Liputan6.com, Jakarta PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berbagi ilmu dan pengalaman dalam memenuhi kebutuhan listrik di Tanah Air dengan perusahaan listrik negara tetangga Petroleum Sarawak Berhad (PETROS), guna memperkuat sistem kelistrikan di ASEAN.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, untuk memperkuat sistem kelistrikan di ASEAN perlu dilakukan kolaborasi dengan mitra yang ada di negara Asia Tenggara lain, salah satunya dengan PETROS yang berkedudukan di wilayah perbatasan dengan Indonesia.
Baca Juga
"PLN Indonesia Power terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan inovasi di luar sektor ketenagalistrikan. Seperti menjalin kolaborasi dengan perusahaan dalam negeri dan luar negeri," kata Edwin, Senin (2/12/2024).
Advertisement
Edwin melanjutkan, melalui kolaborasi strategis dengan PETROS, PLN IP memulai program pengembangan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). Langkah ini diawali dengan menjalankan program Field Operation Development Program (FODP), sebuah inisiatif untuk meningkatkan kapabilitas tim operasi dari PETROS.
"FODP di PLN Indonesia Power bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam operasional pembangkit listrik," tutur Edwin.
Sebanyak 24 pegawai PETROS akan menjalani program FODP di Unit Bisnis Pembangkitan Priok milik PT PLN Indonesia Power. Program ini menggunakan skema On Job Training, memberikan pengalaman langsung dalam operasional pembangkit listrik.
Harapannya, para peserta dapat membawa pulang pengetahuan dan keterampilan mendalam untuk mendukung efisiensi dan keandalan sistem energi di Sarawak, Malaysia.
Menurut Edwin, kolaborasi ini menjadi bukti sinergi antara dua perusahaan besar di Asia Tenggara sekaligus memperkuat peran PLN Indonesia Power dalam mendukung pengembangan SDM regional.
Dengan berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman, PLN Indonesia Power bersama PETROS siap berkontribusi dalam menciptakan masa depan energi yang lebih andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
"PLN IP merupakan salah satu subholding PLN yang memegang peran strategis di sektor kelistrikan nasional. Selain berperan utama dalam penyedia solusi energi, kami juga mengembangkan bisnis melalui beyond KWh. Melalui kolaborasi dengan PETROS ini kami harapkan dapat memperkuat sistem di ASEAN." tutup Edwin.
Â
PLN Bakal Tambah Pembangkit Listrik 68 GW hingga 2023
Sebelumnya, PTÂ PLNÂ (Persero) memiliki rencana ambisius perusahaan untuk memperluas kapasitas pembangkit energi sebesar 68 gigawatt (GW) hingga tahun 2033.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan dari penambahan energi tersebut sebagian besar dari kapasitasnya akan bersumber dari energi baru terbarukan (EBT). Rencana ini akan dituangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang tengah disusun oleh PLN.
"Saat ini kita sedang menggodok RUPTL dengan total 68 GW antara tahun ini sampai 2033, di mana 46 gigawatt berbasis pada renewbable energy, artinya 67% pada 10 tahun mendatang penambahan pembangkit berbasis pada energi baru terbarukan," kata Darmawan dalam RDP dengan Komisi XII DPR RI, Senin (2/12/2024).
Selain itu, Darmawan mengungkapkan bahwa PLN bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang membuat model pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang lebih cepat. Dalam permodelan tersebut, direncanakan akan ada tambahan kapasitas pembangkit sebesar 100 GW hingga 2040, dengan sekitar 75% di antaranya berasal dari EBT.
"Ada 5 GW berbasis new energy salah satunya adalah nuklir, dan 20% berbasis pada gas dengan total kapasitas yang dibangun sampai 2040 sekitar 100 GW," ujarnya.
Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk mendukung target pemerintah dalam mencapainya pertumbuhan ekonomi yang stabil, dengan kemandirian energi yang berkelanjutan. Darmawan menambahkan bahwa rencana ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian energi dalam pidato pelantikannya pada 20 Oktober 2024 lalu.
"Ini adalah arahan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto bahwa kita harus membangun suatu kemandirian energi, self sufficiency dari suatu energi. Ini adalah pidato beliau pada pelantikan Presiden 20 oktober 2024. Arah kita tentu saja ke sana," pungkasnya.
Advertisement
PLN Prediksi Penjualan Listrik di 2024 Tembus 307,2 TWh
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menyampaikan hingga Oktober 2024, perusahaan telah mencatatkan kinerja penjualan listrik yang mengesankan dengan pertumbuhan sebesar 16,36 TWh atau 6,88% secara tahunan (YoY). Angka penjualan listrik ini tercatat lebih tinggi 6,9 TWh dibandingkan dengan target yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Pada akhir tahun, PLN memperkirakan penjualan akan mencapai 307,2 TWh pada 2024. Proyeksi ini merupakan sebuah pencapaian yang jauh melebihi target RKAP 2024 yang sebesar 299 TWh. Jika dibandingkan dengan realisasi penjualan pada periode yang sama tahun 2023, yakni 288,44 TWh, pencapaian ini menunjukkan adanya kenaikan yang signifikan.
"Prognosa kami, kami melakukan extra effort untuk penjualan baik untuk meningkatkan revenue maupun melistriki seantero nusantara, kami perkirakan jauh diatas target yaitu 307,23 TWh, jadi targetnya adalah 299 TWh, prognosa kami prediksi nanti ada sebulan lagi 307,23 TWh sehingga ini akan jauh diatas target," kata Darmawan dalam RDP dengan Komisi XII DPR RI, Senin (2/12/2024).
Darmawan mengatakan bahwa pencapaian kinerja penjualan tersebut merupakan hasil dari upaya ekstra yang dilakukan PLN untuk meningkatkan penjualan, baik dari sisi pendapatan maupun dalam memperluas akses listrik ke seluruh penjuru nusantara.
Adapun perusahaan listrik negara ini melayani 92 juta pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Pelanggan tersebut terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu rumah tangga, pemerintah, bisnis, dan industri. Dari jumlah pelanggan tersebut, 83 juta di antaranya merupakan pelanggan rumah tangga, sementara 9 juta lainnya terdiri dari sektor bisnis, pemerintah, dan industri.