Sukses

Maruarar Sirait dan Mendagri Bakal Pindahkan Warga Kolong Jembatan ke Rusun di Bandung

Maruarar Sirait berharap tidak ada lagi warga Bandung yang tinggal di tempat yang kurang layak tersebut. Ini menjadi upaya penataan agar warga dapat menempati hunian yang layak.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait atau Ara akan kembali memindahkan warga kolong jembatan ke rumah susun (rusun). Kali ini, targetnya adalah warga kolong jembatan di Bandung, Jawa Barat.

Rencana itu akan dilakukan bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono. Pemindahan warga kolong jembatan di Bandung tersebut akan dilakukan pada Desember 2024, bulan depan.

"Tanggal 18 (Desember), Pak Tito, Wamensos, dan saya akan bergerak ke Bandung untuk supaya seperti ini (memindahkan warga dari kolong jembatan)," ujar Maruarar Sirait di Rusun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

Dia berharap tidak ada lagi warga Bandung yang tinggal di tempat yang kurang layak tersebut. Ini menjadi upaya penataan agar warga dapat menempati hunian yang layak.

"Mudah-mudahan di Bandung secara bertahap tidak ada lagi warga Bandung yang tinggal di bawah jembatan seperti di Jakarta ini. Mohon doa restunya dari semua," kata Ara.

Seperti diketahui, Ara dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih (KMP) mulai memindahkan warga kolong jembatan dan kolong tol di Jalan Inspeksi Banjir Kanal Barat, Jelambar, Jakarta Barat. Sebanyak 44 keluarga dipindahkan ke Rusun Rawa Buaya.

Seluruh keluarga tersebut digratiskan dari biaya sewa dalam 6 bulan pertama. Pada saat yang sama, mereka diberikan pelatihan agar dapat meningkatkan kemampuan dan menunjang ekonomi keluarga mereka.

 

2 dari 3 halaman

Ada Keluarga Sudah 40 Tahun Hidup di Kolong Tol

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengungkap ada sebuah keluarga yang sudah menghuni kolong tol selama 40 tahun. Bahkan, sudah ada 3 generasi yang hidup di rumah yang kurang layak tersebut.

Temuan itu bermula ketika Ara, sapaan akrabnya, meninjau langsung kolong tol di Jalan Inspeksi Banjir Kanal Barat, Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Ada satu keluarga yang turun-temurun menghuni kolong tol tersebut.

"Tadi malam, Pak AHY, saya ditemani sampai sekitar setengah 2 pagi. Masuk ke jembatan, di bawahnya itu ada yang lahir di situ, Pak. Ada yang punya anak lagi di situ. Dia sudah lahir di situ, dia punya anak lagi di situ," ucap Ara di Rumah Susun Lokbin Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

"Jadi, ada yang paling lama berapa puluh tahun, Pak? Empat puluh tahun ada di bawah kolong jembatan," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Pindahkan Warga ke Rusun Rawa Buaya

Ara langsung bergerak cepat, yakni dengan memindahkan sekitar 44 keluarga atau sekitar 139 orang ke Rusun Rawa Buaya. Menurutnya, ini merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto.

"Dan hari ini, berkat Pak Prabowo, mereka pindah ke rumah susun. Sesudah empat puluh tahun ada di bawah jembatan," ujar Ara.

Politisi Partai Gerindra ini sempat berbincang dengan Liza, warga yang sudah turun-temurun hidup di kolong jembatan dan kolong tol. Perempuan berusia 23 tahun itu telah menghabiskan hidupnya tinggal di kolong tol.

Dia mengaku dilahirkan oleh orang tuanya di kolong tol. Bahkan, dia sudah kembali melahirkan anak di lokasi yang sama.

"Bayangin, Pak AHY, Bapak hari ini berbuat kebaikan yang luar biasa. Pak Tito, Pak Agus, hari ini ada keluarga kita, saudara kita, yang berarti kurang lebih umur berapa, deh? 23 tahun. 23 tahun lahir di kolong dan anaknya juga di kolong. Per hari ini tidak di kolong lagi," tutur Ara.

Video Terkini