Liputan6.com, Jakarta Dalam proses wawancara kerja, terdapat beberapa tanda bahaya yang perlu dihindari agar anda dapat memberi kesan positif kepada pewawancara.
Dilansir dari CNBC pada Jumat (28/11/2024) berikut merupakan beberapa tips dari seorang perekrut berpengalaman dari Career Group Companies, Emily Levine yang telah mewawancarai ribuan orang, termasuk kandidat untuk selebritas terkenal.
Baca Juga
1. Jangan Datang Terlalu Awal
Penting untuk datang tepat waktu. Jika anda terlambat, anda berisiko melewatkan bagian wawancara dan terlihat tidak menghargai waktu pewawancara. Namun, datang terlalu awal juga bukan pilihan yang baik. Levine menjelaskan, "Jika anda datang terlalu awal, anda akan terlihat terlalu bersemangat dan mungkin membuat pewawancara merasa terburu-buru." Dia menyarankan untuk tiba sekitar 10 menit sebelum wawancara dimulai. Jika anda datang terlalu awal, misalnya 15-20 menit, gunakan waktu tersebut untuk parkir dan memastikan lokasi kantor tanpa harus masuk terlalu cepat.
Advertisement
2. Tampil Seprofesional Mungkin
Penampilan juga sangat penting. Baik secara virtual maupun langsung, Levine menyarankan agar tidak mengunyah permen karet atau mengenakan kacamata hitam di kepala saat melakukan wawancara. Karena hal ini nantinya dianggap terlalu santai dan tidak profesional. Jika melakukan wawancaranya tatap muka, hindari datang dengan bau rokok atau memakai parfum terlalu banyak lantaran bisa saja pewawancara sensitif terhadap bau-bauan. Levine menekankan bahwa anda ingin pewawancara fokus pada pengalaman dan keahlian anda, bukan hanya tentang penampilan atau aroma anda.
3. Jangan Membocorkan Informasi Rahasia
Hindari membicarakan hal-hal buruk tentang pekerjaan atau atasan anda yang sebelumnya. Levine mengatakan, "Hindari menjelek-jelekkan mantan atasan Anda atau membocorkan informasi rahasia." Terutama jika anda pernah menandatangani perjanjian kerahasiaan (NDA), ini menjadi tanda bahaya jika anda masih membocorkan informasi rahasia tersebut. Menurut Levine membocorkan rahasia dapat memberikan kesan bahwa di masa depan, anda mungkin akan melakukan hal yang sama terhadap perusahaan baru.
Dengan mengikuti tips tersebut, anda dapat meninggalkan kesan positif dan profesional saat menjalani wawancara kerja.
Ubah Cara Bicara Anda dengan 3 Langkah Ini
Untuk memengaruhi orang lain di tempat kerja, ubah tiga hal sederhana ketika Anda ingin berkomunikasi dengan lawan bicara. Kesuksesan suatu karier bergantung pada bagaimana kemampuan Anda untuk meyakinkan orang lain.
Dilansir dari CNBC pada Rabu (13/11/2024), banyak pemimpin perusahaan mempertimbangkan hal terkait cara berkomunikasi, saat memilih siapa yang layak untuk diberikan tanggung jawab besar. Meskipun kemampuan teknis juga tidak kalah pentingnya, tetapi keterampilan komunikasi persuasiflah yang membuat seseorang dapat terlihat lebih menonjol.
Orang yang sukses di berbagai bidang tahu memengaruhi orang lain tidak hanya soal teknik tetapi juga tentang menyampaikan pesan dengan tepat. Komunikasi persuasif adalah keterampilan yang dapat dipelajari. Berikut adalah tiga langkah mudah yang dapat dilakukan dalam berkomunikasi:
1. Langsung pada Kesimpulan Anda
Pengambil keputusan seringkali sibuk, jadi jika anda bertele-tele, mereka dapat kehilangan minat terhadap Anda. Mereka akan lebih tertarik dengan seseorang yang dapat menyampaikan intinya dengan jelas. Untuk itu, mulailah dengan menyatakan kesimpulan, saran, atau permintaan, kemudian tambahkan alasan atau data yang mendukung komunikasi Anda.
2. Tawarkan Ide Anda sebagai solusi masalah
Komunikator yang baik bisa melihat dari sudut pandang audiens. Orang-orang dengan posisi tinggi menginginkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas mereka. Misalnya, daripada mengatakan, “Sistem ini meningkatkan efisiensi hingga 40%,” lebih baik Anda mengatakan, "Solusi ini akan membuat laporan triwulanan selesai tiga hari lebih cepat, jadi Anda punya lebih banyak waktu untuk persiapan rapat dewan."
Advertisement
Cara Lainnya
Prinsip yang sama juga berlaku saat menolak permintaan. Daripada hanya bilang, “Saya akan menghubungi Anda nanti,” Anda bisa katakan, “Saya ingin memberi jawaban yang berguna untuk perencanaan triwulanan Anda. Bolehkah saya punya waktu hingga Jumat untuk memastikan data yang Anda perlukan?”
3. Bicaralah dengan Wibawa
Pilihan kata bisa mengubah cara orang memandang pesan anda. Misalnya, dibandingka berkata, “Menurut saya kita harus...,” katakanlah, “Menurut pengalaman saya…,” yang menunjukkan keahlian. Gantilah kata kerja yang lemah dengan yang lebih kuat, seperti mengubah “harus” menjadi “memilih untuk,” atau “membantu” menjadi “memimpin” atau “mengawasi.” Ini bukan soal bahasa yang rumit, tetapi tentang menggunakan kata-kata yang mencerminkan tindakan yang tegas dan terukur.