Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengungkapkan, dalam lima tahun ke depan, perusahaan akan fokus mengembangkan bahan baku untuk material baterai kendaraan listrik.
Lantaran Indonesia memiliki peran yang semakin penting dalam industri kendaraan listrik (EV), khususnya dalam pengembangan bahan baku untuk baterai.
Baca Juga
Proyek ini bertujuan untuk mengolah produk limonit hasil pertambangan nikel menjadi bahan kimia baterai yang dapat digunakan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Advertisement
"Dalam waktu ke depan ini selama 5 tahun ke depan kita akan mengembangkan bahan baku untuk EV battery material. Artinya kita akan membuat battery chemical dari produk limonit hasil pertambangan nikel," kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (4/12/2024).
Hendi menuturkan, rencana tersebut akan dimulai dengan mengolah nikel menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), yang kemudian dicampur dengan bahan lain. Hasil olahan itu akan diproses lebih lanjut menjadi precursor, katoda, hingga akhirnya menjadi sel baterai dan baterai EV siap pakai.
"Kita olah menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dan kemudian kita campur dengan bahan lain dan siap nantinya diolah dalam proses berikut menjadi precursor, katoda, baterai sel dan akhirnya menjadi EV battery," ujar dia.
Melalui proses ini, Indonesia tidak hanya akan menjadi pemain utama dalam rantai pasokan nikel global, tetapi juga berperan dalam menghasilkan bahan baku penting untuk industri kendaraan listrik yang terus berkembang.
Indonesia diperkirakan akan menguasai sekitar 75% dari rantai pasokan nikel dunia. Angka ini menandakan betapa strategis dan signifikan peran Indonesia dalam pengembangan nikel sebagai bahan baku untuk baterai kendaraan listrik di masa depan.
"Dapat kami sampaikan bahwa peran Indonesia dalam supply chain nickel itu sangat besar di dunia itu akan mencapai 75%. 75% artinya peran Indonesia sangat strategis dan signifikan dalam pengembangan nickel sebagai bahan baku untuk battery electric vehicle ke depannya," pungkasnya.
Bos MIND ID Kelola 7 Perusahaan, Total Aset Capai Rp 280 Triliun
Sebelumnya, Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, memberikan pemaparan mendalam mengenai transformasi dan strategi perusahaan dalam memperkuat industri pertambangan nasional, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI.
MIND ID, sebagai holding tambang milik negara, secara resmi berdiri pada 17 Februari 2023, meskipun sebelumnya sudah beroperasi di bawah PT Inalum sejak 2018. Kini, MIND ID berperan sebagai payung yang menyatukan berbagai anak usaha yang bergerak di sektor pertambangan, dengan tujuh perusahaan inti di dalamnya.
Hendi menjelaskan, MIND ID mengelola sejumlah perusahaan besar yang memiliki cadangan tambang signifikan, di antara anak usaha utama yang dikelola oleh MIND ID pertama, Aneka Tambang (ANTAM). Sebagai pemilik 65% saham, MIND ID mengelola Aneka Tambang, perusahaan yang memiliki cadangan nikel dan bauksit terbesar kedua di Indonesia dan kelima di dunia.
Â
Advertisement
Perusahaan yang Dikelola
"Pertama saya mulai dengan aneka tambang, aneka tambang TBK, 65% sahamnya dimiliki oleh Mine ID," kata Hendi dalam RDP dengan Komisi XII DPR RI, di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Kedua, PT Bukit Asam. Anak usaha ini terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan, dan MIND ID mengelola 65,9% saham dari Bukit Asam. Hendi menyebut, perusahaan ini merupakan produsen batu bara terbesar kelima di Indonesia dan memiliki cadangan batu bara terbesar di tanah air, serta terintegrasi dalam operasi pertambangan dan pembangkit listrik.
Ketiga, PT Freeport Indonesia. MIND ID juga memiliki 51,23% saham di PT Freeport Indonesia, yang terkenal dengan cadangan tembaga dan emas terbesar di Indonesia. Smelter tembaga terbesar dunia juga berlokasi di Gresik, yang menjadi bagian dari operasi Freeport.
Keempat, PT Inalum. Sebagai produsen aluminium primer terbesar di Indonesia, Inalum yang dimiliki oleh MIND ID dengan kapasitas produksi 275 ribu ton per tahun, juga mengelola sumber energi dari pembangkit listrik tenaga air di Danau Toba.
Â
Produksi Timah Terbesar di Indonesia
Kelima, PT Timah Tbk, yang memproduksi timah terbesar di Indonesia dan berada di posisi keempat secara global, juga berada di bawah naungan MIND ID dengan penguasaan saham sebesar 65%.
Keenam, Mine ID Trading, yang merupakan perusahaan yang mengelola perdagangan komoditas tambang di bawah grup MIND ID secara penuh (100%). Ketujuh, PT Vale Indonesia. Selain itu, MIND ID juga mengendalikan 34% saham di PT Vale Indonesia, salah satu produsen nikel terkemuka di dunia, meskipun di sektor ini MIND ID mengusai posisi mayoritas melalui kepemilikan saham di perusahaan-perusahaan terkait.
"Jadi, kita kalau dilihat secara pemilikan mungkin majority tapi dari minority stake yang ada di produsen nikel di Indonesia. Jadi semua ini kalau kita konsolidasi asetnya sekitar Rp 280 triliun Per September 2024," pungkasnya.
Advertisement