan,” jelasnya.

Pencapaian ini membuktikan bahwa strategi untuk meningkatkan layanan dan operasional telah berhasil.

“Kami akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan, serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa," tutur dia.

Dengan berbagai pencapaian keuangan dan operasional tersebut, ASDP telah menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional di masa depan.

 

4 dari 4 halaman

Bakauheni Harbour City jadi Pusat Pertumbuhan Baru di Lampung

Bakauheni Harbour City (BHC), proyek pengembangan kawasan sekaligus yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), siap menjadi katalisator utama dalam mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di Lampung.

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), BHC bertujuan mengubah kawasan Pelabuhan Bakauheni menjadi destinasi wisata terintegrasi dan pusat ekonomi baru yang akan memacu perkembangan wilayah tersebut.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan bahwa BHC akan memanfaatkan posisi strategis Pelabuhan Bakauheni sebagai gerbang utama antara Pulau Jawa dan Sumatera.

"BHC dirancang untuk menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan, memperkuat konektivitas pariwisata domestik, dan meningkatkan kunjungan wisatawan," ujar Shelvy.

Proyek ini tidak hanya mengusung konsep pengembangan pariwisata semata, tetapi juga berperan sebagai stimulus bagi tumbuhnya berbagai sektor pendukung lainnya. Dengan integrasi yang matang antara sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan, BHC diproyeksikan dapat memberikan multiplier effect yang kuat, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong peningkatan investasi lokal maupun internasional. Hal ini diharapkan dapat mengubah peta ekonomi Lampung, menjadikannya lebih dinamis dan kompetitif.