Sukses

Maruarar Sirait Mau Temui Erick Thohir, Tata Lagi Lahan Kalijodo Milik Jasa Marga

Maruarar Sirait ingin menata kembali kawasan Taman Kalijodo. Usulannya, akan ada fasilitas olahraga seperti jogging track. Tak hanya itu, Maruarar Sirait juga mengusulkan adanya pusat UMKM kuliner bagi pengunjung.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait berencana menata lahan di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat. Dia akan menemui Menteri BUMN Erick Thohir guna membahas penataan lahan milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk tersebut.

Dia menemukan kawasan tersebut perlu ditata lebih baik lagi. Temuan itu diperoleh setelah dia meninjau warga di kolong jembatan dan kolong tol di kawasan Jalan Inspeksi Banjir Kanal Barat, Jelambar, Jakarta Barat.

Menindaklanjutinya, pria yang karib disapa Ara ini akan menemui Erick Thohir untuk membahas pengelolaan lahan seluas 5 hektare itu.

"Kemarin kita lihat yang di dekat kolong pendek itu, Kalijodo ya, itu berapa hektare, Pak, kurang lebih? 5 hektare ya? Itu punya Jasa Marga ya. Pak, tolong nanti kita bicara sama Pak Erick (dan) Jasa Marga, kalau boleh itu kita kelola," ujar Ara di Rumah Susun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

Dia ingin menata kembali kawasan Taman Kalijodo tersebut. Usulannya, akan ada fasilitas olahraga seperti jogging track. Tak hanya itu, Ara juga mengusulkan adanya pusat UMKM kuliner bagi pengunjung.

"Ya, usul saya, buat yang bagus tamannya. Nanti ada jogging track, bisa buat UMKM yang dilatih nanti dengan kepala dinas pemberdayaan UMKM. Mereka bisa dagang ke situ, Pak, tapi dibuat yang rapi," jelasnya.

Ara turut melaporkan hal ini kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.

"Atas saran Pak Menko, kami dalam waktu dekat ada tanah di (lahan milik) Jasa Marga, sekitar 5 hektare. Kita juga akan tindaklanjuti itu bekerja sama dengan BUMN," ujar dia.

"Itu akan digunakan untuk fasilitas sosial, fasilitas umum, apakah buat olahraga, buat UMKM, bisa kuliner. Nanti mohon Pak Menko mengundang kami supaya kami bisa tindaklanjuti," imbuh Maruarar Sirait.

 

2 dari 3 halaman

Ada Keluarga Sudah 40 Tahun Hidup di Kolong Tol

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengungkapkan ada sebuah keluarga yang sudah menghuni kolong tol selama 40 tahun. Bahkan, sudah ada 3 generasi yang hidup di rumah yang kurang layak tersebut.

Temuan itu bermula ketika Ara, sapaan akrabnya, meninjau langsung kolong tol di Jalan Inspeksi Banjir Kanal Barat, Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Ada satu keluarga yang turun-temurun menghuni kolong tol tersebut.

"Tadi malam, Pak AHY, saya ditemani sampai sekitar setengah 2 pagi. Masuk ke jembatan, di bawahnya itu ada yang lahir di situ, Pak. Ada yang punya anak lagi di situ. Dia sudah lahir di situ, dia punya anak lagi di situ," ucap Ara di Rumah Susun Lokbin Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

"Jadi, ada yang paling lama berapa puluh tahun, Pak? Empat puluh tahun ada di bawah kolong jembatan," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Pindahkan Warga ke Rusun Rawa Buaya

Ara langsung bergerak cepat, yakni dengan memindahkan sekitar 44 keluarga atau sekitar 139 orang ke Rusun Rawa Buaya. Menurutnya, ini merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto.

"Dan hari ini, berkat Pak Prabowo, mereka pindah ke rumah susun. Sesudah empat puluh tahun ada di bawah jembatan," ujar Ara.

Politisi Partai Gerindra ini sempat berbincang dengan Liza, warga yang sudah turun-temurun hidup di kolong jembatan dan kolong tol. Perempuan berusia 23 tahun itu telah menghabiskan hidupnya tinggal di kolong tol.

Dia mengaku dilahirkan oleh orang tuanya di kolong tol. Bahkan, dia sudah kembali melahirkan anak di lokasi yang sama.

"Bayangin, Pak AHY, Bapak hari ini berbuat kebaikan yang luar biasa. Pak Tito, Pak Agus, hari ini ada keluarga kita, saudara kita, yang berarti kurang lebih umur berapa, deh? 23 tahun. 23 tahun lahir di kolong dan anaknya juga di kolong. Per hari ini tidak di kolong lagi," tutur Ara.

Video Terkini