Liputan6.com, Kapuas Brigade Pangan yang digagas Kementerian Pertanian guna mengakselerasi swasembada pangan nasional lewat program cetak sawah dan optimasi lahan (Oplah) telah berjalan di Kalimantan Tengah. Langkah Kementan itu pun selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto di sektor pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa cetak sawah dan Oplah merupakan upaya strategis pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, sebagaimana visi Presiden Prabowo Subianto untuk memenuhi kebutuhan domestik sekaligus membuka peluang ekspor.
Baca Juga
“Hari ini kami meninjau langsung persiapan cetak sawah dan Oplah yang dikerjakan oleh Brigade Pangan. Kami optimis, swasembada dapat tercapai lebih cepat,” tegasnya saat mengunjungi Blok B2, Desa Sumber Agung, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Jumat (22/11/2024).
Advertisement
"Sebagai dukungan konkret, Kementan memberikan paket bantuan berupa alat dan mesin pertanian (Alsintan), benih, dolomit, serta pupuk," jelas Amran.
Ia juga menyebut bahwa pemerintah menyediakan akses pembiayaan melalui perbankan guna mendukung modal kelompok brigade dalam meningkatkan produksi.
Tingkatkan Indeks Pertanaman
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alamsyah menjelaskan bahwa program cetak sawah dan Oplah diharapkan mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari semula satu kali menjadi tiga kali dalam setahun.
“Ke depan, kami harapkan ada peningkatan signifikan pada produksi beras nasional, khusus Oplah, targetnya meningkatkan IP dari 1 ke 2 atau bahkan 3,” jelasnya.
Andi Nur mengungkapkan, hingga kini, kegiatan piloting cetak sawah di Kabupaten Kapuas telah dilaksanakan di lahan seluas 1.414,9 hektare dari target 1.785 hektare pada 2024. Ia menyebut, pemerintah juga merencanakan program ekstensifikasi lahan pada 2025 mendatang dengan target 150.000 hektare di Kalimantan Tengah.
“Dengan upaya ini, kami yakin, sesuai arahan Mentan Amran, swasembada pangan dapat dicapai dengan cepat dan efektif,” ungkapnya.
Di sisi lain, Direktur Pembiayaan Ditjen PSP, Teddy Dirhamsyah mengatakan bahwa program cetak sawah dan Oplah juga melibatkan peran besar perbankan, termasuk Himbara dan bank daerah.
“Dukungan perbankan ini sangat penting untuk membantu kelompok tani yang mengelola lahan, baik untuk cetak sawah maupun Oplah di 12 provinsi,” katanya.
(*)
Advertisement