Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto tengah mengejar pembangunan 3 juta rumah untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia. PT PLN (Persero) bakal menyiapkan sambungan listrik di rumah yang dibangun tersebut.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengungkap pentingnya pembangunan 3 juta rumah tersebut. Ini berangkat dari keprihatinan banyaknya rumah yanh ditinggali masyarakat ternyata belum layak huni.
Baca Juga
“Misinya bukan hanya untuk membangun rumah, tetapi memberantas kemiskinan. Indonesia akan mencapai 100 tahun kemerdekaan, tapi masih banyak rumah yang tidak memiliki fasilitas mandi-cuci-kakus (MCK), sehingga orang buang air di sungai. Kami sebagai pejabat datang dan pergi, waktu yang kami punya itu singkat, sehingga kami tidak ingin main-main ketika mendapat mandat dari rakyat,” kata Fahri, mengutip keterangan resmi, Selasa (3/12/2024).
Advertisement
Mendukung program tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan kesiapannya dalam menyuplai listrik yang andal dan terjangkau masyarakat bawah. Harapannya, upaya ini sekaligus mendukung misi perusahaan membangun keberlanjutan energi dan kesejahteraan masyarakat.
“PLN berkomitmen untuk tidak hanya memperluas infrastruktur kelistrikan, tetapi juga memastikan kebutuhan listrik masyarakat terpenuhi dengan energi yang terjangkau dan bersih (affordable clean energy),” ujar Darmawan.
Melalui program 3 juta rumah ini, PLN memproyeksikan kebutuhan konsumsi listrik sebesar 6,3 Terawatt hour (TWh) per tahun Untuk itu, PLN siap mengalokasikan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 1 Gigawatt (GW).
“Infrastruktur kelistrikan kami siapkan mulai dari kapasitas pasokan listrik hingga jaringan distribusi yang akan melayani sampai ke lokasi rumah, sehingga program ini bukan hanya menyediakan rumah, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan melalui investasi yang berbasis keberlanjutan,” tambah Darmawan.
Genjot EBT
Selain menyediakan pasokan listrik untuk rumah baru, PLN juga aktif mendorong penggunaan energi terbarukan melalui program _bundling_ PV Rooftop. Program ini memberikan akses kepada masyarakat untuk mengadopsi konsep rumah pintar dan ramah lingkungan.
"Dalam mendukung program ini, PLN telah mengembangkan aplikasi PLN Mobile yang memberikan solusi digital untuk berbagai kebutuhan listrik masyarakat," ungkapnya.
Darmawan juga mengungkapkan konsumsi listrik per kapita Indonesia saat ini masih rendah, yakni sekitar 1.263 kilowatt hour (kWh) per tahun. Program 3 Juta Rumah ini diharapkan dapat mendorong konsumsi listrik hingga mencapai 4.000 kWh per kapita pada tahun 2045.
"Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas yang menargetkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami percaya, dengan sinergi seluruh pihak dan dukungan pemerintah, program ini akan membawa manfaat besar, tidak hanya bagi PLN, tetapi juga bagi masyarakat luas,” pungkas Darmawan.
Advertisement
Malaysia Contek Cara Indonesia Penuhi Kebutuhan Listrik
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berbagi ilmu dan pengalaman dalam memenuhi kebutuhan listrik di Tanah Air dengan perusahaan listrik negara tetangga Petroleum Sarawak Berhad (PETROS), guna memperkuat sistem kelistrikan di ASEAN.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, untuk memperkuat sistem kelistrikan di ASEAN perlu dilakukan kolaborasi dengan mitra yang ada di negara Asia Tenggara lain, salah satunya dengan PETROS yang berkedudukan di wilayah perbatasan dengan Indonesia.
"PLN Indonesia Power terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan inovasi di luar sektor ketenagalistrikan. Seperti menjalin kolaborasi dengan perusahaan dalam negeri dan luar negeri," kata Edwin, Senin (2/12/2024).
Edwin melanjutkan, melalui kolaborasi strategis dengan PETROS, PLN IP memulai program pengembangan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). Langkah ini diawali dengan menjalankan program Field Operation Development Program (FODP), sebuah inisiatif untuk meningkatkan kapabilitas tim operasi dari PETROS.
"FODP di PLN Indonesia Power bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam operasional pembangkit listrik," tutur Edwin.
Sebanyak 24 pegawai PETROS akan menjalani program FODP di Unit Bisnis Pembangkitan Priok milik PT PLN Indonesia Power. Program ini menggunakan skema On Job Training, memberikan pengalaman langsung dalam operasional pembangkit listrik.
Pengetahuan dan Keterampilan
Harapannya, para peserta dapat membawa pulang pengetahuan dan keterampilan mendalam untuk mendukung efisiensi dan keandalan sistem energi di Sarawak, Malaysia.
Menurut Edwin, kolaborasi ini menjadi bukti sinergi antara dua perusahaan besar di Asia Tenggara sekaligus memperkuat peran PLN Indonesia Power dalam mendukung pengembangan SDM regional.
Dengan berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman, PLN Indonesia Power bersama PETROS siap berkontribusi dalam menciptakan masa depan energi yang lebih andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
"PLN IP merupakan salah satu subholding PLN yang memegang peran strategis di sektor kelistrikan nasional. Selain berperan utama dalam penyedia solusi energi, kami juga mengembangkan bisnis melalui beyond KWh. Melalui kolaborasi dengan PETROS ini kami harapkan dapat memperkuat sistem di ASEAN." tutup Edwin.
Advertisement