Liputan6.com, Jakarta Penurunan daya beli yang terjadi ditengah masyarakat menjadi salah satu fenomena belakangan ini. Namun, kondisi itu dinilai tidak berpengaruh terhadap ritel di Sarinah. Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati mengatakan penurunan daya beli masyarakat tidak terlalu berdampak di tempatnya. Hal ini ditopang salah satunya oleh fokus produk yang dijual di Sarinah.
"Jadi penurunan daya beli itu tidak terlalu terasa di Sarinah," kata Fetty dalam keterangannya, di Sarinah, Jakarta, Rabu (27/11/2024).
Dia mencatat, ada beberapa transformasi yang dilakukan, sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir sejak peluncuran Sarinah. Karena itu, tercatat pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun.
Advertisement
"Apalagi kami baru melakukan transformasi, sehingga pertumbuhannya dirasakan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Dia membidik setidaknya ada peningkatan penjualan sebesar 20 persen dari 2023 lalu. Angka ini jadi tren yang terus berulang setiap tahun.
"Kalau pendapatan itu kami masih cek (angka) akhirnya ya. Tapi memang tahun lalu terhadap tahun ini peningkatan penjualan itu sekitar 20 persen sepanjang tahun. Jadi tahun 2023, dibanding 2024 peningkatan penjualannya menjadi 20 persen," ucap dia.
Ekspansi ke Luar Negeri
Masih soal transformasi bisnis, Fetty menegaskan ada upaya lainnya untuk meningkatkan pasar UMKM lokal. Misalnya, dengan adanya kesempatan untuk produk Tanah Air bisa dijual di luar negeri.
Saat ini, Sarinah sudah punya gerai di Australia. Pada saat yang sama, anggota InJourney itu juga tengah mempersiapkan ekspansi ke Belanda, Malaysia, hingga Arab Saudi.
"Ini adalah salah satu milestone berikutnya, supaya para UMKM ini punya target, punya semangat untuk naik kelas, karena ada wadah ini yang disediakan untuk mereka terus berkembang," sebut Fetty.
Â
Pamerkan Batik Khas Nusantara
Guna menggenjot penjualan di penghujung 2024 ini, Fetty mengambil langkah dengan memamerkan produk batik khas nusantara. Ini disebut-sebut jadi fokus Sarinah dalam mempromosikan produk lokal.
"Nah, dari event ini juga berharap ada transaksi yang meningkat selain edukasi, apalagi ini juga menjelang akhir tahun ya, program Natal dan Tahun Baru, ini merupakan pilihan buat customer, selain membeli barang-barang yang biasa dibeli di akhir tahun, juga bisa membeli batik karya-karya maestro maupun karya anak-anak bangsa," bebernya.
Pameran digelar dalam bentuk Panggung Karya Nusantara (PKN) 2024 dengan tema 'Batik Dahulu, Kini, dan Masa Depan'. Acara ini berlangsung mulai 26 November hingga 4 Desember 2024 di area lantai dasar Sarinah.
Beberapa koleksi batik yang ditampilkan merupakan karya dari maestro dan kolektor terkemuka, termasuk Batik Apip, Batik Dudung, Batik Sapuan, Batik Warisan, Batik Metaflora, Hartono Sumarsono, dan Zahir Widadi.
Advertisement