Liputan6.com, Jakarta Ketika menghadiri wawancara kerja, baik secara virtual maupun langsung, penting untuk mematuhi etika yang tepat.
“Anda perlu memastikan menjaga kontak mata yang baik,” kata Wakil Presiden Eksekutif di perusahaan rekrutmen Career Group Companies, Emily Levine.
Baca Juga
“dan membaca situasi, kapan waktu yang tepat untuk berbicara atau mengajukan pertanyaan.” tambahnya
Advertisement
Dikutip melalui CNBC, Rabu (27/11/2024), Levine, yang telah mewawancarai ribuan dan ribuan orang sepanjang kariernya, sering kali merekrut untuk selebritas papan atas yang mencari asisten pribadi atau kepala staf.
Berikut tips Levine untuk menghindari tiga tanda bahaya utama dalam wawancara kerja:
1. Jangan Datang Terlalu Awal
Pastikan Anda datang tepat waktu, terutama untuk wawancara langsung.
Terlambat tentu berisiko membuat Anda kehilangan sebagian wawancara, membuang waktu pewawancara, dan memberikan kesan buruk. Namun, datang terlalu awal juga bisa terlihat “terlalu antusias” dan membuat pewawancara merasa terburu-buru, jelas Levine.
Sepuluh menit sebelum waktu wawancara adalah waktu yang “sempurna” untuk masuk ke kantor pewawancara.
“Saya sarankan memastikan Anda sudah berada di gedung sekitar 15 hingga 20 menit lebih awal,” kata Levine.
Ini memberi Anda cukup waktu untuk menemukan lokasi kantor atau ruangan tanpa terlalu lama menunggu sebelum wawancara dimulai.
2. Tunjukkan Penampilan Profesional
Penampilan juga sangat penting. Baik online maupun langsung,
“jangan mengunyah permen karet, jangan mengenakan kacamata hitam di kepala selama wawancara,” kata Levine.
Hal ini terlihat terlalu santai dan tidak profesional.
Jika wawancara berlangsung langsung, pastikan Anda tidak datang dengan bau asap rokok atau memakai terlalu banyak parfum. Banyak orang sensitif terhadap bau tertentu, dan Anda tidak ingin membuat mereka merasa tidak nyaman saat berada di ruangan yang sama.
“Anda ingin meninggalkan kesan berdasarkan pengalaman Anda, bukan karena cara Anda berpakaian atau bau yang Anda kenakan,” tambahnya.
Advertisement
3. Jangan Membocorkan Informasi Rahasia
Apapun pengalaman kerja Anda sebelumnya, berhati-hatilah dengan cara Anda membicarakannya. Hindari membicarakan keburukan atasan sebelumnya atau membocorkan informasi yang bersifat rahasia. Dalam pekerjaannya, beberapa kliennya mewajibkan karyawan mereka menandatangani perjanjian kerahasiaan (Non-Disclosure Agreement).
Ketika kandidat memberitahunya bahwa mereka telah menandatangani NDA tetapi tetap membocorkan informasi rahasia tentang atasan sebelumnya, hal ini menjadi tanda bahaya besar.
Terlepas dari seberapa pribadi atau rahasia atasan Anda sebelumnya, membocorkan informasi memberikan kesan bahwa jika Anda dipekerjakan dan diberi informasi penting Anda.
“kemungkinan besar akan melakukan hal yang sama” kepada pemberi kerja baru Anda, kata Levine.