Sukses

BTN Ajukan KPR Khusus Warga Desa, Biaya Angsurannya Murah Banget

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Nixon LP Napitupulu menuturkan, rumah desa yang dimaksud adalah rumah yang berada di desa-desa dengan kondisi tidak layak huni.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Nixon LP Napitupulu mengatakan, tengah mengajukan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khusus untuk desa, sebagai bagian dari upaya memperbaiki akses masyarakat pedesaan terhadap rumah yang layak huni.

Nixon menjelaskan, rumah desa yang dimaksud adalah rumah-rumah yang berada di desa-desa dengan kondisi tidak layak huni, yang membutuhkan biaya renovasi atau bahkan pembangunan baru. Fokus utama dari program ini adalah peningkatan fasilitas dasar, seperti MCK (mandi, cuci, kakus) dan sanitasi yang lebih baik.

"Kita juga lagi ngajuin rumah desa. Tapi saya gak tau ini bakal di approve atau gak. Rumah desa itu rumah-rumah di desa-desa yang gak layak huni untuk biaya renovasi atau bangun rumahnya. Terutama MCK tadi, sanitasi dan sebagainya,” kara Nixon saat ditemui di Menara BTN, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Maka untuk memastikan program ini bisa dijangkau oleh masyarakat desa, BTN menawarkan angsuran KPR yang sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp 480.000 per bulan untuk jangka waktu 30 tahun. 

Angsuran ini dianggap sangat terjangkau bagi masyarakat desa, yang sering kali memiliki keterbatasan pendapatan. Dengan angsuran yang rendah, diharapkan masyarakat desa bisa memiliki rumah yang lebih baik tanpa membebani keuangan mereka.

"Nah, itu angsurannya kalau bisa 30 tahun cuma Rp 480.000 Ini sangat affordable buat masyarakat di desa,” ujarnya.

Nixon menjelaskan, program KPR Desa ini bukan hanya mencakup pembangunan rumah baru, tetapi juga renovasi rumah yang sudah ada.

Dengan demikian, program ini tidak hanya menjangkau rumah yang dibangun dari nol, tetapi juga membantu masyarakat untuk memperbaiki kondisi rumah mereka yang sudah ada.

 

 

 

2 dari 5 halaman

Baru Tahap Pengajuan

Adapun keunggulan dari program KPR Desa ini adalah penggunaan model pembangunan rumah dengan melibatkan subkontraktor atau asosiasi perumahan lokal. Hal ini dimaksudkan agar proses pembangunan atau renovasi rumah bisa dilakukan dengan biaya yang lebih murah, namun tetap menjaga kualitas bangunan. 

"Rumahnya direnov, tanahnya sudah ada. Jadi juga enggak mungkin developer menjangkau terlalu banyak juga sehingga pakai subkon pakai orang-orang asosiasi perumahan ini membangunkan,” kata Nixon.

Sementara terkait biaya untuk membangun atau merenovasi rumah desa ini diperkirakan sekitar Rp 75 juta. Dengan angsuran Rp 480.000 per bulan selama 30 tahun, masyarakat dapat memiliki rumah yang lebih layak huni dengan beban cicilan yang sangat ringan.

"Limitnya bisa Rp 75 juta, kalau 30 tahun itu kita udah exercise angsurannya cuma Rp 480.000-an KPR desa,” ujarnya.

Dia menuturkan, walaupun program ini baru dalam tahap pengajuan, Nixon menegaskan program KPR Desa merupakan bagian dari program Pemerintah yang akan menyediakan 800.000 unit rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Kita lagi ngajuin. Ini masuk program 800.000 KPR FLPP. Sehingga nanti ada juga porsi yang bisa dibangun di desa,” pungkasnya.

3 dari 5 halaman

Bangun 800 Ribu Rumah, BTN Butuh Suntikan Modal Besar

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (BTN) siap membangun 800 ribu hunian untuk mendukung program 3 Juta Rumah Rakyat milik Prabowo Subianto. Namun, BTN perlu suntikan pendanaan untuk mewujudkan target besar tersebut.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan, jika BTN diberikan kesempatan pendanaan yang cukup maka bank yang memiliki segmentasi di perumahan ini tidak akan kesulitan membangun 800 ribu rumah.

"Nah, kalau pendanaannya tidak mencukupi bagaimana BTN bisa?" ujar Erick saat meninjau proyek hunian Transit Oriented Development (TOD) Samesta Mahata Margonda, Depok, Jawa Barat, dikutip Kamis (28/11/2024).

Erick Thohir menambahkan, salah satu terobosan untuk mewujudkan program 3 Juta Rumah Rakyat melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tenornya akan diperpanjang hingga 30 tahun. Selain itu, ia juga mengusulkan konsep hunian apartemen dengan harga terjangkau Rp 270 jutaan di tengah keterbatasan lahan.

"Contoh di tempat hari ini, perumahan rakyat versi apartemen lah yang harganya Rp 270 jutaan," kata Erick Thohir.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menambahkan, lahan milik PT KAI di sepanjang Stasiun Tanjung Barat hingga Stasiun Manggarai, Jakarta, dapat difungsikan untuk lokasi pembangunan program 3 Juta Rumah Rakyat. Optimalisasi lahan ini untuk mengatasi keterbatasan lahan di perkotaan.

"Kita ke Tanjung Barat, kemudian Manggarai. Jadi ada beberapa titik kita mau lihat, kita akan memetakan peluang, masalah, dan kesiapan. Karena banyak tanah negara yang ideal tidak dimaksimalkan dan tidak ditata selama ini," ucapnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

4 dari 5 halaman

Maruarar Minta BTN Transformasi Jadi Bank Perumahan

Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, kembali meminta agar Bank Tabungan Negara (BTN) ke depan bisa bertransformasi menjadi Bank Perumahan.

Menurut dia, itu diperlukan agar ada bank yang fokus untuk membiayai ekosistem bidang perumahan. Sehingga mampu membangun kepercayaan publik sekaligus meningkatkan pembangunan rumah di Indonesia.

"Saya minta ke depan BTN bisa lebih fokus untuk sektor perumahan. Untuk itu perlu transformasi besar BTN menjadi Bank Perumahan," ujar Menteri PKP Maruarar Sirait saat memimpin Rapat Koordinasi Program 3 Juta Rumah di Menara 2 BTN, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Peran Penting BTN

Pada kesempatan itu, Ara juga menyatakan, BTN selama ini memegang peran penting dan strategis dari berbagai sudut bidang perumahan.

Dengan berbagai pengalaman dan jaringan mitra kerja yang ada, tentunya transformasi tersebut sangat penting dan menjadi peluang besar bagi BTN untuk dapat bersaing dengan bank-bank besar lainnya.

Lebih lanjut, Ara menjelaskan, BTN dapat membangun kerjasama dengan berbagai mitra dalam ekosistem perumahan. Mulai dari pengembang, pengusaha yang bergerak di sektor matetial perumahan seperti cat, kaca, semen, pasir, dan lainnya.

"Bank BTN sangat strategis di bidang perumahan dan berbagai sudut keuangan juga sangat siap. Selain itu, hubungan baik BTN dengan developer, pengusaha di sektor perumahan dan konsumen juga baik," kata Maruarar Sirait.

 

5 dari 5 halaman

Ingin BTN Lebih Efisien

Ara juga berharap cost of fund BTN ke depan bisa lebih efisien. Selain itu juga membangun desain besar, mulai dari perubahan nama, teknologi informasi, dan sumber daya manusia (SDM) yang baik.

Adanya perubahan nama bank, imbuhnya, pun harus dibarengi dengan target besar penyaluran KPR komersial dan bersubsidi untuk masyarakat. Selain itu, BTN juga harus memiliki mimpi besar agar bisa bersaing dengan bank-bank besar lainnya di Indonesia saat ini.

"Tolong dipikirkan ke depan perubahan nama bank BTN, sisi IT dan SDM akan juga penting sekali dalam desain besar perbankan agar fokus di sektor perumahan," pinta Ara.

Kesiapan BTN

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulumenyatakan, pihaknya siap mendukung pelaksanaan Program 3 Juta Rumah yang dilaksanakan oleh Kementerian PKP. Menurutnya, dukungan di sektor perumahan sangat diperlukan untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia.

"Saat langkah percepatan pembangunan yang dilaksanakan Menteri PKP sangat baik supaya rumah yang dibangun oleh dapat terjangkau oleh semua pihak. Mungkin rumah selama ini jadi kebutuhan mahal di daerah tertentu jadi terjangkau baik dari suku bunga dan angsuran atau kemampuan masyarakat membayar angsuran untuk memiliki rumah yang menjadi hak rakyat di Indonesia," tuturnya.