Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan Indonesia akan pemimpin bisnis yang berkualitas makin mendesak. Asia School of Business (ASB) bekerja sama dengan MIT Sloan School of Management melihat potensi dan tantangan yang besar untuk menghadapi pertumbuhan dan transformasi bisnis di Asia Tenggara.
CEO, Presiden, dan Dekan ASB Sanjay Sarma menyatakan di era di mana kebutuhan Indonesia akan pemimpin bisnis yang berkualitas makin mendesak, maka program MBA (Master of Business Administration) ASB menawarkan perpaduan langka antara pembelajaran teoretis dan praktis.
Baca Juga
“Di era di mana kebutuhan Indonesia akan pemimpin bisnis yang berkualitas semakin mendesak, maka program MBA (Master of Business Administration) ASB menawarkan perpaduan langka antara pembelajaran teoretis dan praktis," kata Sanjay Sarma, CEO, Presiden, dan Dekan ASB.
Advertisement
Dia memperkirakan, 80% perusahaan di Indonesia yang kini mendukung karyawan mereka untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
"Bagi lulusan MBA, hal ini menjadi keuntungan besar karena gaji rata-rata setelah lulus MBA di Indonesia dilaporkan meningkat sebesar 25-40%, salah satu yang tertinggi di kawasan ini,” tuturnya.
Sanjay memahami adanya peningkatan permintaan regional untuk keterampilan dalam mengelola bisnis ini. Sebagai contoh, pada 2024, rata-rata kenaikan gaji di Indonesia mencapai 6,5%, dengan kenaikan serupa diperkirakan akan terjadi pada 2025, didorong oleh kekurangan talenta dan tekanan inflasi.
“Hal ini menempatkan lulusan MBA dalam posisi yang unggul untuk memanfaatkan tren tersebut, terutama di bidang-bidang dengan pertumbuhan tinggi seperti teknologi, keuangan, dan manajemen,” ujarnya.
Permintaan Pemimpin Bisnis
ASB pun siap memberikan kesempatan kepada para profesional asal Indonesia untuk menjadi calon pemimpin bisnis masa depan di Asia Tenggara.
Sanjay menjelaskan program MBA ini memiliki durasi selama 12 bulan. Program ini, menjadi satu-satunya di kawasan ini yang menggabungkan pembelajaran akademis yang ketat dengan pengalaman langsung dalam action learning di seluruh Asia.
Menurut Sanjay, sejalan dengan momen penting Indonesia, dimana terjadinya peningkatan permintaan terhadap pemimpin bisnis yang terampil dan terus berkembang. Ia melihat saat ini para pengusaha lokal semakin menghargai nilai pendidikan manajemen tingkat lanjut.
Sanjay mengatakan dengan desain praktis dari program maka memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dengan tantangan bisnis yang berlangsung di berbagai pasar serta memberikan landasan kuat untuk kepemimpinan yang efektif.
Untuk program kurikulum yang diberikan, kata dia, mencakup program imersif di MIT Sloan, serta proyek Action Learning di seluruh Asia Tenggara, yang memberikan beragam pengalaman yang jarang ditemui di program MBA tradisional. “Pendekatan komprehensif ini memastikan siswa mendapatkan dukungan penuh selama tahun studi yang intensif,” ujarnya.
Sanjay mengatakan komitmen ASB terhadap pembelajaran seumur hidup melampaui program MBA inti yang ditawarkan. Melalui inisiatif Agile Continuous Education (ACE), para profesional dapat mengakses kursus fleksibel yang dapat diambil sesuai permintaan, dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan beradaptasi dengan pasar kerja yang terus berkembang.
Selain itu, ACE juga menyediakan jalur menuju program MBA dan EMBA ASB. Peserta dapat memperoleh kredit yang dapat ditransfer, memungkinkan mereka untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan gelar mereka di ASB, menjadikan pendidikan lanjutan lebih terjangkau dan efisien.
Advertisement