Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi global diperkirakan tidak akan mengalami kemajuan signifikan pada 2024-2025, Indonesia masih mampu mempertahankan angka pertumbuhan yang stabil.
Pertumbuhan ekonomi global diprediksi hanya mencapai 3,2% pada periode tersebut.
Baca Juga
Namun, Indonesia diperkirakan dapat mempertahankan rata-rata pertumbuhan sekitar 5%, dengan inflasi yang terjaga di angka 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya tahan ekonomi yang baik di tengah ketidakpastian global.
Advertisement
Pengakuan Internasional atas Ekonomi Indonesia
Airlangga menambahkan bahwa dalam kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke berbagai negara seperti China, Peru, Washington, Brasil, Inggris, dan Abu Dhabi, Indonesia mendapatkan banyak apresiasi terkait pencapaian ekonomi yang telah diraih.
Bahkan, Indonesia berhasil menjaga tingkat utang negara tetap di bawah 40%, jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara berkembang lainnya yang sedang menghadapi krisis utang.
"Presiden Prabowo mendapatkan banyak masukan positif terkait ekonomi Indonesia. Meski pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan hanya 3,2%, Indonesia tetap stabil dengan pertumbuhan rata-rata 5% dan inflasi yang terjaga di 1,7%," ujar Menko Airlangga saat memberikan pembekalan dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin 2024 di Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Menargetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Meskipun stabil, pemerintah Indonesia tidak ingin berpuas diri dengan pencapaian saat ini. Airlangga menyebutkan bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi, yaitu 8%, masih dapat tercapai, seperti yang tercatat pada periode 1986-1997, dengan puncaknya mencapai 8,2% pada 1995.
"Target pertumbuhan 8% bukanlah sesuatu yang tidak pernah kita capai. Di periode 1986-1997, kita mencapai 7,3%, dan pada tahun 1995 kita bahkan mencatatkan angka 8,2%," katanya.
Pentingnya Transformasi Ekonomi
Untuk mencapai target tersebut, Airlangga menekankan bahwa transformasi ekonomi Indonesia sangat penting, terutama melalui hilirisasi sektor industri dan penguatan ekonomi digital.
"Kedepan, kita perlu fokus pada transformasi ekonomi, terutama melalui hilirisasi industri dan manufaktur, serta penguatan ekonomi digital untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi," pungkas Airlangga.
Pinta AHY di Rapimnas Kadin Indonesia: Bantu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menyampaikan apresiasinya terhadap Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2024 yang mengusung tema "Tekan Kemiskinan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Wujudkan Indonesia Emas."
Tema ini dianggap selaras dengan astacita untuk menekan angka kemiskinan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% guna mewujudkan visi Indonesia Emas.
Dalam acara yang dihadiri Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie, Menteri Ekonomi Kreatif Teguh Riefky Harsya, dan pengurus Kadin periode 2024-2029, Menko AHY menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, termasuk sektor UMKM.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Kita butuh sinergi dan kolaborasi dengan berbagai elemen bangsa, termasuk Kadin, untuk memastikan tujuan bersama tercapai melalui langkah yang terkoordinasi," ujar Menko AHY saat memberikan pembekalan di Rapimnas Kadin, Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Infrastruktur untuk Kesejahteraan
Menko AHY menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Ia memberikan contoh proyek penataan dan pemindahan masyarakat dari kolong jembatan ke Rusun Rawa Buaya yang baru saja dilakukan bersama Kementerian PKP.
"Infrastruktur harus menjadi milik semua, bukan hanya untuk kalangan menengah ke atas. Konsep infrastructure for all ini harus menjadi fondasi pembangunan kita ke depan," jelasnya.
Advertisement