Liputan6.com, Jakarta Marketplace berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, khususnya dalam meningkatkan daya saing produk lokal. Laporan e-Conomy SEA oleh Google menyebut bahwa nilai ekonomi digital Indonesia pada 2023 diperkirakan mencapai USD82 miliar, dengan target USD 110 miliar pada 2025.
Angka itu menegaskan potensi marketplace dalam memperkuat ekonomi lokal dan daya saing nasional. Oleh karena itu, platform e-commerce seperti Tokopedia, TikTok Shop, Shopee, dan Lazada terus membuka peluang bagi brand lokal dan UMKM.
Baca Juga
Dua Brand Lokal Ini Buktikan Bisa Sukses Bersama Shopee, Simak Perjalanan Inspiratif Mereka Yuk!
Penjualan Brand Lokal dan UMKM Naik 7 Kali Lipat di Kampanye 12.12, Produk Fesyen dan Kosmetik Terlaris
Brand Lokal dan UMKM Bersinar di Akhir Tahun, Penjualan Melonjak hingga 7 Kali Lipat di Puncak 12.12 Birthday Sale
Senior Research Manager Snapcart, Helena Suri mengungkapkan, dalam lanskap e-commerce Indonesia yang kompetitif, upaya pemain utama berlomba menawarkan inisiatif program, strategi inovatif, layanan, serta fitur interaktif menarik ditelusuri. Ia mengatakan, untuk itu, Snapcart meluncurkan riset bertajuk “Marketplace Pilihan UMKM: Pengalaman Berjualan Terbaik”.
Advertisement
Riset yang dilakukan Snapcart berlangsung dalam kurun tiga bulan dan dilakukan dengan metode daring ini diikuti 250 responden dari kalangan pelaku usaha lokal, berusia 24 hingga di atas 35 tahun yang tersebar di berbagai area di Indonesia.
“Penelitian ini bertujuan menganalisis marketplace pilihan UMKM dan brand lokal, serta mengukur kontribusi mereka dalam meningkatkan daya saing ekonomi digital secara keseluruhan, sekaligus memberikan wawasan mengenai tingkat kepuasan, preferensi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan mereka," ujar Helena.
Ia mengatakan, Snapcart mengungkap faktor-faktor yang memengaruhi brand lokal dan UMKM dalam memilih platform e-commerce seperti jaringan usaha luas, kemudahan menjalankan bisnis di mana saja, proses membuka toko yang mudah, promo dan gratis ongkir, serta pilihan metode pembayaran yang memudahkan.
"Aspek ini meningkatkan efisiensi berjualan dan memperkuat performa brand lokal dan Shopee menjadi platform dengan keuntungan tertinggi bagi penjual (71%), diikuti Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), Lazada (3%), dan lainnya (2%)," kata Helena.
Platform Paling Banyak Beri Peluang
Akhir tahun sering menjadi momentum besar untuk berbelanja online, dengan e-commerce mengadakan kampanye, penawaran besar, dan inovasi untuk mendukung penjual. Memilih platform e-commerce yang tepat dan mengoptimalkan programnya penting bagi brand lokal dan UMKM untuk berkembang di tengah persaingan ketat.
Shopee memberikan pengalaman holistik berjualan bagi brand lokal dan UMKM melalui berbagai faktor pendukung, seperti program kampanye, kategori produk, metode pembayaran, dan opsi layanan pengiriman.
“Melalui data ini, terlihat bahwa Shopee menjadi e-commerce yang dipilih oleh pelaku usaha untuk berjualan khususnya dengan keunggulan seperti penawaran berbagai layanan dan program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka,” ungkap Helena.
Advertisement
Tren Live Shopping
Tren live streaming dan video singkat semakin populer di e-commerce, terutama bagi brand lokal dan UMKM. Konten video, baik siaran langsung maupun kreatif, menciptakan pengalaman belanja real-time yang fleksibel dan mendekati suasana toko fisik.
Riset Snapcart menunjukkan fitur interaktif mempercepat keputusan pembelian. Menurut data Snapcart, 67% konsumen memilih Shopee sebagai platform dengan fitur hiburan live streaming dan video pendek terbaik, diikuti TikTok Shop (18%), Tokopedia (11%), Lazada (2%), dan lainnya (2%).
"Tren live streaming kini menjadi primadona baru dalam kanal penjualan digital, menghadirkan pengalaman belanja yang lebih interaktif dan autentik dan platform yang sukses menghadirkan fitur live streaming secara optimal seperti Shopee Live telah memberikan peluang besar bagi pelaku usaha untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, meningkatkan kepercayaan, dan memperkuat loyalitas pelanggan," ujar Helena.
"Di sisi lain, fitur seperti Tokopedia Play dan TikTok Shop turut menawarkan keunikannya, mendorong pelaku usaha untuk berinovasi dalam menjangkau dan berinteraksi dengan audiens mereka hal ituenjadi aspek penting menjelang momentum besar akhir tahun ini," jelasnya.
Selain itu, fitur integrasi konten kreator atau influencer di platform semakin populer, memungkinkan penjual terhubung dengan kreator yang memberikan rekomendasi, ulasan, dan demo produk. Fitur ini menguntungkan pelaku usaha lokal dan memberi peluang bagi kreator untuk meraih penghasilan sambil mempromosikan produk UMKM.
Riset menunjukkan Shopee (67%) menempati posisi teratas sebagai aplikasi belanja online dengan layanan terkoneksi konten kreator, diikuti TikTok Shop (18%), Tokopedia (10%), Lazada (2%), dan lainnya (2%).
“Banyak pembeli yang lebih mempercayai rekomendasi influencer dibanding iklan tradisional, yang mendorong mereka untuk membeli lebih banyak dan meningkatkan nilai keranjang belanja. Salah satu yang menarik disini untuk diulas adalah Program Affiliasi,” ungkap Helena.
Program pemasaran berbasis komisi yang menghubungkan calon pembeli dengan produk melalui link refferal khusus ini, menjadi program yang diproyeksi memegang peran penting dalam peta persaingan e-commerce di Indonesia.
Sebanyak 70% responden memilih Shopee sebagai e-commerce yang memiliki program afiliasi/affiliate (Shopee Affiliate Program) yang paling membantu meningkatkan penjualan. Diikuti Tiktok Shop (14%), Tokopedia (11%), Lazada (2%), dan lainnya (2%).
Dukungan Maksimal bagi Penjual Lokal
Keberhasilan sebuah marketplace tidak hanya dapat diukur dari pengalaman pembelinya, tetapi juga seberapa besar dukungan yang diberikan kepada penjual lokal. Platform yang berfokus pada pemberdayaan brand lokal & UMKM, khususnya penjual lokal, memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dan komunitas.
Berdasarkan data Snapcart, membangun ekosistem e-commerce yang kuat membutuhkan lebih dari sekadar penyediaan ruang jual beli. Dukungan maksimal untuk penjual lokal menjadi kunci utama, mengingat konsumen yang semakin peduli terhadap produk lokal.
Lewat pendekatan yang tepat, e-commerce tidak hanya akan menjadi pilihan bisnis yang menguntungkan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif dan memberikan dampak positif jangka panjang.
Helena mengungkapkan, kemunculan pelaku baru dan pergeseran preferensi belanja masyarakat telah mewarnai perkembangan industri belanja online di Tanah Air.
"Menjelang penghujung akhir tahun ini, kita menyaksikan kemajuan yang semakin pesat dan beragam dari berbagai platform e-commerce yang terus berinovasi menghadirkan ekosistem jual-beli yang semakin inovatif dan interaktif," ungkapnya.
"Kami berharap hasil riset ini dapat menjadi wawasan baru untuk menciptakan masa depan industri e-commerce yang inklusif dan sehat,” imbuh Helena.
(*)
Advertisement